Part 25. Strange

689 54 0
                                    

***

Ashmita baru saja selesai memasak makanan dan juga manisa secara bersama-sama dengan Bibi Taani itu di dapur. Dia bahkan melakukannya dengan gerakan yang sangatlah teratur dan juga cepat. Dan saat selesai menyiapkan setiap piring, gelas dan juga peralatan makan yang lainnya, Ashmita melihat kelima suaminya itu berjalan secara bersama-sama mendekat tepat ke arah dapur. Dan ya, Ashmita sekarang harus bisa membiasakan dirinya itu untuk memanggil kelima bersaudara dari Keluarga Maholtra itu sebagai suaminya. Hingga semua kebenaran dari motif utama adanya pernikahan yang terjadi di antara mereka itu terungkap. Maka Ashmita tidak akan menyia-nyiakan kesempatan untuk segera melepaskan diri dari hubungan penuh kebohongan dan juga penipuan itu.

"Wah, makanannya sudah siap." ucap Rohit di sana yang terlihat bersemangat dan langsung saja duduk di kursinya.

Diikuti dengan keempat saudaranya yang lain, dimana mereka semua duduk berhadap-hadapan sekarang ini. Ashmita sendiri terdiam saja di bagian ujung dari meja makan itu. Yang mana dia yakini bahawa kursi kosong itu adalah kursi Nenek Arshia. Lalu tak lama, Nenek Arshia pun terlihat berjalan mendekat tepat ke arah meja makan. Bersamaan dengan Bibi Taani yang terlihat masuk ke area meja makan dengan membawa teko berisi jus. Dan dengan segera saja Bibi Taani itu meletakkan teko yang dia bawa ke atas meja makan. Setelahnya, Nenek Arshia sendiri pun juga sudah duduk di kursinya.

"Taani, siapkan makanannya." ucap Nenek Arshia di sana.

"Iya, Ibu..." jawab Bibi Taani sambil mulai bersiap mengambil makanan itu untuk bisa disajikan.

"Tunggu." ucap Nenek Arshia seketika saat melihat Bibi Taani yang bersiap menuangkan makanan itu ke dalam piring makanan yang ada di hadapan Prem.

Semua orang yang ada di sana seketika saja menolehkan kepalanya dan menatap tepat ke arah Nenek Arshia di sana. "Ashmita, karena kamu sekarang sudah mulai menerima pernikahan ini. Maka kamulah yang harus menyiapkan makanan itu untuk kelima suamimu sendiri. Dan Taani, dia tidak akan melakukannya, dia hanya akan menyiapkan makanan untukku. Sekarang, sajikan makanan itu ke atas piring kelima suamimu." jelas Nenek Arshia di sana yang seketika saja membuat Ashmita tegang.

Tapi dia sama sekali tidak mengatakan hal apapun, dan mulai melangkahkan kedua kakinya di sana untuk bisa mengambil makanan di atas meja untuk disajikan ke atas piring mereka berlima. Kelima saudara itu bahkan sama sekali tidak bisa mengalihkan pandangan mereka dari Ashmita. Terlebih lagi saat mulai menyadari bahwa Ashmita tersenyum kecil saat menyajikan makanan itu kepada mereka. Suatu hal yang bahkan sama sekali tidak pernah mereka berlima pikirkan itu. Setelah selesai menyajikan makanan itu, Ashmita pun kembali berdiri tepat di samping kursi Nenek Arshia. Dan mulai menyadari bahwa kelima suaminya itu sejak tadi bahkan sama sekali tidak bisa berhenti memerhatikan dirinya.

"Ayo, makan semuanya." ucap Nenek Arshia di sana seketika saja. Dan langsung membuat mereka semua tersadar dan mulai memakan makanan mereka.

***

"Aku sama sekali tidak bisa mengerti dengan apa yang terjadi dengan Ashmita." ucap Prem saat mereka berlima sudah duduk di ruang tamu bersama. Wajahnya terlihat kebingungan dengan keningnya yang berkerut.

Vinay menganggukkan kepalanya di sana. "Iya, ini terlihat sangatlah aneh. Terlebih dia baru saja mengetahui hubungan pernikahan yang dia miliki dengan kita semua. Kita berlima." jawab Vinay yang juga sama merasa bingung dengan perubahan sikap dari Ashmita yang terasa mendadak seperti itu.

