Part 22

448 36 0
                                    

"Kenapa nih ponakan Om kok cemberut gitu?" ujar Yesung tiba-tiba yang baru datang ke kantin.

"Om~mereka diemin Wonuu. Masa yang di sapa cuma kak Seulgi sama bang Seungyoun doang sih, padahal disini ada Wonu jugaaa." rengeknya dengan menunjuk semua saudaranya.

"Utututu mereka cuma bercanda kok, udah nanti kalau mereka beneran diemin kamu, Om bakalan marahin mereka semua."

Semua saudaranya hanya tertawa pelan, tak ada yang menganggap serius ucapan papah sama Om nya tersebut.

"Oh ya, kok kalian bertiga baru sampai sih? Padahal tadi berangkatnya duluan kalian." tanya Yesung pada Wonwoo, Seungyoun, dan Seulgi.

"Tadi ada sedikit keributan di sekolah Jisung. Itu biasa anak sulung papah ribut sama temennya Jisung yang namanya Haechan itu loh." jawab Seulgi sambil melirik kearah kembarannya.

"Astaga Youn. Kamu kalau ketemu sama dia kenapa mesti ribut sih?"

"Ngeselin pah anaknya. Masa ya tadi tuh dia hafal sama namanya Wonu sama Seulgi, tapi pas nyebutin nama Seungyoun lupa." adunya sambil cemberut, yang membuat lainnya geli.

"Kayak lu nggak ngeselin aja bang." seru semua adeknya.

"Nah iya tuh padahal sama aja." sahut Yesung.

"Kok kalian jadi nyudutin gue sih?!"

"Hah nyudutin gimana bang? Orang kita semua nggak ada yang nyudutin abang ke tembok. Terus ini juga tempatnya ditengah-tengah nggak di pojok." ujar Wonwoo dengan polosnya.

"Aduhh Wonu maksud abang nggak gitu sayang."

"Terus gimana? Kok Wonu lemot banget sih."

"Emang." gumam lainnya.

"Udah nggak usah mikirin itu, sekarang kita lihat persiapan bazar yuk. Anggep aja jalan-jalan bareng, kan dah lama nggak keluar bareng."

"Woahh ayo." ucap Wonwoo dengan girang dan langsung lari keluar dari kantin.

Sedangkan yang lain bukannya mengikuti malah cuma merhatiin Wonwoo aja. Sampai Wonwoo sadar kalau nggak ada yang beranjak dari tempat tadi, dia langsung menghentikan langkahnya tepat di tengah pintu masuk kantin. Lalu menoleh ke belakang tepatnya para saudaranya berada.

Wonwoo mendengus kesal saat mereka hanya memperhatikannya tanpa ada niatan sekali pun beranjak dari sana.

"Uhhh kenapa kalian masih diam disitu sih. Ayo! katanya mau lihat-lihat bazar." ucapnya sedikit keras.

"Huft sabar Wonu sabar, orang sabar disayang meng eh kok meng sih. Udah nggak apa-apa terserah Wonu hehe." monolognya yang tanpa sadar volumenya agak keras membuat semua penghuni kantin tersenyum gemas.

"Aduhh gemes banget sihh dek. Gue bawa pulang lu nanti." ucap Seulgi.

"Ayo kakak...abang....adek...kita lihat bazar." ucap Wonwoo saat sudah kembali ke tempat tadi.

"Ayo kak sama Dino aja. Biarin yang lain disini." ucap Dino dan langsung menghampiri Wonwoo dan mengajaknya pergi dari sana meninggalkan lainnya yang melongo tak percaya karena ditinggal gitu aja.

"Woii tungguin kita." teriak mereka semua kompak.

***
Dua hari berlalu, kini Wonwoo sedang berada di balkon kamarnya sendirian sepulang sekolah.

"Gue sebenernya kenapa sih? Apa iya penyakit itu sekarang ada di tubuh gue?" Monolognya.

"Gue jadi penasaran sama hasilnya nanti. Kalau beneran gimana ya? Nanti pasti gue nyusahin Om Eunhyuk, Om Yesung, sama Tante Hyoyeon."

HIDDEN DISEASE | SVT ✓जहाँ कहानियाँ रहती हैं। अभी खोजें