28

3.8K 427 111
                                    

Ada sedikit adegan 🔞
Bijaklah memilih bacaan. 😊

.
.
.

Pagi harinya mereka lewati dengan tenang di vila Newwie. Tak ada satupun yg membahas kejadian semalam, ataupun bertanya siapa tamu semalam.
Ketiganya berfokus pada pikiran masing-masing, tanpa benar-benar menunjukan bahwa isi kepala mereka telah jauh berkeliaran.

Pagi itu di jam 10, berita tentang konferensi pers dari kuasa hukum Jong's Company disiarkan banyak stasiun berita. Ada banyak respon positif dari masyarakat, meskipun tentu ada juga yg tak terima begitu saja.

Walaupun tak semua orang percaya, pihak kuasa hukum Jong's Company memberikan bukti sekaligus membersihkan nama Mew dari kasus prostitusi anak dibawah umur. Mereka juga melaporkan penyebar video dan teman ayah Mew yg merupakan penanggung jawab untuk kedua tempat tersebut.
Reaksi publik tentu beragam. Ada yg percaya pada bukti tak terbantah yg disediakan tim kuasa hukum, ada juga yg menganggap Mew salah satu manusia kebal hukum yg tak akan dipenjara

Kasus ini tentu saja tetap dibawa ke pengadilan, tapi mengingat bukti yg dibeberkan pihak Mew, banyak pihak telah memprediksi hasil putusan, bahkan sebelum jadwal sidang pertama dibicarakan.

Hari itu sebenarnya Gulf masih ingin menemani Newwie, tapi si beta menolak. Ia beralasan bahwa kemarin ia hanya sedang syok dan tertekan. Ia hanya takut karena melihat tn. Jong lagi setelah sekian lama. Dan memang bukan hanya sekedar melihat, ia bahkan disentuh, tapi ia benar-benar meyakinkan Gulf bahwa ia baik-baik saja. Lagipula Mew telah memperketat penjagaan di vila Newwie, dan itu terbukti denvan kunci rumah yg Gulf yakin semalam masih berupa kunci biasa, sekarang berubah menjadi kombinasi angka.
Jangan lupa dua orang yg sepertinya adalah "penjaga" baru untuk vila ini.

Maka dari itu Gulf mengangguk saat suaminya mengajaknya pulang. Ia bukannya merasa Newwie sudah sangat aman, hanya saja ia perlu percaya dan menghargai usaha suaminya.

"Mau ku antar ke rumah atau ikut denganku lagi ke kantor?" Mew membuka pembicaraan saat lampu merah menahan mereka. Sepertinya akan sedikit macet. Wajar saja, sekarang sudah hampir tengah hari.

Gulf bingung menjawab, ia sebenarnya ingin ikut ke kantor. Masih jelas di ingatannya tentang percakapannya dengan ayah mertuanya semalam. Belum lagi Mew yg pernah bilang bahwa ayahnya itu sebenarnya selalu di Mansion. Tak pernah sekalipun selama lima tahun ini ia tinggal di kabin mereka di Swiss.
Tapi mengingat ucapan mertuanya, Gulf tau Mew pasti akan sibuk. Jadi alih-alih menjawab pertanyaan Mew, Gulf malah menceritakan kejadian semalam.

"Phi, maaf baru mengatakan ini padamu. Semalam ayah datang ke vila Newwie."
Gulf melirik ke samping, tapi Mew tak menjawab. Tak juga bereaksi berlebihan. Ia hanya melirik ke samping dan matanya seperti berkata 'lalu?'.

Sedikit heran sebenarnya, tapi Gulf memutuskan melanjutkan. Apalagi lampu jalan saat ini sudah berwarna hijau.

"Ia berkata bahwa hari ini akan ada kabar lain yg ia serahkan pada wartawan. Chiang-Mai, kasus bar yg kemarin, dan tentang keluhan warga di Surat Thani. Ia menelpon seseorang memerintahkan untuk melimpahkan kasus itu atas namamu. Lalu terakhir video kalian yg waktu itu Bright putar, katanya akan ia rilis ke internet dalam waktu dua hari.
Ia berkata akan merilis satu kasus tiap harinya. Dan kasus yg ia genggam di tangannya masih banyak lagi."

Gulf berbicara sambil terus memperhatikan wajah suaminya. Tapi wajah itu begitu tenang, bahkan tak ada tanda marah sama sekali.

"Chiang-Mai, bar kemarin dan Surat Thani. Baiklah, kuhubungi Off dan Kaow."

Dan setelahnya, bukannya merespon Gulf, Mew malah menelpon Off dan menceritakan persis seperti Gulf barusan. Perintahnya sederhana, mencari tau kasus apa saja yg sekiranya dimaksud sang ayah.
Setelah itu tangan Mew yg tak memegang stir mobil lalu mengambil telapak Gulf, ia genggam erat dan bawa menuju bibirnya. Mencium punggung tangan itu lembut.

USWhere stories live. Discover now