Part 18. The Truth

1K 71 0
                                    

***

Ashmita sama sekali tidak bisa berpikir dengan jernih di dalam pikirannya saat ini. Terlebih lagi atas apa yang baru saja di katakan oleh Akash itu kepada dirinya. Ashmita bahkan secara tanpa sadar beberapa kali mengedipkan kedua kelopak matanya, sehingga membuat air mata yang sudah ada di pelupuk matanya itu pun pada akhirnya jatuh membasahi kedua pipinya. Dia juga bahkan membuka bibirnya dan mengalihkan pandangan kedua matanya di sana tepat ke arah yang lainnya. Ashmita berjalan mundur beberapa langkah di sana. Tapi secara tiba-tiba saja, Ashmita mulai tertawa dengan air matanya yang masih saja mengalir di wajahnya itu.

"Hahahahaha..."

Ashmita yang tertawa secara tiba-tiba saja itu pun, langsung membuat Akash, Prem, Varun, Rohit dan juga Vinay yang menatap ke arah Ashmita itu pun mulai menghilangkan seringaian di wajah mereka, dan seketika saja berubah dengan tatapan penuh penasaran di kedua mata mereka masing-masing di sana itu. Bahkan secara tanpa sadar, mereka saling bertatapan satu sama lainnya. Dan Ashmita pun dengan perlahan menghentikan tertawanya di sana, sambil mulai mengangkat kepalanya untuk bisa menatap kembali tepat ke arah Akash yang ada di hadapannya itu.

"Ini... Ini pasti lelucon, bukan? Kalian hanya mengerjaiku saja. Seperti tradisi di mana anggota keluarga yang baru pasti akan mendapatkan kejutan. Iya, kan?! Jadi, tidak perlu lagi berpura-pura. Aku... Aku tahu kalian saat ini sedang mengerjaiku," ucap Ashmita dengan senyuman kecil di wajahnya. Tapi tatapan kedua matanya sama sekali tidak bisa dihiraukan, jika dia sendiri bahkan merasa sangatlah ragu dengan apa yang baru saja dia katakan itu.

Prok

Prok

Prok

Suara tepukan yang secara tiba-tiba saja datang itu, seketika saja membuat Ashmita, Prem, Varun, Akash, Rohit dan juga Vinay itu pun membalikkan badan mereka. Menatap tepat ke arah di mana suara tepukan itu terdengar. Dan di sana, tepat di dekat sofa besar dan panjang itu, berdiri Nenek Arshia yang memandang mereka dengan dagunya yang terangkat. Terlihat angkuh dan juga sombong. Ini belum pernah di lihat secara langsung oleh Ashmita selama ini.

"Ashmita.... Ashmita... Ashmita..." gumam Nenek Arshia di sana sambil kembali melangkah maju mendekat tepat ke arahnya di sana.

Langkah kaki Nenek Arshia yang semakin mendekat ke arah mereka semua pun, seketika saja membuat kelima bersaudara itu berjalan sedikit menjauh dan menempatkan diri mereka berlima itu tepat di belakang tubuh Ashmita. Mereka membiarkan Ashmita berdiri di hadapan mereka berlima, untuk berhadapan langsung dengan Nenek Arshia - nenek mereka itu di sana. Sedangkan Ashmita merasa semakin kebingungan di sana dan dia memilih untuk hanya diam saat ini. Tak lama, Nenek Arshia itu pun sudah berdiri tepat di hadapan mereka semuanya, dan mulai menampilkan senyuman sinis di wajahnya.

"Ashmita, kamu itu memang sangatlah naif. Bahkan setelah apa yang sudah sejak tadi terjadi pun, kamu tidak merasakan apa pun..." ucap Nenek Arshia sambil menggelengkan kepalanya beberapa kali di sana.

"A-apa maksud Nenek??" gumam Ashmita dengan deru napasnya yang terasa semakin sesak saat ini juga itu.

"Apa yang dikatakan oleh Rohit, Vinay dan juga Akash adalah suatu kebenaran. Kamu memang istri mereka berlima. Dan kelima cucuku itu adalah suami kamu, Ashmita," jawab Nenek Arshia dengan nada suaranya yang tegas. Tetapi Ashmita tidak bereaksi apa pun, dia hanya terdiam dengan rasa sakit yang begitu terasa di dalam hatinya saat ini. "Dan ini bukan lelucon seperti apa yang tadi sempat kamu pikirkan. Mereka adalah suamimu, dan kamu adalah istrinya. Kita semua tahu tentang hal itu."

