14

2.1K 192 1
                                    

Rencana hanyalah rencana.
Mew yang awalnya bertekad menjemput Gulf begitu ia membuka mata malah harus berangkat ke kantornya lebih awal. Salah satu hotelnya jadi tempat percobaan bunuh diri seorang remaja yany tengah hamil, jadilah nama hotelnya sedikit berdampak. Belum lagi masalah seorang pejabat tinggi negara yang tertangkap berselingkuh dengan salah seorang bawahannya yang lebih muda setengah umurnya, di hotel lain yang ia punya.

Segalanya dapat ia urus dengan baik, nama hotel mereka sedikit membaik berkat kerja cepat Mew dan timnya. Jadi ia pikir ia dapat menjemput Gulf setelah jam makan siang.
Tapi memang ada-ada saja yang menghalangi, kali ini sebuah tempat hiburan keluarga, yang lagi-lagi di bawah naungannya terekspose melayani penyewaan omega di bawah umur.

Karena masalah seperti ini agak sensitif jadilah Mew harus bertahan di kantor bahkan sampai jam makan malam lewat. Itupun masalahnya baru terselesaikan sebagian. Tinggal menunggu kabar dari Off untuk melakukan konferensi pers.

Setelah semuanya beres Mew langsung menelpon ponsel Gulf, tapi karena tak diangkat jadi ia pikir Gulf sudah tidur. Ia lalu menelpon Mild apakah Gulf sudah pulang, dan yang ia dapat malah kabar bahwa Gulf belum pulang. Ingin menelpon mertuanya, tapi Mew belum menjelaskan dan bertemu mereka. Jadi Mew memutuskan untuk langsung melajukan mobilnya menuju rumah orang tua Gulf.
Ia masih mencoba menelpon Gulf sepanjang perjalanan, tapi tetap tak di angkat.

Sesampainya di jalan depan rumah Gulf, Mew langsung memarkir mobilnya dan akan bergegas masuk saat ia melihat hal luar biasa di pintu rumah Gulf.

Dengan matanya sendiri Mew melihat Gulf tengah di peluk erat salah seorang saingannya, Bright. Mereka berpelukan erat. Dengan wajah Gulf tenggelam pada perpotongan leher Bright, dan telapak tangan Bright mengelus rambut tebal bergelombamg milik Gulf.
Mew sudah pernah melihat mereka lebih intim dari ini, lewat layar CCTV Phuket waktu itu. Tapi entah mengapa yang ia lihat ini lebih menyakitkan. Karena Mew tau, ia bahkan dapat merasakan kenyamanan dan kehangatan yang menguar dari dua orang disana. Mereka bukan sedang menikmati nafsu, mereka sedang berbagi kehangatan, mereka sedang saling menenangkan. Mereka sedang berbagi sesuatu yang jauh lebih intim dibandingkan hubungan dua fisik.

Mew jadi lebih bertanya-tanya pada dirinya sendiri, apa benar masih ada harapan untuknya, apa benar yang digenggamnya sekarang bukan ilusi pikirannya semata. Apa ia benar telah kehilangan Gulf sekarang?

Dan ide kehilangan Gulf dari sisinya menyadarkan Mew, hanya segini? Hanya karena pemandangan yang harus Mew akui menenangkan ini Mew menyerah? Oh tidak sayang, tidak. Lima tahunnya dihancurkan dengan ini? Tentu tidak. Ia bahkan menantang ayahnya selama ini. Akhirnya siap berperang dengannya, dan hanya karena Bright,Mew menyerah? Tidak dalam 1000 tahun, bahkan tidak untuk selamanya.
Mew mungkin kedengaran gila, tapi ia membayangkan sepupunya Win sekarang. Ia akan menggunakan Win kalau memang harus.
Dan senyuman angkuhnya kembali muncul, dalam otaknya ia terus mengulang nikmati selagi bisa Bright sialan.

Mew tak menyadari seseorang telah menghampirinya. Ia baru sadar saat orang itu ikut bersandar di mobilnya, hal yang dilakukan Mew saat ia sudah menetapkan hatinya tadi.

"Kau cukup tenang untuk jenis orang yang cukup posesif. Aku bahkan bertaruh dengan sopirku kau akan langsung menghajar Bright begitu kau melihat ini. Berkat kau seseorang dipecat hari ini." Senyum orang itu muncul saat ia menghembuskan asap rokoknya ke udara.
"Sejak kapan kau disini?" suara Mew terdengar dingin.

"Hey, sopanlah pada ayahmu. Tentu saja lebih lama darimu. Kau saja yang tidak sadar." tn. Jong membuang puntung rokoknya lalu melanjutkan "tapi tentu saja tak secepat anak itu. Saat aku sampai mereka sudah bicara berdua. Ah ya, sudah cukup lama mereka berpelukan seperti itu. Kelihatan menyebalkan."
"Cukup lama..." Mew menggertakan giginya. Cukup lama versi ayahnya itu bisa sangat lama. Mew kemudian melanjutkan "kenapa kemari?"

USWhere stories live. Discover now