Part 28. Shock

673 54 2
                                    

***

Sudah hampir selama dua hari berlalu dari kejadian Akash menciumnya dengan paksa, Ashmita sama sekali belum bisa mendapatkan informasi terbaru tentang reancana sebenarnya yang dimiliki oleh Keluarga Maholtra itu terhadap dirinya. Yang ada malah semuanya terasa biasa saja. Tentu saja sekarang Ashmita memiliki hubungan yang bisa di bilang cukup baik dengan Bibi Taani, Prem, Vinay dan juga Rohit. Tapi, Ashmita sama sekali belum berbicara sedikit pun dengan Akash. Dia masih saja merasa sangatlah sakit hati dengan apa yang sudah dilakukan oleh Akash kepada dirinya hari itu. Sedangkan hubungan Ashmita dengan Varun sendiri bisa di bilang sangatlah canggung dan bahkan sama sekali tidak bisa menatap ke arah Varun. Itu semua terjadi setelah hari dimana Varun menyelamatkan dirinya dari besi dan Varun yang kehilangan kendali mulai mencium pipinya dengan lembut, dan Ashmita yang entah bagaimana merasa bergetar saat itu juga. Meski setelah memberikan ciuman singkat di pipi itu, Varun dan Ashmita seakan-akan tersadar, lalu mengalihkan diri mereka masing-masing di sana. Kini, Ashmita sendiri baru saja selesai makan setelah Keluarga Maholtra yang sudah terlebih dahulu makan itu, dan dia yang berdiam diri di dalam kamar.

"Aku tidak bisa hanya menunggu di sini. Setidaknya aku harus berkeliling. Mungkin saja aku bisa mendapatkan sesuatu jika aku mengetahui seluk beluk dari mansion milik Keluarga Maholtra ini." gumam Ashmita di sana lalu mulai mengambil ujung dari kain saree yang dia gunakan itu dan memasukkannya ke bagian ikatan saree di pinggangnya itu.

Ashmita mengikat asal rambutnya yang cukup panjang itu di sana dan mulai berjalan keluar dari dalam kamarnya. "Tunggu, jika mereka semua melihat penampilanku yang seperti ini sekarang, maka mereka pasti akan merasa penasaran dan akan mulai mengawasiku. Beberapa hari ini, belum ada tanda-tanda mereka melanjutkan rencana mereka. Dan aku harus sebisa mungkin merasa waspada dengan hal itu sekarang." gumam Ashmita di sana dengan nada suaranya yang terdengar sangatlah lirih di sana itu sekarang ini.

Lalu, Ashmita pun mulai melanjutkan langkah kakinya menuju area kamar Nenek Arshia. Dia hampir tidak pernah pergi atau pun mendekat ke sana, kecuali hari dimana untuk pertama kalinya Nenek Arshia memintanya datang ke kamar. Setelah itu, dia tidak lagi datang atau di minta ke sana. Selain itu juga dikarenakan oleh Bibi Taani selalu ada di dekatnya dan membantunya membersihkan area itu. Tapi kini, Ashmita berencana untuk berpura-pura untuk membersihkan area itu. Jika saja memang ada hal yang disembunyikan di sana, maka dia pasti akan dengan segera mengetahuinya.

Ashmita melajutkan langkah kakinya, hingga pada akhirnya dia sudah sampai tepat di depan kamar Nenek Arshia. Ashmita menolehkan kepalanya itu ke kanan dan ke kiri, memperhatikan ke sekeliling. Dan juga berjaga-jaga jika saja ada orang lain di sana. Pintu kamar Nenek Arshia itu sendiri pun sedikit terbuka, dan Ashmita memiliki kesempatan kecil untuk mengintip tepat di bagian dalamnya. Kosong. Nenek Arshia tidak ada di dalam kamar itu. Bahkan Bibi Taani sendiri juga tidak terlihat di dalam sana. Lalu dengan gerakan perlahan, Ashmita pun mulai masuk ke dalam kamar Nenek Arshia dan menutupnya.

"Aku harus mencari tahu dimana?" gumam Ashmita bertanya pada dirinya sendiri di sana itu.

Ashmita mengambil langkah mendekat tepat ke arah meja kecil yang ada di samping ranjang. Hanya ada tiga laci di meja itu dan dengan segera saja Ashmita mulai membuka laci meja yang pertama. Lalu Ashmita pun menemukan sebuah buku album foto. Dengan segera saja Ashmita membukanya dan terlihat foto-foto lama di sana. Ashmita terus memperhatikan foto-foto itu dengan seksama, hingga pada akhirnya dia berhenti dan menatap lurus ke arah foto lima anak kecil yang duduk bersama dengan seorang wanita.

"Wanita ini siapa?" gumam Ashmita di sana dan mulai mengeluarkan foto itu dan membaliknya.

Dan terdapat tulisan, Pooja, Prem, Varun, Akash, Vinay dan Rohit.

"Pooja?? Apakah ini adalah ibu mereka berlima??"

Ashmita tidak ada henti-hentinya bertanya dengan nada suaranya yang lirih. Lalu dengan segera saja dia mengambil ponselnya yang dia letakkan di bagian pinggangnya itu, di dalam kain saree, dan mulai mengambil foto depan dan belakang dari foto itu sendiri. Lalu memasukkannya kembali ke dalam album.

Black Heart ✔️Where stories live. Discover now