Chapter 106

441 56 110
                                    

Main Character

Dia seorang yang menawan, dan juga sangat cantik. Dengan rambut biru muda seperti kristal yang indah.. manifestasi segala sesuatu termasuk "sang pengarang." Dia penulis jalan ceritanya sendiri, tetapi selama ini dia hanya mengikuti alur yang ada, terkecuali saat dirinya kembali ke masa lalu dia menulis ceritanya sendiri untuk menciptakan sebuah aturan, tatanan dan segalanya termasuk hukum yang ada. Pencipta hukum matematika dan sebagainya.

Pencipta hukum matematika, karena hal itu dia sudah tidak terkait dengan suatu angka.. kekuatannya sudah tidak bisa di hitung oleh sebuah angka yang dia ciptakan.

Paradoks Absolute, dia bisa melihat dirinya sendiri dengan mengunakan avatar penulis.. (layer 0) Azathoth adalah dirinya sendiri di masa depan (sekarang), sosok abstrak yang tidak bisa dideskripsikan oleh sebagian besar mahluk hidup.

Bahwa sudah jelas dia adalah Azathoth itu sendiri. Untuk sekarang dan kedepannya dia tidak akan memakai kata Azathoth untuk hal yang lainnya, karena itu adalah dirinya sendiri. Aku menyebutnya "ℝ".

Tahta dari segala Tahta, puncak dari segala puncak, keberadaan transenden abstrak yang tak terbatas melampaui semua yang ada, dia bukan lagi Azathoth dewa tertinggi mahluk luar, tetapi dia adalah dirinya sendiri.

Walaupun begitu dia sadar bahwa dirinya memang tidak sempurna disaat memakai Avatarnya.

Dirinya bisa mengubah bentuk atau eksistensi keberadaannya menjadi ℝ = realita/nyata dan non realita (fiksi), membuat dirinya menjadi kekuatan mutlak.. karena dia adalah non fiksi maka dirinya bisa dengan mudah menghancurkan sebuah alur cerita dengan sangat bebas (atau dengan mudah menciptakan/menghancurkan seseorang mengunakan sebuah teks). Seperti kita para Manusia yang membuat cerita lalu mengubahnya dan disalah satu dunia ada berbagai macam dirinya. Tempat dimana dunia yang tidak memiliki sihir.

Tempest Verse

Aku menyebut seluruh alam Cerita ini Tempest Verse, atau jika ada saran lain yang bagus.. silahkan komen.

Tempest Verse, Berisi Infinite Layer Yang di mana - perbandingan antara layer satu dan lainnya adalah Reality - Fiction.. (Reality layer 1-3) (Fiction dibawahnya)

Di setiap Layer Terdapat 1 God Yang Juga Menganggap God Verse di bawah nya fiksi, sehingga Dia Omnipoten terhadap nya. Dari layer yang lebih tinggi Para Gods/Upper Gods dapat Mengawasi Lower Gods di bawahnya.

Tempest Verse juga, terdapat Infinite Hierarchy, Dimana Setiap God yang lebih tinggi Masih memiliki God yang Lebih tinggi Lagi dan lagi..

Dan Setiap 1 Layer di Tempest Verse Adalah Sebuah Infinite Multiverse+.. atau bahkan Hyperverse.

Dibawah layer utama, di setiap Universe (Tempest) memiliki Tingkatan 0 nya tersendiri atau Omnipotent pada dunianya sendiri, dan sang Omnipotent itu memiliki Omnipotent lain diatasnya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Dibawah layer utama, di setiap Universe (Tempest) memiliki Tingkatan 0 nya tersendiri atau Omnipotent pada dunianya sendiri, dan sang Omnipotent itu memiliki Omnipotent lain diatasnya..

>Kembali ke cerita utama

Saat ini aku sedang berbicara dengan oneesan pemilik dunia ini, dia lumayan kuat tapi walaupun begitu dia setara dengan putriku.. aku meminta maaf kepada dirinya, dan dia menjawab "itu tidak masalah." Karena aku telah mengembalikan kehancuran yang sebelumnya seperti semula walau mengunakan kehidupan yang baru.

