Chapter 119

352 48 55
                                    

Nama : Lefi KaleidRas : (One Being) Omni-Gargantuan LeviatanTitle : Ansector Dragon & MonsterGender : FemaleRank : Irrelevant (tidak relevan)Age : Irrelevant | Mendahului Waktu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Nama : Lefi Kaleid
Ras : (One Being) Omni-Gargantuan Leviatan
Title : Ansector Dragon & Monster
Gender : Female
Rank : Irrelevant (tidak relevan)
Age : Irrelevant | Mendahului Waktu

・・・

Menghilangnya dua mahluk di dalam kegelapan membuat seseorang khawatir, tidak lain dan tidak bukan itu adalah Senna.

Awalnya dia khawatir tetapi dia berusaha untuk tidak khawatir atau panik.

Dia akan mencari cara untuk menyatu dengan kehampaan walaupun dia akan kehilangan tubuh astralnya. Tetapi seseorang menghentikannya.

・・・

Masih di tempat yang sama Ciel saat ini terjebak dan tidak bisa keluar dari alam kesadaran milik Lefi.

Dia nampak kesal karena Lefi dengan seenaknya memeriksa ingatan tentang diriku. Tetapi dia tidak masalah akan itu, dirinya mengerti akan suatu hal. Lefi, walaupun dia memang terlihat seperti leluhur dia tidak beda jauh dengan Milim.

Sosok yang sangat kuat dari awal membuka mata. Makhluk-makhluak lain mengaggap mereka seperti monster yang haus akan kehancuran.

'Mereka memang kuat karena hal itulah tidak ada yang mengkhawatirkan mereka.'

--Lefi menceritakan segala sesuatu tentang dirinya bahkan tanpa menaruh kecurigaan terhadap diriku. Aku hanya bisa tersenyum kecil dan sambil mendengarkan. Dia memang butuh seseorang yang diajak bicara.

Tapi pandangan itu berbeda kepadaku, aku mencurigainya dia seperti merencanakan sesuatu. Aku tidak tahu apa itu dan apa alasannya.

"Baiklah sudah cukup berbicaranya, cepat buat kontrak."

"Tch, baik-baiklah."

Dia memegang tanganku dan dari tangannya muncul sebuah ular astral, mengingat pergelangan tanganku.

Ini tidak ada masalah, aku masih bisa menggerakkan tanganku.

"Ciel meminta ku untung menjadi penjaga alam baru dan aku meminta sebuah ramalan."

"Apa katamu!?"

Aku refleks mengangkat dirinya, dia main-main dengan ramalan atau melihat masa depan.

Tch, dia melihatku seolah aku adalah serangga.

Sial aku sangat kesal.

"Apa kau mau ramalan ini."

Dia mengeluarkan kertas lusuh, sepertinya itu ramalan yang dia buatnya.

Awalnya aku tidak ingin mengambil kertas itu tetapi apa boleh buat aku tidak bisa mengaktifkan kontrak ini juga tidak menurutinya.

Sial tidak percaya aku direndahkan seperti ini.

--Bait pertama berisi ...

'Seseorang yang lama tidak kalian berdua temui akan kehilangan jiwanya dia akan pergi untuk sementara.'

Rimuru Tempest - Perjalanan Mencari SegalanyaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang