Part 10. H-1 Engagement

747 44 0
                                    

***

H-1 menuju hari pertunangan Ashmita dengan Akash, lama-lama membuatnya semakin gugup. Dia, ibu dan juga kakaknya itu bahkan Sudah mempersiapkan semua hal yang dibutuhkan dirinya agar terlihat sangat cantik Di hari pertunangannya itu. Mulai dari pakaian, perhiasan, riasan, semuanya.

Dan, keluarga Maholtra juga sudah mengirimkan cincin pertunangan kepada keluarganya. Keluarga Maholtra bersikeras untuk memberikan cincin pertunangan itu, Dan, tentu saja ibu Ashmita menerimanya dengan sangat senang hati.

Sepasang cincin pertunangan yang sangat indah tentu saja. Dan kakek Ashmita sudah menyerahkan sepasang cincin itu kepada pendeta untuk di doakan. Agar para Dewa memberkati langkah demi langkah yang Di ambil oleh Ashmita, agar tetap di jalan kebahagiaan selamanya.

Ashmita tersenyum bahagia saat melihat rumahnya itu sudah terhias indah dengan bunga-bunga Dan hal lainnya. Dia berjalan perlahan menuruni tangga rumahnya Dan menghampiri kakaknya yang sedang menghiasi dinding dengan rangkaian bunga.

"Ada yang bisa ku bantu, Kak?" tanya Ashmita sambil mendongakkan kepalanya menatap kakaknya yang menaiki tangga bantu.

"Jangan bantu Dia, Ashmita... Dia kan jago dalam hal merangkai... Benarkan sayang?" Sela kakak iparnya, Vikas, yang juga ikut menatap istrinya itu.

"Astaga... Dasar, Kau Vikas... Kau benar, sebentar lagi juga selesai. Tapi setidaknya bantu aku agar turun dari tangga ini dengan hati-hati, oke?!" ucap kakaknya itu, sambil bersiap menuruni tangga.

Dan dengan cekatan Ashmita bersama dengan Vikas memegang tangga bantu itu, hingga Ashika berhasil turun. Dan Vikas dengan segera memeluk pinggang Ashika Dan mencium pipi Ashika.

"Astaga... Apa yang kau lakukan, hmm?" Ashika terkejut sambil salah tingkah.

"Baiklah.... Ashmita, kamu tidak keberatan jika kami tinggal, kan? Sebaiknya, kamu istirahat juga karena besok adalah hari pertunangan mu... Ya kan sayang?" Vikas bukannya menjawab Pertanyaan salah tingkah dari Ashika, tapi malah membuat kedua pipi Ashika semakin merah adanya.

Ashmita yang paham akan hal itu, segera menganggukkan kepalanya dengan gerakan yang cukup cepat. Sedikit berlari menaiki tangga menuju kamarnya, Dan juga tidak lupa mengunci pintu kamarnya.

Tersenyum kecil, melihat saree untuk pertunangannya yang berwarna orange itu, Ada di gantungan dinding kamarnya. Serta perhiasan-perhiasan yang akan digunakannya besok tertata rapi di atas meja riasnya. Ashmita berjalan perlahan mendekati meja riasnya, menyentuh beberapa dari perhiasannya itu.

Jika ditanya, apa dia bahagia? Maka jawabannya adalah Iya. Tentu saja bahagia. Selama hubungan yang akan dia jalani akan memberikan kebahagiaan bagi seluruh keluarganya, maka akan tetap dia lakukan.

Ashmita mengalihkan pandangannya, menatap ponselnya yang tergeletak begitu saja di atas ranjangnya. Ashmita menghela napasnya, saat Mendengar ponselnya berdenting. Dengan segera Ashmita mengambil ponselnya dan duduk di bangku yang ada di balkon kamarnya.

Saat membuka ponselnya, Ada sebuah pesan dari Akash.

Hai, aku mungkin mengganggumu, tapi, aku ingin bertanya. Apa kau sudah melihat design cincin pertunangan Kita?

Dahi Ashmita sedikit berkerut, tapi, Ada senyuman kecil di bibirnya.

Belum... Ibu sama sekali tidak mengijinkan aku untuk melihatnya. Tapi, cincin tunangan itu sudah diberikan kepada para pendeta untuk diberkati. Kau Tenang saja.

Baguslah Kalau begitu... Ku pikir, kamu sudah melihat cincin pertunangan Kita... Kau akan sangat terkejut saat melihatnya nanti.

Ku harap juga begitu...

Ashmita tersenyum kecil saat menjawabnya.

Dan Ashmita, Kita akan bertemu besok hari. Pertunangan Kita.. Maka Berdandanlah yang cantik. Kejutkan aku. Dan, Aku merindukanmu...

Tentu saja, kedua pipi Ashmita langsung memerah padam. Merasa malu atas balasan Dari Akash itu.

Baiklah... Kau akan terkejut besok... Kalau begitu, aku harus istirahat, Kau juga Istirahatlah... Sampai bertemu besok...

Tentu saja. Sampai jumpa besok...

Ashmita membaca balasan pesan dari Akash itu. Dan sebenarnya, kini pun jantungnya mulai berdetak dengan sangat kencangnya. Ada sesuatu di dalam hatinya yang tidak bisa langsung Dia kendalikan.

Black Heart ✔️Where stories live. Discover now