53. Penyekapan dan kecelakaan

10.2K 1.7K 303
                                    

Maudy diculik oleh salah satu anak buah Guntur, atas keinginan Melly jelasnya.

Maudy yang memang tahu dirinya akan diculik malah santai-santai saja. Cewe itu menerima bekapan yang sudah diberi obat bius lalu tak sadarkan diri.

2 laki-laki yang sudah menyulik Maudy membawa mangsanya itu ke arah Bogor, tempat di mana Guntur dan Melly berada.

Jika kalian bertanya-tanya, Muhammad Guntur siapa, maka jawabannya adalah cowo yang sudah menulis artikel tentang keluarga Wijaya, yang Maudy temui tempo hari lalu.

Hampir dua jam lamanya mobil yang membawa Maudy akhirnya berhenti di salah satu villa.

Maudy dibawa keluar, dipikul macam karung beras lalu dibawa masuk ke dalam villa.
Melly yang sudah menantikan datangnya Maudy tersenyum gembira di depan pintu, cewe yang hanya mengenakan dress setengah paha itu menarik kerudung musuhnya, sehingga rambut bagian depannya terlihat.

Maudy belum sadarkan diri, dosis obat bius yang dipakai sepertinya tinggi.

"Bawa ke kamar tengah, jagain jangan sampai kabur!"

Anak buah Guntur mengangguk, membawa Maudy masuk lalu meletakkan di kamar paling luas, dengan berbagai peralatan membunuh yang Melly punya.

"Sekarang, lo punya gue." Melly yang melihat tubuh Maudy dengan kedua tangan dilipat di depan dada mengeluarkan smirk kemenangan. "Gue yang menang di sini!"

...

Guntur tahu Melly menyekap Maudy, cowo itu berdecak tak suka.

Dia menghempaskan tubuhnya di atas kasur, di kamar yang bersebelahan langsung dengan kamari yang ditempati Maudy.

Cowo itu meraih ponsel di dekat bantal.

Bipp

"Halo tuan?"

"Kalau Maudy sampe kabur, jangan halangi dia. Biarkan dia kabur, tapi ingat, kalian jangan sampai membantunya keluar dari rumah ini."

"Baik tuan."

Bipp

"Yang?"

Melly masuk ke dalam kamar, cewe itu berjalan dan turut serta merebahkan dirinya di atas kasur, memeluk tubuh Guntur erat dengan sesekali menghirup wanginya tubuh cowo itu.

"Lo ngapain nyulik Maudy?"

"Hm?" Melly mendongak, lantas balik badan memandang Guntur. "Kenapa emang?"

"Gak papa, pengen tau aja."

"Oh. Gue benci dia, gue pengen dia mati." Mata Melly berkobar api kegembiraan. "Dia udah banyak ngegagalin rencana gue, makanya gue pengen dia mati."

"Lo suka Maudy?

"Hah?" Melly menelan ludahnya kasar, memandang Guntur waspada. "L-lo kok ngomong gitu?"

"Lo terobsesi sama dia?"

"Anjing, lo ngomong apaan hah?" Melly menggeram, cewe itu menolak keras semua perkataan Guntur.

"Entah lo cuma suka, apa udah masuk obsesi. Yang gue tau, lo pengin tubuh dia, lo pengin dicintai dia, lo pengen dia jadi milik lo, seutuhnya, kan?"

Guntur balas menatap Melly, mengeluarkan senyuman jahat yang ditangkap jelas oleh Melly.

"Lo bisexual, kan?"

...

Tengah malam Maudy terbangun.

Berarti jika dihitung, hampir 9 jam dia tertidur.

"Ah, belum sholat." Maudy memijat keningnya, dia pusing memikirkan bagaimana bisa dia meninggalkan sholat.

Mendadak Jadi UkhtiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang