Part 47

297 20 1
                                    

"Iya om itu pasti, aku juga pengen Wonu cepet sembuh."

"Yaudah kamu istirahat gihhh, nanti kalau udah istirahat om bangunin."

"Eh om, bangunin Jun waktu jam pelajaran berikutnya aja, jangan pas istirahat."

"Nggak apa-apa, puasin sekalian tidurnya hahaha."

"Om ada-ada aja deh nanti Jun ketinggalan pelajaran gimana.."

"Hadehhh cuma sehari ini nggak bakalan buat kamu ketinggalan pelajaran sampai jauh, paling-paling ketinggalan satu sampai dua tugas."

"Ya sama aja ketinggalan om, ketinggalan tugas mah gampang bisa nyusul nah kalau ketinggalan materi itu yang jadi masalah."

"Kenapa mikir sih? Orang nggak sekolah aja kamu udah pinter."

"Masih pinteran Wonu sama Jihoon lah Om."

"Kamu kan 11 12 sama mereka."

"Iya deh iya terserah om aja, aku mau istirahat dulu." ucapnya lalu melenggang pergi menuju kamar yang berada diruangan tersebut.

***
Sementara di kelas, kini dikelas Hoshi sedang menjalankan pembelajaran mapel matematika.

Hoshi udah pusing saat melihat angka-angka di papan tulis. Ia sebenarnya bukan termasuk siswa yang bodoh tapi kalau masalah pelajaran matematika ia sedikit tidak suka. Apalagi dengan yang namanya rumus.

"Ck. Males gue mikirin tentang rumus-rumus itu." gerutunya pelan agar tidak terdengar guru yang sedang mengajar.

"Ya sama Hosh gue juga males, kalo rumus mencintai seseorang mah nggak apa-apa." sahut Changkyun yang tadi saat Hoshi datang tiba-tiba pindah ke bangku milik Jun saat mengetahui Jun tidak ada bersamanya.

"Yee bocah! Pikirannya cinta mulu, kayak ada yang mau sama lu aja...kalau lu mah gue udah nggak heran ye..."

"Pasti banyaklah yang mau sama gue, secara gue kan ganteng luar dalam. Bilang aja lu iri sama gue, iya kan?"

"Ngapain juga iri sama orang bego."

"Enak aja, gue itu nggak bego cuma kurang mampu aja otaknya."

"Sama aja goblok." ucap Hoshi sambil menoyor kepala Changkyun.

"Nggak usah noyor juga kali, sakit nih..." protes Changkyun.

"Lebay."

"Astaga lebay darimana coba? Ini beneran sakit tolol, lu noyornya nggak main-main."

"Hm iyain umur nggak ada yang tahu."

Mereka berdua masih saja berdebat tanpa sadar kalau keduanya kini sudah menjadi perhatian semua orang yang berada di kelas tersebut tanpa terkecuali gurunya pun iku dalam memperhatikan perdebatan yang konyol itu.

"Ekhemm udah selesai belum debatnya??"

Suara tersebut sontak membuat keduanya sadar atas apa yang mereka lakukan dan langsung menoleh secara bersamaan.

Saat mendapati tatapan para siswa dan guru yang sudah berada tepat disamping meja mereka, keduanya sontak menggaruk tengkuknya yang tidak gatal.

"Hehehe udah kok bu udah, maafin kita berdua ya bu." ucap Hoshi mewakili.

"Mau di maafin hmm?"

"Iya lah ibu cantik." ujar Changkyun dengan senyuman lebar.

"Yaudah kalau mau ibu maafin, sekarang kalian berdua berdiri di depan kelas sampai jam pelajaran ibu habis."

"Yahhh bu kok gitu??" protes keduanya.

"Kalian pilih, berdiri di depan kelas atau ibu jemur kalian ditengah lapangan basket outdoor?"

HIDDEN DISEASE | SVT ✓Where stories live. Discover now