27

3.7K 455 71
                                    

Tiga puluh menit setelah Gulf ditinggal di vila Newwie, ia telah selesai menyiapkan makan malam. Walau sedikit, ia berharap Newwie akan mau memakan masakannya. Ia lalu naik ke lantai dua dan mulai membangunkan Newwie.

Dan beruntung, Newwie mau makan, tentu dengan membawa nama Tay di dalamnya. Gulf bilang Newwie harus sehat untuk menemani Tay berjuang.

Tak terasa sudah hampir tengah malam. Gulf masih belum tidur, ia membaca buku harian mertuanya di balkon kamar Newwie. Tak ingin mengganggu, tapi juga tak ingin meninggalakan Newwie.
Seperti kata suaminya, buku itu menjelaskan banyak hal tentang hubungan kedua orang tua Mew.

Bagaimana mereka berdua juga dijodohkan dulunya, tapi dengan keadaan cinta bertepuk sebelah tangan. Ibu Mew mencintai paman Max sedari lama. Sosoknya yg berwibawa, tegas namun ceria.
Awalnya ibu Mew patah hati karena ternyata ayah Mew menyukai seorang beta yg adalah anak pemilik kedai makanan sederhana, yg letaknya lumayan dekat dengan sekolah mereka.
Paman Max menyukai beta itu sejak usianya masih kecil, jadi awalnya ibu Mew pikir ia hanya kagum akan perjuangan si beta miskin.
Tapi ternyata rasa suka itu tetap ada sampai beta itu remaja, yg akhirnya memaksa ibu suaminya mengambil tindakan yg cukup ekstrim.
Menyatakan perasaan yg ia punya pada paman Max kepada ayahnya, dan meminta dijodohkan dengan paman Max.
Tentunya hal itu disetujui oleh ayah paman Max saat itu. Ibu Mew punya nama dan reputasi, calon menantu idaman yg tak perlu dicari. Maka perjodohan itu terjadi bahkan saat mereka berusia tujuh belas. Mereka kemudian menikah di usia dua puluh empat. Dan mempunyai Mew hanya berselang setahun kemudian.

Awalnya ayah Mew sempat mengusulkan untuk membatalkan perjodohan, dikarenakan kakek Mew sudah meninggal dunia. Akan tetapi dorongan dari keluarga dan pengaruh orang tua ibu Mew terlalu besar, jadi ia hanya bisa tetap mengikuti arusnya.

Di buku itu ibu mertuanya menulis bagaimana paman Max berubah menjadi sangat dingin dan kejam terhadapnya. Bagaimana saat mereka menikah paman Max bahkan sempat berbisik bahwa ia selamanya akan membenci omega karena kelakuan ibu Mew, menjeratnya dengan kekuasaan orang tua mereka.
Lalu setiap hari di pernikahan mereka, paman Max akan mengingatkan Ibu suaminya itu dengan bagaimana ia memisahkan paman Max dengan orang yg ia cintai. Bahkan saat orang itu belum mengetahui perasaan paman Max.

Paman max, ayah suaminya, menyalahkan ibu mertuanya untuk semua patah hati yg ia rasakan.

Terlebih lagi saat ayah mertuanya tahu, beta yg ia cinta itu tengah dekat dengan seorang omega wanita. Maka bertambahlah rasa bencinya pada second gender omega.

Lucu, karena Gulf mengingat bahwa ia adalah seorang omega.

Buku itu juga bercerita tentang bagaimana ayah mertuanya mencoba tetap menjaga hubungan baik dengan beta kecintaannya bahkan sampai meloloskan mereka bekerja di hotelnya. Ya, saat itu si beta dan omeganya telah menikah. Lalu bagaimana ia membantu mereka merintis usaha mereka pertama kali. Benar-benar tak melepaskan tangannya dari beta pujannya itu.
Saat itu Mew sudah berumur tiga tahunan.

Gulf kemudian sampai pada halaman-halaman yg menceritakan mainan ayah Mew. Ada bekas air mata disana, seperti memberitahu bagaimana penulis atau pembaca sebelumnya bereaksi.
Ibu Mew sudah mencoba memanfaatkan segala yg ia punya untuk mencegah suaminya menyentuh bocah-bocah dibawah umur tersebut, tapi sepertinya keinginan terpendam suaminya jauh lebih besar.
Sekali melihat, ia tau bocah pertama yg dibawa suaminya sangat mirip dengan beta itu saat masih sekolah dasar.
Dan ia berharap, bocah itu adalah satu-satunya, namun belum genap usianya lima belas tahun, bocah itu diganti dengan yang lain. Selalu begitu terus menerus.
Dan tiap ada bocah datang ke mansion itu, maka buku harian coklat itu akan bertambah jejak airnya.
Kata maaf selalu tertulis di ujung bawah lembaran, dengan kalimat penyesalan dan permohonan maaf pada hampir seluruh halaman tentang bocah yg dibawa.

USWhere stories live. Discover now