PARTY

106 12 0
                                    

Hari ini Pirentz lebih cepat menyelesaikan pekerjaannya. Salah satu kolega bisnisnya mengadakan pesta di rumahnya. Namanya Julius.

Ia merupakan CEO sebuah perusahaan properti yang sering menggunakan jasa perusahaan Pirentz.

"Kau harus datang Rentz" kata Julius di sambungan telepon beberapa saat yang lalu.

"Baiklah. Tapi aku tidak berjanji ".

"Aku tidak akan memaafkan mu kalau kau tidak muncul di pestaku".

"Hmmmm,,,terserah kau saja".

"Baiklah. Sampai jumpa nanti malam".

Julius mengakhiri percakapan mereka.Dalam perjalanan pulang Pirentz menelepon Velicia.

" Aku akan menjemputmu di kampus".

"Apa kau tidak sibuk? ".

"Aku akan menjawab mu nanti. Tunggu aku, aku sudah di jalan menuju kampus".

Tak lama kemudian mobil Audi hitam Pirentz tiba di pelataran kampus, Velicia sudah menunggunya bersama seorang temannya.

Pirentz turun dari mobil dan berjalan kearah Velicia. Ia mengecup pipi Velicia.

"Aku kira kau bercanda"ujar Velicia.

"Tentu saja tidak sayang".

Balas Pirentz tanpa melepas kaca matanya. Ia menoleh ke arah teman Velicia.

"Oh ya, kenalkan ini teman kelasku Nancy dan Nancy, ini Pirentz ".

Nancy mengulurkan tangan dan dibalas Pirentz.

"Hai aku kekasih Velicia".

Pirentz tersenyum dan Velicia terlihat kesal.

"Ada apa dengan wajahmu sayang?"ujar Pirentz.

Velicia menarik tangannya dan berkata pada Nancy.

" Terima kasih kau sudah menemaniku, kami harus pergi sekarang. Aku akan meneleponmu".

"Hati- hati di jalan".

Balas Nancy sambil melambaikan tangannya. Mobil Pirentz melaju meninggalkan kampus.

"Apa kau cemburu sayang?"tanya Pirentz menggoda Velicia.

"No way".

"Lalu kenapa wajahmu seperti itu?" lanjut Pirentz.

"Aku tidak enak dengan Nancy soal perkataanmu".

"Aku hanya mengatakan yang sebenarnya Vel".

"Baiklah aku mengerti."

Pirentz mengulurkan tangannya dan mengelus wajah Velicia.

"Aku mencintaimu sayang".

Velicia  terpaksa tersenyum, Pirentz selalu tahu cara membuat perasaanya berbunga - bunga.

Velicia terlihat bingung, soalnya ini bukan jalur menuju apartemennya. Mobil berhenti di pusat perbelanjaan.
Pirentz menarik tangannya dan masuk ke sebuah butik mewah.

"Untuk apa kita kesini Rentz?" tanya Velicia penasaran.

"Pilihlah apapun yang kau mau, kita akan menghadiri pesta malam ini. Salah satu Teman baikku mengundang ku. Jadi kau akan ikut denganku".

Velicia ingin menolak tapi Pirentz langsung memeluk pinggangnya dan menyeretnya menuju pelayan yang akan melayani mereka.

"Tolong bantu kekasihku memilih gaun pesta dan pelengkapnya".

Velicia menarik napas kasar tapi ia tak punya pilihan.

Selesai berbelanja mereka makan siang bersama di Restoran Seafood terkenal di Boston.

Mereka  berdua benar- benar sangat romantis, sesekali Pirentz menyuap  makanan ke mulut Velicia.

Perhatian dan kasih sayangnya membuat Velicia selalu berbunga - bunga. Ia merasakan keutuhan cinta dan ketulusan yang diberikan Pirentz padanya.

Setelah makan Pirentz mengantarkan Velicia pulang ke apartemennya.

"Aku akan menjemputmu jam 7 nanti".

Pirentz mencium bibir Velicia cepat lalu berbalik dan melangkah pergi.

