31

3.6K 456 115
                                    

"Kau benar, Mew. Ada cara menghapus jejak tanda yg Bright berikan."

Mew kehilangan kata. Ia kelewat senang sampai bicarapun ia tak bisa. Rasa senang luar biasa itu bahkan bisa langsung terpancar dari wajah pucatnya. Hilang sudah wajah lesu dan murung yang ia tenteng kemari sedari pagi. Paras itu berubah ceria, kembali terlihat segar dan manusiawi, walaupun masih berhiaskan kantong hitam di bawah mata.

"Bagaimana, paman? Bagaimana caranya?" Wah, suaranya benar-benar terdengar bahagia.
Papi Win sampai berpikir bahwa Mew mungkin akan menyakiti dirinya sendiri jika memang tak ada jalan untuk mengambil kembali pasangannya.

"Bright hanya menggigit Gulf, Mew. Ia belum menyentuh Gulf di bagian terdalam dirinya. Bagaimana mungkin semua orang seakan lupa akan hal itu? Hal dasar yg menjadi alasan dua orang menjadi satu." Papi Win menjawab seadanya.
Ia pikir kemarin semua orang butuh waktu memproses segalanya. Karena walau bagaimanapun, kejadian seorang omega ditandai alpha yg bukan pasangannya sangatlah jarang. Selain karena hal itu tak beradab, sudah ada hukum tertulis yg melarang penyalahgunaan kekuasaan alami seorang alpha pada seorang omega.

Seorang alpha yg menandai seorang omega secara paksa, terlepas dari apakah mereka partner atau bukan, maka akan mendapat hukuman penjara bahkan sampai seumur hidup. Karena secara otomatis telah merenggut kebebasan seseorang. Maka dari itu sangat jarang ditemukan adanya penandaan di luar kehendak masing-masing.

"Jadi bagaimana, paman? Apa aku harus menunggu sampai bekasnya hilang? Atau aku bisa langsung menandainya ketika nanti siklusku tiba? Aku bisa memancingnya jika siklusnya belum tiba kan? Bberarti baunya akan hilang dalam beberapa waktu kan?"
Pertanyaan bertubi dari Mew menunjukan bagaimana antusiasnya manusia satu itu.

"Astaga Mew. Pelan-pelan. Paman akan tetap menjelaskan semuanya. Rilex, will you?"

Mew lalu tersenyum kikuk. Ia jelas tak bisa menyembunyikan perasaan leganya yg luar biasa. Kemarin, seharian penuh yg bisa ia pikirkan hanyalah kemungkinan harus kehilangan Gulf. Semalaman ia juga tak bisa tidur karena otaknya selalu membayangkan Gulf bersama Bright. Yang walau bagaimanapun, harus bisa ia terima. Ia tau tak mungkin memisahkan seorang omega dari alpha yg telah menandainya. Ia tak akan pernah melukai Gulf lagi, jadi jika membiarkannya bersama Bright adalah harus, maka Mew akan melakukannya.
Apalagi setelah pengakuan suaminya semalam, bahwa efek dari ia yg ditandai Bright begitu kuat pada dirinya.

Lamunannya pecah saat pamannya meletakkan sebuah buku lama di hadapannya. Buku itu sudah sangat berubah warna, tulisannya pun dari aksara lama. Seperti gambar manual dan tulisan tangan.

"Sebenarnya paman yakin masih ada jalan hanya karena aku melihatmu begitu mencintainya, Mew. Dan yah, aku percaya bahwa rasa cinta yg besar itu dapat mengubah segalanya."

Suara lembut itu seperti mencemooh Mew. Kebahagiaan yg ia rasa sedari tadi bagai ejekan paling menyakitkan baginya. Ia sampai tertawa lepas, tangannya bahkan sudah memegang perut. Ia tertawa sampai perutnya terasa keram.
Seperti orang stress, hampir.
Bagaimana tidak, Mew yg awalnya pikir pamannya itu membawanya semacam buku penelitian yg bersampul klasik, ternyata membawa sebuah buku dongemg anak-anak. Lihat saja gambarnya yg berisi manusia kecil dengan kepala yg lebih besar dari tubuhnya. Serta kata-kata pembuka pada kebanyakan buku dongeng.

"Pada zaman dahulu kala..." hahaha. Mew ingin tertawa lebih lepas lagi dari sekarang. Tapi yg ada justru ia langsung terdiam. Membuang kasar buku itu diatas meja, lalu berdiri angkuh di depan pamannya.

Pamannya ini keterlaluan kalau memang ia marah tentang Bright yg menandai Gulf. Mew datang kesini mencari jawaban. Ia butuh jawaban jelas akan masalah rumah tangganya, bukan untuk menjadi bahan tertawaan pamannya atau mungkin pasangan pamannya juga.

USWhere stories live. Discover now