Part 29

425 41 5
                                    

Mereka semua dengan cepat membawa Wonwoo ke rumah sakit. Dengan mobil pertama dikendarai oleh Seungcheol didalamnya berisi Seulgi yang duduk di samping kemudi dan dibagian belakang ada Wonwoo yang berada dipangkuan Jeonghan. Sedangkan yang lain mengikuti dengan mobil lainnya.

"Ayo bang cepet!"

"Sabar han, kalau kita cepet-cepet bukannya selamat sampai tujuan malah kebalikannya."

"Tapi kak, Wonu udah pucat banget. Han takut kalau Wonu kenapa-napa, kita dengan begonya tadi nggak ngasih pertolongan pertama buat dia."

"Sabar dek bentar lagi sampe."

Setelah beberapa menit akhirnya mereka sampai didepan rumah sakit.

"WOI INI SUSTERNYA MANA SIH?! BANTUIN BEGO JANGAN DIEM AJA!" teriak Seungcheol setelah membawa Wonwoo keluar dari mobil.

Saat mendengar teriakkan itu, para suster bergegas menghampiri mereka. Seungcheol langsung membaringkan tubuh Wonwoo di brankar yang setelah itu dibawa ke UGD.

"Eh Seungcheol itu adek kamu kenapa?" tanya Eunhyuk yang kebetulan lewat di lorong tersebut.

"Alerginya kambuh Om, tadi kita nggak sadar kalau Wonu makan udang."

"Hah?! Yaudah Om panggilin dokter Jonghyun dulu." ucap Eunhyuk lalu bergegas menuju ruangan dokter yang sudah jadi kepercayaan keluarga mereka.

Kenapa nggak Eunhyuk aja yang nanganin? Ya karena dia itu dokter spesialis kanker.

"Harap kalian semua tunggu di luar."

"Tapi adek saya sus?!"

"Iya tuan kami mengerti, jadi kami mohon kalian tunggu diluar agar kami lebih leluasa dalam menangani pasien."

"Baiklah."

Tidak lama dari itu dokter Jonghyun datang untuk memeriksa Wonwoo.

"Omm~" panggil mereka semua.

"Kalian tenang aja, Wonu pasti baik-baik saja. Yaudah Om masuk dulu." ucap Jonghyun kemudian beranjak masuk ke dalam ruang UGD.

Mereka semua harap-harap cemas sekarang, karena mereka bukan pertama kalinya mengalami kejadian ini.

"Kakakk abang, hiks kak Wonu nggak hiks bakalan kenapa-napa kan hiks hiks." tanya Dino dengan sesenggukan.

"Sttt nggak usah nangis, kamu berdoa aja semoga kakak kamu baik-baik aja." ucap Seulgi sembari mendekap tubuh Dino erat.

Bukannya diem, tangisan itu malah semakin kejer saat dia berada di dekapan kakak perempuan satu-satunya itu.

"Hiks Chan takut kalau terjadi apa-apa sama kak Wonu huaaa"

"Eh eh kok nangisnya makin kejer sih, dek lihat kakak dan dengarin kakak." ujar Seulgi yang membuat Dino langsung mendongak dan menatap Seulgi dengan polosnya.

"Kamu percaya kan sama kakak kamu?" tanya Seulgi yang sontak dapat jawaban berupa anggukan dengan cepat.

"Nah Chan juga percaya kan kalau kak Wonu itu hebat terus anaknya juga kuat?" Dino mengangguk lagi.

"Jadi Chan harus percaya kalau??"

"Kalau kak Wonu nggak bakalan kenapa-napa dan dia pasti akan baik-baik aja." jawab Dino dengan senyum tipis.

"Nah itu tau, jadi sekarang kamu berdoa aja yang terbaik untuk kakakmu itu."

"Siapp, Chan selalu doain kak Wonu kok hehe eh nggak cuma kak Wonu doang tapi semua yang Chan sayang." ujarnya yang membuat kakak-kakaknya tersenyum gemas.

HIDDEN DISEASE | SVT ✓Opowieści tętniące życiem. Odkryj je teraz