30

3.9K 464 157
                                    

Seharian ini Mew seperti berada di tengah samudra luas. Sebentar ia terlena dengan belaian lembut lautan, dimanjakan biru dan putih yg terpajang sepanjang sapuan mata. Lalu berikutnya ia terombang-ambing dihantam badai dan gelombang ganas, serta gelap mencekam memperkalut suasana.

Tak ada yg berbicara di antara mereka sepanjang perjalanan tadi. Mereka saling terdiam. Mau berbicara apa saat semuanya familiar tapi asing?

Gulf sedang membersihkan diri. Mew baru saja selesai, ia memakai kamar mandi untuk tamu.

Tadinya ia berpikir hari ini adalah sebuah keajaiban yg ia tunggu-tunggu. Bukan berarti ia senang mengorbankan Newwie, tapi dengan pengakuan Newwie dan segala bukti yg New keluarkan, Mew tak lagi menjadi bulan-bulanan berita dan postingan jahat internet. Memang semuanya kini beralih pada ayahnya, tapi jika itu semua harus dibayar dengan kehilangan Gulf, maka ia akan menolak semuanya.

Ia rela tetap dicaci dan dimaki seluruh negri, ia tak masalah tetap dipandang sebagai penjahat hina oleh seisi dunia, asalkan rumahnya tetap ada bersamanya.
Ia tak apa semua orang menutup mata, asalkan cintanya tetap berada disana.

Suaminya, Gulf Kanawut.
Seseorang yg benar ia sayang dan cinta. Seseorang yg menggenggam seluruh hatinya. Seseorang yg menjadi tujuannya pulang.

Sejujurnya Mew tak habis pikir, bagaimana bisa ini semua terjadi? Bagaimana bisa ia lengah dan membiarkan ini? Bagaimana bisa ia sekali lagi lalai menjaga Gulf?
Apa yg kurang? Dimana lagi yg salah? Apa lagi yg belum ia lakukan? Bagaimana lagi ia harus melakukan semuanya?

Banyak lagi pertanyaan lain yg sejak tadi berputar pada otaknya. Tapi ia tak mau gegabah. Ia tak mau Gulf menyalahkan dirinya. Ia tak mau jika Gulf memberikan segala beban pada dirinya sendiri nanti.
Jadi Mew memilih diam. Ia memilih menutup mata pada semua, ia akan mengabaikan kenyataan yg ada. Mew yakin ia bisa.

Cintanya pada Gulf bukan berasal dari wangi tubuh pria manis itu. Cintanya pada Gulf bukan muncul dari second gender lelaki cantik itu.

Mew mencintai Gulf karena Gulf.

Mew mencintai suaminya karena ia adalah seorang Gulf Kanawut. Jadi kejadian tadi tak akan berpengaruh pada hubungan keduanya. Ditandainya Gulf oleh orang lain yg bukan dirinya bukanlah sesuatu yg mampu menjadi penghalang. Walaupun Gulf bukan ditandai olehnya, Mew masih lebih dari mampu mencintai dan menyayangi Gulf sepenuh hati. Mew sudah bertekad akan itu, ia sudah membulatkan hatinya akan itu.

Anggap saja ini karma untuk dirinya. Jika kemarin Gulf mampu bertahan bersamanya, walaupun suaminya itu tau apa yg Mew dan Newwie lakukan, mengapa sekarang Mew tak bisa bertahan bersama Gulf?
Ini karma Mew. Karma yg sepadan karena telah menghancurkan hati cintanya selama pernikahan mereka. Karma setimpal karena menorehkan luka dalam pada hati cintanya.

Tapi mengapa karmanya juga menyiksa cintanya? Kenapa karmanya juga menghukum Gulf, suaminya?
Mew tertawa hambar dalam tangisnya, ia sudah tak perduli bahwa ia sudah menangis lagi. Ia tertawa karena sang pencipta pasti tau, hanya Gulf yg bisa menyakiti Mew sebegini dalam. Hanya tentang Gulf, dan Mew akan mampu merasakan apapun.

Pisahkan Gulf darinya dan Mew akan mampu memutar dunia agar tetap bersama Gulf.
Jauhkan Gulf darinya dan Mew akan mampu melakukan apapun agar Gulf kembali dekat dengannya
Sembunyikan Gulf darinya dan ia akan membawa cahaya bahkan sampai lubang terkecil dan terdalam hanya agar Gulf dapat terlihat.
Hilangkan Gulf, maka Mew akan menghilang bersamanya.

Mew masih terisak saat pintu kamar mereka diketuk. Gulf masih betah membersihkan diri. Sepertinya itu Mild.
Mew lalu berjalan perlahan menuju pintu, menyeka wajahnya yg basah, dan kemudian membuka pintu kamar mereka.

"Aku sudah siapkan makan malam. Ada pesan dari Kaow dan Off, mereka bertanya mengapa kau tak bisa dihubungi. Mereka ingin membicarakan tentang kasus ayahmu." Mild menjeda sejenak saat ia lihat mata Mew yg memerah. "Kalian baik, Mew?" Nada khawatir itu Mild perdengarkan.

USWhere stories live. Discover now