Part 5

736 64 3
                                    

Happy reading 🤗
.
.
.
"Hiks maaf kalo Wonu keras kepala hiks abang hiks Wonu juga sayang kalian hiks."

Yah tanpa di sadari oleh Jun sebenarnya Wonwoo dengar apa yang di ucapin sama dia sejak awal dan Wonwoo berusaha nahan tangis sejak tadi biar nggak ketahuan sama Jun.

"Eh dek, Wonwoo nggak kebangun kan?" tanya seseorang saat mendapati adeknya baru keluar dari kamar Wonwoo.

"Nggak kok bang, yaudah Jun mau tidur dulu ya." jawab Jun.

"Yaudah tidur gih, good night dek." ujarnya sembari mencium kening Jun sekilas.

Setelah Jun beranjak menuju ke kamarnya sendiri, Seungcheol berniat mengecheck Wonwoo lagi.

Saat mendengar suara samar yang masuk ke pendengarannya, ia langsung mengusap air matanya dan pura-pura tidur dengan memunggungi abangnya karena ia nggak mau ada yang tau kalo ia habis nangis.

Cklekk

"Wonu"

Dalam diamnya Wonwoo denger kalo ada langkah kaki yang mendekatinya. Dan mendudukkan diri di pinggir ranjangnya.

"Abang tau kalo kamu pura-pura tidur, sini bangun. Kenapa hmm? Kok abang samar-samar denger kamu nangis setelah Jun keluar dari kamar kamu tadi." tanya Seungcheol.

Akhirnya Wonwoo pun membalikkan badannya dan duduk di hadapan Seungcheol lalu dia mengalihkan perhatiannya menatap mata teduh abangnya itu. Melihat tatapan itu mata Wonwoo kembali memanas bertanda ia akan nangis lagi.

"Hiks abang~ Wonu hiks keras kepala ya? Wonu nggak nurut hiks sama kalian, padahal kalian nggak setuju kalo aku bantuin anak OSIS tapi aku tetep maksa buat bantuin hiks. Maaf Wonu nggak nurut sama kalian hiks padahal kalian ngelakuin itu semua buat kebaikan Wonu hiks." mendengar tangisan Wonwoo yang pecah, Seungcheol langsung membawa adeknya kedalam dekapannya.

"Sttt udah Wonu itu cuma sedikit bandel aja makanya nggak nurut sama kita. Emang siapa yang bilang kalo kamu keras kepala?"

"Tadi bang Jun hiks bilang kalo aku jangan keras kepala kalo jadi adek hiks." ucapnya dengan sesenggukan dengan mata dan hidung yang sudah memerah sempurna di tambah mata sembabnya.

"Udah nggak usah nangis, yang penting kamu harus bisa menjaga kesehatanmu. Udah ih nangisnya nanti kalo adek-adek kamu yang lain dengar kamu nangis gimana nggak malu?" ucap Seungcheol sambil melepas dekapannya.

"Hiks nggak bisa berhenti abang huaa." Histerisnya.

"Sttt udah-udah nanti yang lain denger loh dek. Senyum dong jangan nangis mulu yang ada nanti kepalanya pusing." ujarnya sambil mengusap air mata adeknya kemudian menarik kedua sudut bibir itu agar menampakkan senyumnya.

" ujarnya sambil mengusap air mata adeknya kemudian menarik kedua sudut bibir itu agar menampakkan senyumnya

¡Ay! Esta imagen no sigue nuestras pautas de contenido. Para continuar la publicación, intente quitarla o subir otra.


"Jangan sampai senyuman itu hilang darinya, ya Tuhan." batin Seungcheol

"Abang kok bengong?" tanyanya bingung sambil memiringkan kepalanya.

HIDDEN DISEASE | SVT ✓Donde viven las historias. Descúbrelo ahora