33

3.3K 430 80
                                    

Setelah pembicaran dengan kedua mertuanya, Mew membawa kakinya naik ke lantai dua dimana suaminya sedang beristirahat. Tadi, sebelum meninggalkannya sendirian, Mew sempat memiliki sedikit harapan. Ia sempat samar mencium kembali wangi segar dan manis pheromon suaminya.
Melihat ada sedikit harapan, ia lebih ringan membawa kakinya melangkah.

Akan tetapi, dorongan untuk menjauhi Gulf kembali muncul saat kakinya bahkan belum selesai menaiki tangga. Ia masih setengah jalan saat hidungnya kembali mencium bau Bright. Tapi, berbekal bau samar yang Mew yakin bukan halusinasi semata, Mew kembali memaksa kedua kakinya untuk melangkah.

Di depan pintu kamar, Mew makin heran saat bau Bright kembali menguat. Ini seperti kemarin, saat Gulf baru ditandai. Sial, mengingat itu Mew rasanya ingin benar-benar pergi dari sana. Namun sekali lagi, ia berperang dengan diri sendiri dan memutuskan membuka pintu kamar suaminya.

Dan hal paling tak terduga Mew dapati di ranjang Gulf. Ia melihat suaminya bertingkah sangat aneh. Tubuh itu sedang menggeliat begitu Mew masuk tadi, dan sekarang sedang meringkuk menghadap Mew dengan kedua tangan menyelip di antara pahanya. Seperti mengais sesuatu dari paha dalamnya.
Aroma tubuhnya kental terasa, padahal jendela kamar ini terbuka lebar. Bau Bright seperti berputar dalam kamar Gulf.

Kepala Mew makin berat terasa, hidungnya seperti menghirup bau yg menyiksa bahkan sampai bagian dalam dadanya. Matanya melihat jelas tubuh pasangannya butuh disentuh.

Pintu di belakangnya sudah ia tutup. Ia tak tau kenapa suaminya bisa seperti ini. Saat ditinggalkan tadi, suaminya masih baik-baik saja. Ia tertidur pulas dan tenang saat Mew turun dan berbicara dengan kedua mertuanya.
Tapi sekarang ia seperti dihadapkan dengan Gulf yg sedang dalam siklus.

Tunggu, apa benar Gulf sedang heat sekarang? Bukankah baru dua hari kemarin ia ditandai? Bagaimana bisa Gulf sudah dalam masa heatnya?

Mew masih dalam kebingungannya saat kedua mata mereka bertemu. Mew dapat melihat nafsu yg terkirim lewat cara Gulf menatapnya.
Terlihat menggoda, Mew tak akan berbohong. Apalagi ia dengan sadar melihat wajah cantik itu mengkilat karena keringat, pipi itu yg sudah memerah, mata yg seperti berkaca-kaca, jangan lupa bibir bawahnya yg sengaja ia gigit. Entah untuk menahan nafsunya atau mengundang nafsu yg lain.

Tapi bau ini. Bau ini pasti selalu mencegah Mew untuk mendekati Gulf. Jangankan mendekati, memikirkan hal erotis dengan suaminya saja susah sekali. Padahal Gulf sudah terlihat semenggoda ini.

Mew mulai meragu. Apa benar wangi segar tadi bukan ilusi dari keinginan terdalamnya? Apa benar ia memang mencium samar pheromon suaminya? Pasalnya sekarang bau udara di ruangan ini begitu mencekiknya. Bau Bright terlalu kental, terlalu tajam. Dan diperparah dengan otak Mew yg terus mengingatkan bahwa ini semua berasal dari suami cantiknya yg tengah terangsang.

Ditengah Mew yg lagi-lagi melamun, pergerakan lembut tapi menggoda dari Gulf kembali menyita perhatiannya. Gulf mengangkat tangan kanannya perlahan dari paha dalamnya dan diluar dugaan Mew, Gulf membawa gelangnya pada hidungnya. Menghirup wewangian yg ada pada gelang yg tadi ia berikan.

Mew terpaku di tempat. Apa Gulf baru saja mencoba mencari dirinya? Tergerak oleh bagian lain dalam dirinya, saat melihat gerakan Gulf, Mew melangkah mendekati ranjang suaminya.

Mew berhenti tepat di kaki ranjang. Matanya menatap pada tubuh jenjang yg kini telah telentang, seperti mengikuti gerak Mew. Dan masih dengan pergelangan tangan kanan di wajahnya.
Mew terdiam disana beberapa saat, masih mengamati tubuh Gulf dihadapannya. Mata keduanya masih beradu pandang, hingga Gulf memutuskan kontak mata dan menengadah. Kakinya kemudian ia tekuk pada perutnya, terlihat menggoda. Apalagi dengan posisinya sekarang. Tangan kirinya ia pakai meremas seprai abu gelapnya kuat.

USWhere stories live. Discover now