Part 24. Broken

683 55 1
                                    

***

Ashmita sekarang sudah ada tepat di dalam kamar Nenek Arshia di sana. Dia terlihat berdiri dengan perasaan yang sangatlah tegang sekarang ini. Dia bahkan sejak tadi sama sekali tidak menyadari bahwa dia terus saja menautkan jari-jari yang ada di kedua tangannya itu di sana. Bahkan kepalanya terlihat sedikit menunduk dengan perasaan yang tidaklah nyaman dia rasakan sekarang. Dia sama sekali tidak suka dengan rasa canggung dan juga sunyi yang terjadi di sana itu sekarang ini.

"Ashmita." panggil Nenek Arshia di sana yang mana seketika saja membuat Ashmita mengangkat kepalanya dengan cepat.

Ashmita menatap lurus tanpa ekspresi yang terlihat jelas di wajahnya itu tepat ke arah Nenek Arshia yang sedang duduk dengan santai tepat di hadapan dirinya itu sekarang. Tapi dia tidak ingin mengatakan hal apa pun. Jadi dia menunggu. Sedangkan Nenek Arshia hanya menghela napasnya di sana dengan keras.

"Aku lihat kamu sudah benar-benar memakai sindoor dan mangalsutra itu lagi hari ini. Jadi aku sudah dapat menyimpulkan bahwa Varun sudah menjelaskan semua hal tentang situasi yang terjadi ke pada diri kalian semua. Dia memang pandai dalam menjelaskan semua hal." ucap Nenek Arshia di sana dengan sebuah senyuman yang bangga seketika saja muncul di wajahnya itu di sana.

Sedangkan Ashmita seketika saja mulai sedikit mengernyitkan dahinya. Jadi, semua penjelasan yang dikatakan oleh Varun kemarin, ada campur tangan dari Nenek Arshia? Dia terlalu mengontrol kelima cucunya... Aku yakin, mereka sudah merencanakan semua ini sejak cukup lama. Tidak mungkin semuanya terjadi dan dapat direncanakan dalam waktu yang singkat saja. Batin Ashmita berbicara saat ini.

"Dan sekarang, aku ingin kamu berperilaku sebagai istri yang sebenarnya kepada kelima cucuku itu. Mulai dari Prem, Varun, Akash, Rohit dan juga Vinay. Layani mereka dengan sangatlah baik. Kamu bisa memasak makanan, manisan, minuman atau melakukan hal apa pun yang mereka inginkan. Dan ingat, jangan sampai membuat mereka kecewa dengan perlakuanmu nanti. Apakah kamu mengerti?" ucap Nenek Arshia sekali lagi menjelaskan di sana. Dengan wajahnya yang dia buat serius dan juga garang.

Ashmita sendiri terlihat berpikir sejenak dan mulai menganggukkan kepalanya di sana dengan gerakan yang perlahan. Dan hal itulah yang secara langsung saja membuat Nenek Arshia mulai tersenyum puas dan juga lembut di sana. "Bagus, sekarang pergilah ke dapur, memasaklah bersama Bibi Taani. Karena biasanya kami semua akan makan tepat jam delapan pagi ini." jelas Nenek Arshia lagi di sana dan mulai bangkit secara perlahan dari atas sofa yang sudah sejak tadi dia duduki di sana dan mulai berjalan mendekat tepat ke arah ranjangnya.

Ashmita memerhatikan pergerakan Nenek Arshia di sana. "Kenapa Nenek ingin aku melakukan semua ini?" Dan secara tiba-tiba saja Ashmita bertanya. Yang mana secara langsung saja membuat pergerakan Nenek Arshia terhenti di sana, tanpa membalikkan badannya, seakan-akan menunggu lanjutan kalimat yang akan dikatakan oleh Ashmita di sana itu sekarang.

"Kenapa... Nenek menikahkan aku dengan kelima cucu Nenek??" tanya Ashmita sekali lagi. Dia merasa sangatlah berharap untuk bisa mendapatkan jawaban yang pasti untuk meredam rasa sakit hati dan juga penasaran yang sejak hari yang lalu dia rasakan itu.

Nenek Arshia sendiri seketika saja merasa tegang, dan dengan gerakan yang kaku dia mulai menolehkan kepalanya untuk menghadap tepat ke arah belakang dengan raut wajahnya yang keras. "Karena aku merasakan sakit." jawab Nenek Arshia di sana seketika saja yang membuat Ashmita semakin mendalamkan kernyitan yang ada di dahinya itu.

"Sakit??" Ashmita berbisik di sana karena tidak mengerti dengan sakit apa yang sebenarnya di rasakan olej Nenek Arshia, hingga bisa melakukan semua itu kepada dirinya. Menipu seluruh anggota keluarganya dan juga dirinya serta menikahkan dirinya dengan kelima cucunya. Dengan proses yang sama sekali tidak dapat dilihat celahnya begitu saja. Seakan-akan memang sudah tersusun dengan rapi seluruh rencana yang membuat hidupnya seakan hancur dan juga rapuh itu sekarang.

"Aku merasa sangat sakit hati dan aku memendam rasa dendam kepadamu." jawab Nenek Arshia yang semakin membuat Ashmita terkejut dan tidak mengerti.

"T-tapi apa yang sudah aku lakukan Nenek? Apa yang sudah ku lakukan hingga dapat membuat Nenek merasa sakit hati dan juga dendam kepadaku? Bahkan... Bahkan menikahkan aku dengan mereka berlima... Apa yang sebenarnya sudah aku lakukan hingga membuatku pantas mendapatkan semua ini dari Nenek dan seluruh anggota keluarga Nenek??" tanya Ashmita di sana dengan nada suaranya yang terdengar sangatlah serak dan juga lirih, menuntut jawaban yang pasti.

Mendengarkan berbagai macam pertanyaan yang diucapkan oleh Ashmita itu kepada dirinya, dengan cepat saja Nenek Arshia mengalihkan kembali pandangannya dan menatap lurus ke arah tembok. "Aku tidak akan mengatakan hal apa pun kepada dirimu, Ashmita. Karena masa lalu memang tidak akan pernah bisa di ubah. Tapi rasa sakit hati dan juga dendam yang selama ini aku rasakan, akan tetap ada. Sekarang pergilah, dan jangan membantah lagi, Ashmita. Pergi dan layani kelima suamimu."

Dan dengan mendengarkan jawaban yang diberikan oleh Nenek Arshia, harapan Ashmita untuk bisa mendapatkan jawaban yang pasti dari Nenek Arshia pada akhirnya pun pupus. Lalu dengan langkah kedua kakinya yang melangkah perlahan-lahan itulah, Ashmita keluar dari dalam kamar Nenek Arshia itu menuju dapur. Sedangkan Nenek Arshia yang masih di dalam kamar, pada akhirnya meneteskan air matanya di dalam diam.

Black Heart ✔️Where stories live. Discover now