Dia juga menanyakan kenapa aku bisa sampai kesini, itu karena Distorsi Ruang dan Waktu akibat Pedang milikku.

Karena aku ada perlu, aku izin pergi dengan buru-buru kepadanya, dia menanyakan namanya kepadaku aku memberitahukan kepadanya.

Tetapi saat sampai di alam semesta Shiro, aku malah lupa menanyai namanya. Kebodohan yang tidak ada habisnya. Kuharap kita bisa bertemu lagi.

Aku merespon gerakan tubuhnya dan cara sikapnya berbicara, sepertinya kita sama sama saling menyukai.. tetapi aku tidak jatuh cinta kepadanya.

>Dunia Sariel

Saat aku melihat semuanya, aku terheran kenapa kalian nampak baik-baik saja. Lalu Wakaba dan Shiro menjelaskannya.

...

Beberapa hari setelah kepergian Rimuru Shiro dan yang lainnya dihampiri oleh mahluk Iblis dan kekuatannya hampir menyamai Rimuru.

Dengan cepat Wakaba dan Sariel melancarkan serangan kepada Iblis itu, karena mereka merasakan aura jahat dan permusuhan yang sangat kuat.

Tetapi sihir itu dibalikkan dengan sangat mudah mengunakan kakinya, alhasil mengenai Wakaba sendiri. Dan dirinya langsung di cekik oleh Iblis itu.

Dia mengatakan kepada mereka, dimana dan kemana Raja Iblis Rimuru.. mereka tidak mengatakannya. Dia seperti sangat membutuhkan kekuatan tetapi untungnya tidak menyerap dunia itu.

Dia menunggu dengan sabar kembalinya Rimuru, dan Iblis itu tidak melakukan hal yang tidak mereka pikirkan sebelumnya.

Yaitu membatu kerusakan tadi yang telah dia perbuat, lalu rencana membuat Rimuru seolah marah, karena dia ingin bertarung dengan adil dan mendapatkan kekuatan dengan adil.

...

"Begitu ya.."

Aku menjawabnya dengan tenang, dan mengerti apa yang Ruler itu maksud. Dia memang berencana untuk mati ditanganku demi bisa membalas dendam kepada musuhnya.

Untung saja aku menyelamatkan bagian kecil dari Jiwanya, tapi aku tidak akan membangkitkan dia. Aku hanya ingin sebuah informasi yang berguna.

Sebagai gantinya aku akan membalaskan dendam dirimu, dia memang bertujuan untuk mencari musuh terkuat lalu mengirim pesan seperti yang aku alami sekarang tetapi banyak mahluk yang mati akibat dirinya yang terlalu kuat.

Tetapi disaat pertama kali dia bertemu denganku dia sudah merasa sangat senang dan lega, mungkin jika dia dapat berbicara di akhir hidupnya maka akan seperti ini: "akhirnya aku akan mati dan menyusul mereka." s

Sebenernya mentalnya sudah tidak kuat menahan semua ini. Pertarungan tanpa sebab dan banyak memakan korban jiwa dia membenci hal itu, maka dari itu dia bergabung dengan Ruler untuk menegakan keadilan tetapi caranya melakukannya salah, yaitu bertarung.. dirinya termakan oleh trauma dirinya sendiri.

Dia belum bisa mengalahkan dirinya sendiri, dia terus menahan beban trauma akan kehilangan dan menjadi itu sebagai alasan untuk dia tetap hidup..

Dia hampir sama seperti diriku, tetapi aku berhasil bangkit dan mengalahkan diriku sendiri.

Syukurlah mereka tidak apa-apa kalau begitu aku akan mengajak mereka, karena itu alasan kenapa aku datang kesini.

Chapter 106 End

Terimakasih telah membaca chapter kali ini semoga menarik!

Apakah ada yang pusing, kalau iya tanyakan saja di komentar..

ga ada yang mau dibicarakan, kalau begitu sayonara!!

Rimuru Tempest - Perjalanan Mencari SegalanyaWhere stories live. Discover now