27. Keluarga Wijaya

22.4K 4K 272
                                    

Kembaran Superdede

Prutttt!


Apa?

Mau minta izin nih, izinin ya?

Kmna?

Ketemu cogan

Gw k rmh lo

"Yeee si Puput."

Maudy menggaruk dahinya, mengirimkan pesan pada seseorang sebelum beranjak dan bersiap pergi.

Muhammad Guntur.

Mahasiswa jurusan Jurnalis angkatan 6.

M_gntr

Jam 3 ya bang?

Oke sip, gw jg udh mau otw

Maudy mematikan hapenya.

Bergegas meraih handuk dan masuk kamar mandi.

Masih ingat kan, Muhammad Guntur?

Seseorang yang membuat artikel tentang keluarga Wijaya, dan satu-satunya orang yang mampu membuat laporan semenarik kemarin, untuk Maudy.

Bersyukur Maudy cukup handal memainkan sosial media jadi, dia tak kesulitan mencari tahu tentang Guntur itu.

...

"Lo licik," cetus Zidan tiba-tiba, kala Maudy sampai di dekatnya.

Maudy menaikan alisnya bingung. "Licik gimana?"

Zidan melengos menyerahkan satu helm untuk Maudy kenakan. "Cara berpakaian lo. Kalo ketemu gue gayanya kayak mau ke sawah, kalo mau ketemu orang lain gayanya kayak mau ke rumah mertua," ujar Zidan, dengan nada rendah namun dingin.

Maudy mengangguk-angguk.

Ah jadi ini masalahnya.

Cemburu toh?

"Cemburu mah bilang aja Mas, gak usah mutung-mutung gitu. Nyeremin, kayak..."

"Gue bukan Jarwo."

"... Kayak Sule wey. Main asal potong wae, heran."

Zidan mendengus, mana ada Sule nyeremin.

Maudy tuh aneh, banget lagi.

"Naik."

Maudy terkekeh melihat wajah murung Zidan, mood banget gitu.

Maudy naik ke atas motor, dan setelah siap Zidan langsung tancap gas ke arah cafe yang Maudy tunjukan.

...

"Itu kali ya?" tunjuk Maudy pada cowo berkaos hitam yang melekat pas di badannya.

"Tau!" sinis Zidan.

Udah cemburu gara-gara pakean yang Maudy kenakan, bertambah lagi diajak ketemu cowo tampan.

Sialan Maudy, Zidan kira Maudy bercanda perihal ketemu cowo tampan, eh ternyata malah beneran.

Kirain mah ya, Maudy cuma modus pengen jalan-jalan dengannya.

"Iya deh kayaknya. Yuk ke sana, eh apa kamu mau nunggu di parkiran aja?" Maudy menggoda Zidan dengan nada datar.

Zidan mendengkur, menarik salah satu kursi kosong di dekatnya lalu duduk dengan cepat.

Maudy menyungging senyum tipis, Zidan nih gemesin.

Mendadak Jadi UkhtiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang