Chapter 4

58K 3.2K 177
                                    

Dia datang dari sebuah pertemuan sederhana.
Membawaku untuk larut kembali pada perasaanku.
Namanya begitu saja tertulis dengan indahnya dalam ingatanku yang lemah.
Dia datang membangkitkanku.
Membawa sejuta perubahan.

Gadis itu kini tengah duduk menyilang di rerumputan taman sekolahnya. Menatap para pelajar yang sedari tadi berlalu-lalang di hadapannya.

Bibirnya-bibir itu tak henti-hentinya menyunggingkan senyumannya yang manis ketika ia terus-menerus mengingat peristiwa kemarin bersama Harry. Peristiwa sederhana namun sangat bermakna baginya.

Baru kali ini, ia merasakan apa itu bahagia kembali. Baru kali ini, ia merasakan hidup kembali. Baru kali ini, ia merasakan seperti bintang yang paling bersinar diantara bintang yang lain. Dan baru kali ini, dia kembali seperti peri Tinkerbell yang sudah bisa mengepakkan kedua sayapnya untuk menghadapi dunia.

Dan, semua itu disebabkan oleh Harry.

Harry telah berhasil membuatnya seperti itu lagi.

Ya, Harry berhasil.

Setelah beberapa tahun yang lalu ia benar-benar dalam keadaan yang sangat terpuruk.

Keadaan, dimana orang-orang yang ia cintai, meninggalkannya satu-persatu.

Ditambah, ia baru saja mengetauhi jenis penyakitnya yang sangat-sangat membuat mental serta batinnya semakin down.

Mungkinkah jika Tuhan bukan hanya sekedar mempertemukannya dengan Harry?

Mungkinkah jika Tuhan mengizinkan Harry untuk membangkitkan Jenna kembali?

Apa Tuhan punya rencana indah untuknya dan Harry?

Dan Jenna hanya berharap semoga itu benar.

"Jenna!" gadis itupun tersentak dari lamunannya, lalu dengan cepat memiringkan wajahnya ke sisi kanan.

Sedikit tersentak, karena yang baru saja memanggilnya itu adalah-Zayn.

"Egh.. Eum hai-Zayn." gadis itu memalingkan wajahnya dari wajah Zayn, manik matanya menatap lurus-lurus kedepan.

Sejujurnya, gadis ini sudah bertekad untuk menjauhi Zayn, mantan kekasihnya.

Tetapi, kenyataan berkata lain.

Buktinya, penyakitnya ini menyeretnya untuk kembali dekat dengan sosok Zayn.

Walaupun, kedekatannya hanya sebatas seorang pasien dan seorang dokter. Ataupun hanya kedekatan sebatas teman.

"Kau tidak memiliki kelas saat ini, Jen?"

Jenna hanya menggeleng pelan, "Sedang apa disini, Zayn?"

Zayn mengikuti arah pandangan Jenna, menyilangkan kedua tangannya di belakang kepalanya, "Ingin bertemu dengan Harry."

"Kau kenal dengan Harry?!" tanya Jenna cepat.

Gadis ini, semenjak mengenal Harry-membuatnya sedikit sensitif jika seseorang menyebut nama Harry dalam percakapannya.

"Ya. Aku kenal dengannya.." Zayn menatap Jenna, "Bagaimana bisa, aku tidak kenal dengan saudara tiriku sendiri?"

Mata Jenna melotot ketika Zayn mengutarakan pernyataannya.

Zayn saudara tiri Harry?

Alam bawah sadarnya pun ikut bertanya-tanya disana.

Sejak kapan mereka menjadi saudara tiri?

Sejak kapan Yaser menemukan ibu baru untuk Zayn?

Sejak kapan?

Alzheimer DiseaseTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang