Part 37. Choice

531 45 0
                                    

***

"Kakek?? Apa yang Kakek lakukan di sini?" tanya Ashmita saat menyadari bahwa yang ingin menemuinya sekarang di sana itu adalah Kakeknya.
Ashmita dan Varun pun berdiri dari posisi mereka. Dan Kakek Ashmita yang sudah semakin dekat dengan mereka. "Kakek, harus mengatakan semuanya kepada kamu, Ashmita." jawab Kakeknya memberitahu.

Varun pun seketika saja beranjak untuk bisa mengambil sebuah kursi dan menempatkannya tepat di belakang tubuh Kakek Ashmita itu. "Silahkan duduk, Kek.." gumam Varun.

"Terima kasih, Varun.."

Kakek Ashmita pun seketika saja mendudukkan tubuhnya di sana. Lalu Varun pun kembali mendekat ke arah Ashmita dan kembali membantunya untuk duduk tepat di atas ranjang. "Kakek ingin menceritakan semuanya, kepadamu Ashmita. Varun sudah ku beritahu semuanya."

Ashmita seketika saja menolehkan kepalanya tepat ke arah Varun yang duduk di sebelahnya itu. Varun membalas tatapan Ashmita dengan senyuman kecil dan anggukan kepalanya dengan perlahan. "Baiklah. Kalau begitu ceritakan semuanya, Kakek. Katakan kepadaku... Dan jangan ada sedikit pun yang di ubah atau dihilangkan."

Kakek Ashmita menganggukkan kepalanya, lalu menghela napasnya dengan perlahan. "Semua ini terjadi akibat pertengkaran. Waktu kejadian berdarah itu terjadi, suami Arshia mencoba untuk memaksakan kehendaknya kepada Nenekmu, Ashmita. Lelaki itu bahkan secara terang-terangan memaksa Nenekmu untuk mau melayani dan menjadi miliknya, serta meninggalkan aku. Nenekmu sudah berulang kali menolak. Hingga saat aku mendapatkan kabar dari Pooja-anak dari Arshia dan juga menantu lelakinya itu, bahwa Nenekmu di bawa paksa oleh suami Arshia, aku merasa tidak lagi tahan. Aku datang bersama mereka, tapi yang ku lihat adalah Nenekmu sudah bersimbah darah dengan pisau yang ada di tangan suami Arshia. Aku bahkan melihat sendiri bagaimana dia terus saja menghujami tubuh Nenekmu yang sudah tewas itu dengan pisau. Lalu karena marah aku berusaha untuk menembaknya, tapi meleset. Bahkan dia juga membawa pistol di kantong celAshmita, tapi dia sendiri yang mengenai tembakan itu ke arah Pooja dan suami Pooja. Saat itulah aku menembaknya. Tapi Arshia secara tiba-tiba saja datang dan salah paham sejak saat itu. Dia sama sekali tidak mau menerima fakta dimana suaminya sendiri sudah sering kali berselingkuh darinya. Dan kini malah menjadi lebih parah ketika mulai membalaskan dendam melalui dirimu, Ashmita. Kakek minta maaf karena tidak bisa menyelamatkan kamu saat itu. Sudah bertahun-tahun dan aku tidak pernah bertemu lagi dengan Arshia. Karena sebenarnya, nama aslinya sendiri bukanlah Arshia, tetapi Naina. Aku baru tahu dia mengganti namanya untuk menjalankan rencana ini."

Kakeknya menjelaskan dan juga menceritakan semua hal. Dan kini, Ashmita paham. Nenek Arshia yang terlalu mencintai suaminya itu hingga sama sekali tidak ingin melihat sedikit pun kesalahan dari suaminya. Dan semua ini adalah kesalahpahaman yang sangatlah fatal. Meski Kakeknya sudah mencoba untuk bisa meyakinkan Nenek Arshia, tapi tetap saja Nenek Arshia sama sekali tidak ingin mengubah apa pun dari keputusannya itu.

"Ashmita..." panggil Kakeknya yang seketika saja menyadarkan Ashmita dari lamunan sesaatnya itu di sana.

"Iya, Kakek??"

"Sekarang, setelah semuanya sudah aku ceritakan. Apa yang akan kamu lakukan Nak? Seluruh keluarga kita pun baru Kakek beritahu... Mereka juga kesal dan kecewa karena Kakek menyimpannya setelah bertahun-tahun. Tapi bayangan dari semua itu sama sekali tidak bisa di hapus olehku. Sangat sulit dan juga masih terlalu membekas. Kamu harus mulai mengambil keputusan, Ashmita." jawab Kakeknya menjelaskan.

"Keputusan???" Ashmita bergumam kebingungan di sana itu seketika saja.

"Iya, Ashmita. Keputusan tentang masa depanmu. Varun sudah ku beritahu... Kamu dan dia bisa berdiskusi bersama. Kakek harus kembali ke rumah." ucap Kakeknya yang seketika saja bangkit dari duduknya dan berjalan pergi.

Black Heart ✔️Where stories live. Discover now