Chapter 43

44.2K 1.9K 326
                                    

Ini saatnya.

Dua orang yang aku sayangi akan melepas statusnya sebagai pelajar, akan lulus dengan nilai yang membanggakan. Aku yakin hal itu. Dan seharusnya aku juga berdiri di antara mereka, menyandang piagam, memakai selempang dengan sebuah gelar layaknya Miss Universe dan juga mengenakan topi kebanggaan dengan senyum bahagia atas pencapaian yang telah diraih.

Tapi nyatanya aku disini. Duduk di kursi penonton, mendongak melihat Harry, Audie dan pelajar yang lainnya di atas panggung yang sudah di dekorasi oleh panitia sehingga begitu menganggumkan. Aku dulu juga bagian dari mereka, 'kan?

"Aku tidak menyangka akan duduk disini sebagai orangtua Harry," Anne yang berada disampingku, mengucap penuh bahagia. Matanya berkaca-kaca dan meluruh begitu saja ketika Harry menyapanya dari atas panggung.

"Kau tahu, Jen, ini pertama kalinya!" Anne mengucapkan syukur beberapa kali, aku menggangguk paham, mengusap pundaknya berkali-kali agar Anne tidak terlalu menggebu-gebu.

Ketika aku sedang berusaha menenangkan Anne, tanpa sengaja mataku berserobok dengan netra hijau itu. Netra itu seolah mengunci netra milikku. Aku tersenyum ke arahnya, tanpa sedikitpun melepaskan kontak mata antara aku dan Harry. Dari gerak bibirnya, aku bisa mengetahui bahwa ia mengatakan; aku mencintaimu.

Lagi-lagi senyumku semakin melebar, aku membalas gerakan bibir Harry; aku juga.

"Aku tidak menyangka, lelaki pembangkang itu bisa bertekuk lutut padamu," Zayn berkomentar di sisi kananku. "Kau beruntung sudah berhasil menjinakkan serigala seperti Harry."

Aku terkekeh ringan, "Seharusnya aku yang beruntung memilikinya. Dari aku yang penderita Alzheimer, apanya yang bisa membuat Harry beruntung memilikiku?"

Yahh, meski Harry selalu berkata bahwa ia beruntung memilikiku, tapi tetap saja jauh di lubuk hatiku, disudut terpencil hatiku, rasa tidak pantas ataupun minder itu masih melekat kuat.

"Ayolah, jangan mulai meremehkan dirimu sendiri." Zayn menepuk puncak kepalaku beberapa kali, mengatakan kalau aku pantas bersanding dengan saudara tirinya.

Semua orang berkata seperti itu tanpa tahu aku semakin minder jika mereka berkata seperti itu.

"Dan terakhir, untuk gadis biasa saja namun punya pengaruh luar biasa di hidupku. Yang memberikan energi positifnya kepadaku, yang memaksaku untuk melakukan semua hal yang kubenci--Terimakasih banyak. Aku disini mewakilimu Jenna Axelle. Kelulusanku ini untukmu. Kau masih bagian dari kami." Harry berkata di depan microphone ketika ia menyampaikan prakatanya sebagai pelajar Xtc. Matanya tidak pernah lepas dariku. Senyumnya tidak pernah pudar.

Suara tepuk tangan itu bergemuruh heboh, seluruh pelajar Xtc, diatas panggung bertepuk tangan seraya menatapku. Aku membekap mulutku sendiri, tidak tahan dengan semua ini. Rasanya aku ingin menangis.

"JENNA! Aku Audie, sahabatmu! Apapun yang terjadi, kau tetap bagian dariku, bagian dari si brengsek Harry, dan bagian dari kami semua!" disana Audie merebut microphone yang sedang di genggam Harry, berteriak heboh seolah urat malunya sudah putus.

Aku mengangguk sebagai jawaban, tidak sanggup berkata-kata karena lidahku mendadak kelu. Sampai akhirnya, Harry berada di sebelahku. Menarik lembut sebelah tanganku dan menuntunku ke atas panggung.

"Ayo," Harry berbisik rendah.

"Untuk apa?"

"Kau harus merasakan apa yang aku rasakan." Harry semakin menggengam tanganku, membawaku menaiki satu per satu tangga yang dibaluti karpet berwarna emas.

"Harry, apa yang kau lakukan," kakiku mendadak lemas ketika berada di atas panggung ini, semua perhatian tertuju padaku.

Lalu Harry melepas topi kebanggaannya, memakaikannya padaku dengan sangat manis. Selanjutnya Harry melepaskan selempangnya yang bertuliskan The Power Of Harry Styles lalu menyampirkannya di bahu kananku. Aku juga tidak tahu kenapa pihak sekolah memberikan angket seperti itu pada Harry. Kemudian yang terakhir, medali penghargaannya pun ia pakaian ke leherku. Seolah aku benar-benar ikut merayakan kelulusan ini bersama mereka.

Alzheimer DiseaseWhere stories live. Discover now