Part 58

315 25 9
                                    

"KAK JANGAN TINGGALIN DOKYEOM KAK!"

"KAK WONU!!"

"Dokyeom! Hei? Dokyeom bangun, dek?" ujar seseorang sembari mengguncang tubuh adeknya yang terlihat gelisah.

"Nggak! Nggak mungkin!"

"Dek! Bangun!"

"H-hah-hah..." matanya langsung terbuka dan nafasnya tersengal-sengal.

"Dek? Kamu nggak apa-apa? Mimpi buruk ya? Sampai nangis gitu."

"Hiks hiks Dokyeom t-takut hiks, Dokyeom mimpi kak Wonu ninggalin kita hiks hiks."

"Ssttt cuma mimpi dek, nggak usah takut."

"S-sekarang gimana keadaannya kak Wonu, bang?"

"Belum tahu, saat abang kesini tadi Wonu masih diperiksa."

"Hiks hiks kak Wonu bakalan baik-baik saja kan bang? Hiks hikss Dokyeom takut ka-"

"Ssttt jangan mikir aneh-aneh, pokoknya doain kakak kamu semoga dia baik-baik saja." ujarnya dengan memotong ucapan Dokyeom sembari membawa adeknya itu kedalam dekapannya.

Dokyeom mendongakkan kepalanya, menatap wajah abang sepupunya itu.

"Abang??" panggilnya ragu.

"Hmm kenapa?"

"Anterin ke ruangan kak Wonu boleh?"

"Nggak boleh! Kamu harus istirahat dulu, kamu baru sadar dek."

Dokyeom menghela nafas pelan saat mendengar jawaban dari abangnya, ia sebenarnya tahu kalau permintaannya itu tidak akan di setujui, tapi apa salahnya mencoba ya kann.

"Ishhhh aku mau kesana, aku mau tahu gimana keadaan kak Wonu, abanggggg." rengeknya.

"Percuma kamu ngerengek kayak gitu, abang nggak bakalan izinin kamu." jawaban dari abangnya sontak membuat bibirnya mengerucut menandakan ia tengah kesal.

"Sekarang istirahat dulu, atau nggak usah kesana sekalian sampai besok."

"Abangggg kok gitu sihh?! Au ahh Dokyeom kesel sama abang."

"Bodo amatt."

Cklekk

"Adek kakak kenapa sihh kok cemberut gitu?" tanya seseorang yang baru saja masuk ke ruangan tersebut.

"Kak Seulgi!!! Itu tuhh bang Arion ngeselin." adunya sembari melirik abangnya sinis.

"Atututu emang kenapa sih, dek?" ucapnya sembari mendekat ke Dokyeom lalu mengusap puncak kepala adeknya.

"Masa aku mau ke ruangan kak Wonu gitu aja nggak boleh, kan aku pengen tau keadaannya gimana. Katanya aku harus istirahat dulu. Padahal nanti setelah dari ruangan kak Wonu aku juga bisa istirahat."

"Bener kata bang Arion, kamu kalau mau ke ruangan kakak kamu harus istirahat dulu, apalagi kamu baru aja sadarkan.."

"Ishh kok kakak belain bang Arion sih..." kesalnya dan saat melihat ke arah abangnya, ia sudah menatap adeknya dengan tatapan mengejek yang membuatnya tambah kesal.

"Udah nggak usah ngerengek terus, sekarang istirahat dulu kalau mau ke ruangan kakak kamu."

"Yaudah iya." ucapnya lalu dengan perlahan memejamkan matanya dengan tangan Seulgi mengusap puncak kepalanya lembut.

Mendapat usapan tersebut membuat Dokyeom nyaman dan cepat memasuki alam mimpinya.

"Kali-kali kalau nyuruh ataupun ngomong ke adeknya itu yang lembut dikit bang." ujar Seulgi.

HIDDEN DISEASE | SVT ✓Opowieści tętniące życiem. Odkryj je teraz