Velicia terpaku di depan pintu dan menyentuh bibirnya sambil tersenyum.

" Jangan pergi dariku Rentz, aku hanya ingin dirimu di sepanjang hidupku"ucap Velicia lirih.

Tepat jam 7.00 malam Pirentz sudah duduk manis di ruang tamu Velicia. Pirentz sudah tahu pin pintu apartemen jadi dia bisa datang kapan saja.

Velicia terkejut ketika baru keluar dari kamar.

" Kau membuat jantungku hampir berhenti".

Protes Velicia.Pirentz berdiri dan menghampirinya lalu mengecup bibirnya lembut.

"Aku mencintaimu sayang. Ayo berangkat nanti terlambat".

Ia menggandeng tangan Velicia dan melangkah keluar.

Tiba di mansion Julius sudah terlihat ramai, kebanyakan orang berdasi dari kelas atas hadir di situ.

Velicia gugup, Pirentz bisa melihat wajah terkejut Velicia dan remasan kecil di lengannya. Ia tersenyum.

"Buatlah dirimu nyaman sayang, tetaplah di sisiku dan tegakkan kepalamu. Kau adalah nyonya Pirentz Ronaldo."

Pirentz mengecup bibirnya singkat. Wajah Velicia memerah, ia mengeratkan tangannya di lengan Pirentz. Mereka melangkah ke dalam untuk mencari sang empunya pesta.

Pirentz menghampiri Julius yang sedang berbincang dengan beberapa tamu.

" Selamat untukmu "ucap Pirentz.

"Terima kasih sudah datang Rentz".

Balas Julius lalu melirik Velicia.

"Oh ya, perkenalkan wanita masa depanku Velicia. Dan Velicia ini temanku Julius. orang kaya di Boston".

Spontan mereka berdua tertawa.
Velicia bisa melihat keakraban keduanya.

"Hai dear, kau beruntung memberikan hatimu pada Pirentz. Aku doakan cepat terikat dalam pernikahan. Silahkan nikmati pestanya. Senang berkenalan denganmu"ujar Julius sambil tersenyum menggoda.

Kemudian ia pamit untuk menyapa tamu yang lainnya. Acara dansa dimulai Pirentz menarik tangan Velicia untuk berdansa.

"Aku tidak bisa Rentz" tolak Velicia.

"Aku yang akan menuntunmu. Ikuti saja musiknya dan tatap aku sayang".

Mereka berdansa dengan pelan dan mesra. Banyak rekan bisnis Pirentz yang melihat mereka tak percaya bahwa Pirentz yang terkenal dingin dan tertutup mempunyai sisi romantis seperti itu.

Waktu sudah menunjukan pukul 11.00 malam ketika mereka pamit untuk pulang. Lagi pula Pirentz kelihatan sudah mabuk. Velicia memutuskan untuk menyetir.Ia membawa Pirentz kembali ke apartemennya.

Tiba di apartemen ia menelepon Jose untuk membawa Pirentz ke kamar Jose.

"Maaf merepotkanmu Jos".

Kata Velicia begitu Jose muncul.

"Tak apa Vel. Ini sudah biasa bagiku".

"Terima kasih Jos,kau sahabat yang terbaik."

Pirentz sudah terbaring di tempat tidur Jose. Velicia membuka jas dan sepatunya lalu menyelimuti Pirentz.

"Good night  Rentz ".

Ia mengecup bibir Pirentz.

"Jangan lakukan ini lagi di hadapanku Vel, kalian berdua menyiksaku".

Protes Jose bercanda.

"Good night Jos, kau akan segera bertemu dengan belahan jiwamu."

Velicia tertawa dan berjalan keluar dari apartemen Jose.

"Doakan aku dan bantu aku jika kau punya teman di kampus Vel".

Teriak Jose sebelum Velicia menghilang di balik pintu. Velicia tertawa geli. Ia bahagia di kelilingi oleh orang-orang baik.

Tiba di kamarnya ia segera mandi air hangat lalu tidur.

***

HATE YOU 1%( COMPLETE)Där berättelser lever. Upptäck nu