Part 40. Together

1.4K 52 0
                                    

***

Ashmita tidak ada hentinya tersenyum di balik selendang saree pernikahannya itu di sana. Dia kini berada di dalam kamar pengantinnya. Pada akhirnya setelah satu bulan berlalu sejak lamaran Varun kepadanya di kebun pohon mangga itu, mereka benar-benar melangsungkan pernikahan. Dan sekarang ini adalah malam pengantin mereka bersama. Dalam waktu sebulan itu benar-benar adalah waktu yang sangatlah cepat untuk bisa mempersiapkan segala suatu hal yang diperlukan dalam pernikahan. Dimulai dari acara pertunangan, haldi, pemasangan henna dan lainnya. Semua dilakukan dalam waktu yang singkat, dan itu benar-benar membuat Ashmita merasa bahagia.

Klek

Suara pintu terbuka dengan perlahan dan Ashmita mengintip dari balik penutup wajahnya di sana, bahwa Varun baru saja masuk dan mulai mengunci pintu kamar itu. Mereka berdua sama-sama tersenyum. Dan Varun pun mulai melangkahkan kedua kakinya dengan perlahan menuju tepat ke arah ranjang pengantin dimana kini Ashmita sedang berada. Menunggu kedatangan dirinya di sana. Lalu, Varun pun duduk di sisi ranjang itu.

"Aku sama sekali tidak pernah menyangka jika pada akhirnya kita berdua ada di titik yang sama seperti ini. Ku pikir awalnya, kamu akan menolak lamaranku... Tapi ternyata tidak. Kamu menerimaku dengan cintamu dan aku berterima kasih atas hal itu." gumam Varun sambil menatap wajah Ashmita yang masih tertutupi selendang itu di sana.

"Seharusnya aku juga berterima kasih kepadamu, Varun. Terima kasih karena sudah mencintaiku begitu dalamnya..." jawab Ashmita dengan suaranya yang terdengar bergumam di sana itu.

Varun sama sekali tidak bisa menutupi rasa bahagia di wajahnya itu. Lalu dengan gerakan yang perlahan, dia pun mulai membuka perlahan selendang yang menutupi wajah Ashmita. Dan terlihat Ashmita yang menundukkan kepalanya dan tersenyum. Ashmita sama sekali tidak menatap Varun saat itu, sehingga membuat Varun meletakkan jari tangan kanannya tepat di bawah dagu Ashmita untuk bisa mengangkat wajah Ashmita. Dan kini mereka saling menatap.

"Cantik..." bisik Varun.

Sebelum pada akhirnya, Varun mulai mendekatkan wajahnya ke arah wajah Ashmita dan mulai mencium bibir Ashmita secara perlahan. Dan mereka berdua sama-sama memejamkan kedua mata mereka di sana. Tangan Varun mulai bergerak lincah untuk bisa membuka sedikit demi sedikit pakaian pengantin yang di pakai oleh Ashmita dan juga dirinya sendiri. Dan saat mereka melepas ciuman dan membuka kedua mata mereka, Varun mulai membaringkan tubuh Ashmita di atas ranjang dan tangannya bergerak mematikan lampu kamar. Saat itulah cinta yang mereka berdua miliki akhirnya bersatu.

***

Satu tahun berlalu setelah pernikahan Ashmita dan Varun dilangsungkan. Saat itulah ketiga saudaranya, yaitu Prem, Vinay dan Rohit baru berani mendatangi mereka dan juga memberikan selamat atas pernikahan mereka berdua. Tentu saja, ketiga saudara Varun itu sudah bahagia bersama dengan istri dan jalan hidup mereka masing-masing di sana sekarang itu. Selain itu juga, mereka semua bersedih atas kabar meninggalnya Nenek Arshia.

Ya, Nenek Arshia meninggal karena tidak bisa lagi menahan rasa sakit san bersalah yang dia rasakan selama bertahun-tahun ini. Dan juga Akash, yang masih saja sulit untuk pulih ke kondisi awal dan normalnya yang dulu. Semuanya terlihat sangat sulit bagi keempat bersaudara Maholtra yang bertahan. Mansion Keluarga Maholtra, mungkin saja terasa ramai dengan kehadiran Bibi Taani dan suami serta anak-anak mereka. Dan Prem bersama dengan istrinya, Vinay dan Rohit yang memulai bisnis mereka sendiri bersama. Semuanya terlihat lancar saja. Meski rasanya sangatlah berbeda.

Terlebih lagi saat Varun tetap memutuskan untuk tidak akan kembali ke mansion Keluarga Maholtra itu dan tetap tinggal di rumah yang dia beli sendiri dari hasil jerih payahnya itu. Begitu pula dengan Ashmita yang juga tidak ingin kembali datang ke mansion itu. Tentu saja, karena ingatan masa lalu yang terkadang masih menghampirinya dan seakan-akan terus saja membuat dirinya tidak bisa merasakan ketenangan.

Hari demi hari dilalui bersama oleh Varun dan Ashmita. Mereka terlihat bahagia bersama. Bahkan Varun yang bekerja di perusahaan keluarga Maholtra sendiri itu pun mulai memutuskan untuk membangun usaha sendiri-sendiri sekarang. Dia ingin lebih mandiri. Dan tentu saja bisnis baru itu akan dia serahkan kepada Ashmita. Bagaimana pun juga Ashmita sendiru ingin memiliki kegiatannya sendiri saat Varun berada di kantornya. Tentu saja agar Ashmita juga tidak merasa bosan. Terlebih lagi, belum ada sedikit pun tanda-tanda kehamilan dari Ashmita.

Hingga suatu hari, Ashmita terbangun di waktu dini hari dengan rasa mual dan kram di perutnya. Dengan cepat-cepat saja dia bangun dari atas ranjangnya dan berlari menuju arah kamar mandi. Memuntahkan isi perutnya dan menangis tertahan di sana. Hal itu seketika saja membangunkan Varun dan secara langsung saja ikut berlari masuk ke dalam kamar mandi untuk bisa menenangkan diri Ashmita. Varun begitu khawatir, jika saja Ashmita sakit secara tiba-tiba saja seperti ini sekarang. Dan memutuskan untuk membuatkan minuman hangat herbal setelah membantu Ashmita berbaring lagi di atas ranjang itu.

Keesokan harinya, Varun memutuskan untuk membawa Ashmita menuju klinik. Dan disanalah, mereka berdua mendapatkan informasi jika saat ini, Ashmita sedang mengandung. Ada janin, buah hati mereka berdua di dalam diri Ashmita sekarang. Dan hal itu yang seketika saja tidak bisa membuat Varun menahan dirinya untuk menangis. Benar saja, Varun bahkan menangis bahagia sambil memeluk erat tubuh Ashmita setelah mendapatkan kabar dari dokter jika saat ini Ashmita sedang mengandung anak pertama mereka. Kini, kebagiaan mereka sudah lengkap rasanya. Dan mereka hidup bahagia...

Black Heart ✔️Where stories live. Discover now