"Ku pikir, ini pasti ada sesuatu... Terlebih lagi, perubahan sikap yang di alami oleh Ashmita itu setelah melewati malam pertama bersama dengan Kak Varun." ucap Rohit di sana yang seketika saja membuat Varun mengangkat kepalanya dan menatap tepat ke arah keempat saudaranya yang lain di hadapannya itu.

"Kenapa kalian semua menatapku seperti itu?" tanya Varun seketika saja.

"Varun, apa kamu melakukan sesuatu yang lain kepada Ashmita sehingga dia menjadi lebih baik dan seakan-akan seperti menerima hubungan ini?" tanya Prem di sana, dia terlihat menatap penuh selidik ke arah adiknya itu.

Varun seketika saja menegakkan posisi duduknya. "Ya... Tentu saja aku melakukan hal yang lain. Dan bukan hanya seakan-akan saja, tapi dia memang sudah mulai menerima hubungan pernikahan dirinya bersama kita berlima. Dan juga, malam pertama yang kami sudah lakukan bersama sangat luar biasa. Aku juga membuatnya paham akan banyak hal. Dia dan aku menyukainya... Jadi, apalagi yang harus diragukan, bukan?" ucap Varun dengan nada suaranya yang terlihat sangatlah santai, meski kedua matanya terlihat dingin dan kaku itu.

Prem, Rohit dan Vinay seketika saja menganggukkan kepala mereka dengan cepat. Sedangkan Akash, dia bahkan terlihat sama sekali tidak fokus dengan pikirannya sendiri. Dia menatap ke arah Varun dengan kedua matanya yang menyala, terlebih saat melihat senyuman yang ada di wajah Varun, entah mengapa membuat dia merasa sangatlah kesal. Tapi, Varun sendiri bahkan sama sekali tidak menyadari tatapan menyala yang diberikan oleh Akash-adiknya itu kepada dirinya.

***

Ashmita dan Bibi Taani baru saja selesai makan bersama. Mereka bahkan mulai membereskan meja makan dan juga dapur itu bersama-sama. Ashmita bahkan sama sekali menyadari bahwa sejak tadi, Bibi Taani menatap dirinya dengan tatapan kedua matanya yang terlihat sangatlah penasaran di sana itu.

"Ashmita..." panggil Bibi Taani di sana seketika saja, yang membuat Ashmita menghentikan kegiatannya menata alat makan ke dalam lemari.

"Iya, Bibi? Ada apa?" tanya Ashmita sambil menatap ke arah Bibi Taani yang ada di samping kirinya itu.

"Em... Kenapa... Kenapa kamu mau menyajikan makanan itu kepada mereka berlima?" tanya Bibi Taani di sana dengan nada suaranya yang terdengar cukup ragu.

Ashmita sendiri seketika saja menampilkan senyuman tipis di wajahnya, lalu mulai mengalihkan pandangannya dari Bibi Taani. Bahkan dengan kedua tangannya yang mulai kembali menata alat makan itu ke dalam lemari. Sedangkan Bibi Taani masih menunggu jawaban apa yang akan dikatakan oleh Ashmita.

"Aku... Aku belajar untuk menerima mereka berlima sebagai suamiku sekarang. Terlebih lagi, aku juga sudah menyadari bahwa, upacara pernikahan yang sudah kami lakukan bersama adalah sah. Jadi apa yang bisa ku lakukan sekarang, jika tidak menerimanya... Bagaimanapun juga, sebagai seorang istri, aku harus bisa adil melayani kelima suamiku." jawab Ashmita di sana tanpa menatap Bibi Taani yang kini menatap terkejut di belakang tubuhnya.

Bibi Taani bahkan terlihat pucat, bibirnya sedikit terbuka, dan juga dengan kedua kelopak matanya yang terbuka lebar. Dia merasa tidak percaya dengan apa yang baru saja dikatakan oleh Ashmita itu. Dan tanpa disadari oleh Bibi Taani, Ashmita sendiri mulai tersenyum kecil di sana.

Sepertinya, rencanaku sudah mulai berjalan dengan baik. Batin Ashmita merasa cukup senang dan juga lega.

Black Heart ✔️Opowieści tętniące życiem. Odkryj je teraz