"TIDAK! ITU TIDAK MUNGKIN!! BAGAIMANA BISA AKU MENJADI ISTRI MEREKA?! AKU HANYA ISTRINYA AKASH!! DAN YANG LAINNYA BUKAN SUAMIKU!!" teriak Ashmita yang terdengar semakin histeris itu.

Ashmita pun berjalan sedikit mendekat ke arah Nenek Arshia itu. Napasnya terdengar berderu dan tidak karuan di sana. "Ba-bagaimana bisa... Nenek mengatakan bahwa aku adalah istri mereka berlima? A-aku hanya menikah dengan Akash, dan bu-bukan dengan mereka yang lainnya... A-apa maksud dari semua ini?"

"Kamu menikahi mereka berlima, Ashmita."

Dan Ashmita seketika saja seakan-akan berhenti bernapas saat ini. Tapi dia bisa merasakan bahwa sekujur tubuhnya itu mulai terasa sangatlah lemas dan juga tidak lagi memiliki tenaga. Kedua telapak tangannya terlihat gemetar.

"Apakah kamu ingat saat kamu bersama dengan Prem, Varun, Rohit dan Vinay, secara bergantian melemparkan bunga ke dalam api suci?" ucap Nenek Arshia lagi di sana yang seketika saja membuat Ashmita terhenyak dan kembali mengingat di proses pernikahannya tadi, di mana keempat saudara Akash yang lainnya telah melemparkan bunga ke dalam api suci bersama dengannya itu.

"Lalu, lihatlah tanda merah yang terlihat sangat jelas itu di belahan rambutmu. Apa kamu ingat di saat mereka berlima itu secara bersama-sama memberikan sindoor tepat di belahan rambutmu? Itu adalah proses terakhir yang menyatakan bahwa mereka berlima adalah suamimu. Dan kamu sebagai istri mereka. Kamu telah di bagi menjadi istri dari kelima cucuku, Ashmita."

"Tidak. Tidak. Tidak. Nenek bilang bahwa itu semua adalah tradisi dan... Dan itu tradisi keluarga Maholtra. Aku hanya menjalani apa yang Nenek katakan itu kepadaku tadi. Lalu... Lalu bagaimana semua ini bisa terjadi?!"

"Proses pernikahan yang kamu jalani bersama dengan kelima cucuku itu adalah sah. Sesuai dengan adat dan juga tradisi. Bahkan mangalsutra yang saat ini kamu pakai itu, memiliki lima buah permata liontin. Itu sebagai simbol bahwa kamu memiliki lima orang suami, Ashmita. Lalu apakah kamu ingat, saat masuk ke dalam rumah ini, dan melakukan tradisi untuk bisa menemukan cincin. Kamu dan juga kelima cucuku secara bersama-sama memasukkan tangan kanan kalian itu ke dalam susu. Hingga Prem, cucu pertamaku itu akhirnya bisa menemukan dan memasangkan cincin warisan dari keluarga Maholtra itu ke jari manismu. Itu juga sebagai pernyataan, Ashmita. Dan mau atau pun tidak mau, kamu tetap istri dari kelima cucuku. Dan ya, bersiaplah untuk melayani salah satu dari kelima suami kamu itu malam ini, Ashmita."

Nenek Arshia itu seketika saja berjalan pergi menjauh dari Ashmita dan kelima cucunya. Mendengarkan semua hal itu seketika saja membuat Ashmita tidak lagi sanggup berdiri di atas kedua kakinya itu. Dan seketika saja dia jatuh terduduk di atas lantai itu dengan cukup keras. Dia terdiam dan menundukkan kepalanya di sana. Sedangkan Prem, Varun, Akash, Rohit dan Vinay yang melihat semua hal itu pun sama sekali tidak bereaksi apa pun. Dan mereka berlima malah melangkahkan kedua kaki mereka masing-masing untuk menjauh dari Ashmita. Tapi Akash secara tiba-tiba saja berhenti melangkah dan sedikit menolehkan kepalanya untuk bisa mengintip Ashmita yang masih saja terdiam di sana.

Tolong, maafkan aku, Ashmita. Batin Akash berbicara, sebelum pada akhirnya dia mulai kembali melangkah mengikuti arah di mana keempat saudaranya yang lain berjalan saat itu.

Black Heart ✔️Wo Geschichten leben. Entdecke jetzt