Part 60

256 22 2
                                    

"Om Eunhyuk, Shua boleh masuk lihat Wonu?"

"Boleh sayang, kamu coba ajak bicara juga nggak apa-apa, walaupun dia belum siuman tapi pasti dia denger ucapan kamu."

"Okey Om, Shua masuk dulu."

Joshua langsung masuk ke ruang ICU, yang pastinya harus menggunakan pakaian steril terlebih dahulu.

Joshua berjalan mendekati ranjang adeknya. Sontak air matanya mengalir melihat kondisi adeknya, berbagai alat penopang berada ditubuh adeknya.

Joshua meraih telapak tangan Wonwoo yang terasa dingin, menggenggamnya pelan berharap adeknya merasa kehangatan. Ia tidak berani menggenggam tangannya terlalu kuat takut adeknya kesakitan.

"Wonu, bangun yuk. Padahal baru tadi kamu tidur tapi kakak udah kangen sama kamu. Kamu nggak kangen sama kakak? Tidurnya jangan lama-lama ya dek. Banyak yang nunggu kamu. Kamu tau nggak siapa yang paling histeris saat tau keadaan kamu? Dokyeom sama bang Arion, mereka yang paling histeris diantara kita semua. Kamu nggak kasian sama mereka? Apalagi bang Seungcheol selalu nyalahin dirinya terus pas tau keadaan kamu."

Dalam tidurnya Wonwoo meneteskan airmata, seolah-olah dia mendengar apa yang di ucapkan oleh kakaknya. Joshua yang melihat sontak tersenyum miris.

"Kamu denger ya ucapan kakak? Makanya kamu nangis. Kalau beneran denger ucapan kakak, ayo bangun dong. Wonu marah ya sama kita? Makanya ga mau bangun."

"Yaudah ga apa-apa kalau kamu marah sama kita tapi kakak mohon jangan lama-lama ya marahnya. Kita pengen minta maaf langsung sama Wonu. Cepat bangun ya dek..."

"Abang keluar dulu ya, kamu lanjutin istirahatnya. Kakak sayang sama kamu. Cepat bangun kesayangan kakak." ucapnya sembari mencium kening Wonwoo lalu berjalan meninggalkan ruangan Wonwoo.

Sementara itu...

"Ini dimana?" bingung seseorang mendapati sebuah tempat seperti ladang yang sangat luas.

"Wahh indah banget, kayaknya kalau aku disini terus bakalan betah deh." ucapnya kagum akan pemandangan tempat sekitarnya. Taman yang indah berada di penglihatannya.

Saat dia matanya berkeliaran melihat sekitar ia diperlihatkan dengan siluet cahaya putih mendekatinya dan lama kelamaan berubah wujud menjadi sosok laki-laki dan perempuan berpakaian putih sembari tersenyum kearahnya.

"K-kalian siapa?" ucapnya sembari menutup matanya lalu menguceknya untuk melihat lebih jelas lagi siapa sebenarnya kedua sosok itu.

"Matanya jangan di kucek sayang." ucap salah satu dari sosok tadi dengan lembut.

Saat mendengar suara yang tidak asing di telinganya tadi ia langsung membuka matanya dan sontak kedua matanya berkaca-kaca ketika sadar siapa mereka berdua.

"M-mamah p-papah...i-ini bener k-kalian? W-wonu nggak lagi mimpi kan?"

"Nggak sayang kamu nggak mimpi."

"Mamah! Papah! Wonu kangen kalian!" ucapnya lalu berlari kearah kedua orangtuanya dan langsung memeluknya.

"Hiks hiks Wonu kangen sama kalian hiks hiks.."

"Hei jangan nangis, kan sekarang Wonu udah ketemu kita."

"J-jadi Wonu udah meninggal?" tanya Wonwoo yang di balas gelengan oleh orangtuanya.

"T-tapi Wonu pengen ikut kalian, Wonu capek mah pah...hiks hiks bang Cheol udah ga sayang sama aku."

"Nggak mungkin abang kamu nggak sayang sama kamu, dia sayang sama kamu. Dia cuma emosi makanya sampai kayak gitu. Kamu nggak boleh kayak gitu sayang." ucap papahnya.

"Benar kata papah kamu, abang sayang sama kamu. Kalau kamu ikut kita, kamu nggak kasian sama mereka semua yang nungguin kamu? Kamu nggak sayang sama mereka?"

"Hiks hiks sayang tapi mah pah-"

"Belum saatnya Wonu, kamu harus balik temuin mereka. Kalau udah saatnya pasti mamah papah bakal jemput kamu. Tapi tidak sekarang."

"Tapi Wonu boleh disini dulu nggak? Wonu ngerasa nyaman disini."

"Hmm yaudah boleh tapi waktu kamu cuma 3 hari. Karena disini 3 hari itu disana 1 minggu."

(Maaf saya ngarang, hehehe)

"Siapp, makasih mah pah. Kalau gitu Wonu kesana dulu ya." ucapnya sembari menunjuk taman bunga.

***
"Eunghh...." lenguhan itu terdengar dari salah satu ruang rawat di rumah sakit itu.

"Dokyeom?"

"Kak Wonu! Kak Wonu gimana om?"

"Kamu tenang dulu ya."

"Om Leeteuk, kak Wonu gimana om? Gimana keadaannya? Udah ada perubahan atau tetap kayak tadi?"

"Belum ada perubahan sama sekali, saat ini kita cuma bisa berdoa aja, semoga keadaan kakak kamu cepat membaik."

"Aminn, aku nggak mau kehilangan kakak om."

"Nggak kamu doang, kita semua juga nggak mau kehilangan Wonu. Kita harus optimis ya, kita harus kuat. Kalau kita nggak kuat gimana kakak kamu bisa bertahan."

"Iya om."

"Kamu mau lihat kakak kamu?"

"Emang boleh?"

"Boleh, asalkan kamu mau janji sama om."

"Janji apa?"

"Janji harus tetap kuat buat kakak kamu ya, jangan drop lagi."

"Iya om, Dokyeom janji."

"Oke kalau begitu ayo om bantu."

"Nggak perlu om, Dokyeom bisa kok."

"Beneran nih?"

"Iya om, om lihat aja sendiri." ucapnya lalu dengan perlahan turun dari ranjang dan yeahh berhasil.

"Nah kan bisa. Om sih nggak percaya sama Dokyeom."

"Iya iya yaudah ayo kesana."

"Oke."






































~TBC~
SEGINI DULU YA GUYS
UNTUK PART SELANJUTNYA INSYAALLAH PART-NYA LEBIH PANJANG

~TBC~SEGINI DULU YA GUYSUNTUK PART SELANJUTNYA INSYAALLAH PART-NYA LEBIH PANJANG

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
HIDDEN DISEASE | SVT ✓Where stories live. Discover now