Chapter 120

357 47 23
                                    

Indah bagai dua permata, seseorang sedang berdiri diatas lautan yang menyatu dengan suara lembut ombak menerpa.

--Saya diberitahu oleh dirinya, kadang dia suka terhadap lautan dan bioma laut di dalamnya. Dirinya memang tidak membicarakan itu kepada siapapun ... Aku diberitahu olehnya baru-baru ini.

Setelah mengetahuinya saya mencoba melakukan apa yang dilakukan dirinya, memang sangat tenang.

Master, akhir-akhir ini memang menyukai banyak hal.

Aku sangat senang, lalu aku juga ingin mengucapkan terimakasih kepada teman-temanya di dunia baru (Bloodlust Dark Continent).

Mereka hanya manusia biasa tapi membawa dampak yang besar terhadap dirinya ...

Sepertinya aku harus kembali.

・・・

Alam bawah (Rimuru)

--Aku saat ini sedang menganalisa tentang apa yang dimaksud dengan ramalan Lefi ini - ini memang mutlak, aku mengakuinya itu.

Tetapi siapa yang dimaksud ramalan ini?

"Seseorang yang telah lama kalian berdua tidak temui,"

Itu aku dan Ciel, lalu siapa yang lama kami temui?

"akan kehilangan jiwa untuk sementara."

"adik-adiknya berduka akan kejadian itu, tidak ada yang percaya akan hal itu semuanya bersedih,"

"bunga merah tidak menjamin kehidupannya, kehidupan telah direnggut oleh perjanjian yang tidak ada jalan keluar."

Aku tidak tahu siapa itu, apakah itu aku, karena aku memang memiliki banyak adik?

Dan bunga merah yang dimaksud ramalan itu adalah bunga lotus api neraka.

Mungkin hanya segini saja informasi yang baru aku dapatkan.

Aku menaruh ramalan itu di meja dan melanjutkannya nanti.

Suara langkah kaki terdengar dari luar pintu, hawa keberadaannya. Pasti dia adalah Chloe.

Di memeluk diriku tanpa perkataan apapun dan memaksaku untuk mengatakan

"Aa-aku cinta Chloe."

"Ahaha oke, kamu boleh bebas."

Ughh, dia selalu iseng begitu ... Dia mengatakan kepadaku bahwa Ciel sudah pulang dari laut dan mengantarkan diriku.

"Ohh, selamat datang Ciel."

"Aku pulang Master, Chloe."

Aku menceritakan kepadanya bahwa aku menyukai lautan. Memang selama ini aku menyembunyikan itu, tetapi mungkin sekarang sudah tidak ada hal yang perlu ku sembunyikan. Ya, memang lebih baik begitu!

Beberapa hari sebelumnya, aku mengintrogasi dan mengintimidasi Lefi dengan aura membunuh.

Kenapa dia melakukan ramalan itu dan hampir membunuh Ciel.

Dia mengatakan pada diriku, dia ingin melakukan pemberontakan setelah kematian seseorang yang dimaksud di dalam ramalan itu.

Ya, saatnya yang lainnya lengah.

Dia sangat hebat dalam menahan intimidasi diriku aku mengakuinya itu, walaupun dia sangat amat ketakutan dirinya tetap berusaha bertahan.

Kedua tangannya dipenuhi sebuah luka akibat menahan jari dengan kukunya.

Lalu dia mengatakan kepadaku dengan tenang dan lembut bahwa ramalan itu adalah suatu penyakit.

Nama penyakit itu adalah "erosi." berbeda dari apa yang aku kenal, ini jauh lebih menyebalkan.

Jika ada mahluk kuat maka penyakit itu akan semakin kuat, tidak ada jalan keluar dari penyakit itu, setelah penyakit itu mengenai target maka penyakit itu akan menjadi kekuatan diriku.

Aku tidak mengatakan banyak hal kepadanya, hanya dia yang berbicara.

Aku hanya mengucapkan dua kata "hidup atau mati" dia masih ingin hidup. Mungkin yang ada didalam pikirannya mati adalah sebuah siksaan yang berlangsung abadi.

Aku hanya memberi dua perkataan yang simple itu, tetapi dia terlalu banyak berpikir dan terlalu membuat banyak kesimpulan. Akibat kejadian itu, jiwanya menjadi sangat rapuh.

Aura intimidasi diriku memang sangat rusak (berlebihan). Ini seperti kanker stadium akhir atau amoeba yang menyebar tetapi dalam jumlah yang sangat banyak, cepat dan mematikan.

Aku berlebihan, lagi.

Saat ini dia sedang tertidur dan dalam pengobatan Abigail.

Aku tidak membenci atau menyukainya, dia hanya anak kecil yang mengetahui kehidupan dari semestanya.

Dia belum menjadi dewasa, jadi tumbuhlah.

-

Saat ini kami sedang makan bersama ada putriku, Veldora dan yang lainnya.

Saat aku melihatnya Chintya, aku jadi teringat Lefi.

Sikap mereka sangat terbalik walaupun Chintya terlihat seperti anak kecil dia sangatlah dewasa, dan Lefi adalah sebaliknya. Terlihat dewasa tetapi seperti kanak-kanak

Aku juga mengetahui satu hal, bahwa salah satu Clone diriku sudah menampakan diri.

Dia adalah Altair dengan jelmaan kekuatan dirinya seorang malaikat didekatnya. Aina memang hebat jika dalam mencari informasi. Walaupun yang lainnya bisa membagi tugas adalah jalan untuk saling mengenal.

・・・

Keberhasilan mereka atas membuat alam baru meningkatkan kualitas dan kuantitas di semua alam.

Seperti penghubung antara dari sekian banyaknya alam semesta.

Dan memiliki energi yang sangat dibutuhkan kepada alam, seperti penyusun materi baru yang sulit jika di jelaskan dan segala ciptaan sihir lalu berpecah membuat berbagai sihir baru.

--Berbeda dari diriku yang dulu walaupun tidak terlalu begitu banyak berubah, dulu aku tidak ingin mencari berbagai kemampuan karena telah damai, aku ceroboh dan kehilangan semuanya disaat itu kecuali dirinya, tetapi disaat seperti ini aku sangat menginginkan sebuah kemampuan atau memang segalanya jika perlu demi bisa menghidupkan mereka kembali.

Aku dapat berdiri diatas sini juga berkat bantuannya, aku bukanlah apa-apa jika tidak ada dirinya. Mungkin aku akan menjadi seperti Lefi

Chapter 120 End

Terimakasih telah membaca chapter kali ini semoga menarik!

Kalau dikit dan kurang detail mohon dimaafkan, hari ini agak sibuk, hehe.

Kalau ada yang mau ditanyakan komen saja, kalau begitu sayonara~

Chapter Selanjutnya "Pillar God Pantodýnamos"

Rimuru Tempest - Perjalanan Mencari SegalanyaWhere stories live. Discover now