Part 40

350 27 0
                                    

***
"Bang Kenzie, bang Aiden, gue pengen ketemu mereka~" rengek si bungsu dari 3 bersaudara itu.

"Arion...ini belom waktunya, kalau nanti musuh keluarga kita tahu keberadaan mereka gimana?" jawab si sulung alias Kenzie.

"Bang." ucap Arion serius.

"Kenapa sih serius amat muka lu?"

"Boleh gue cerita?"

"Kalau mau cerita ya cerita aja kenapa izin segala sih dek." jawab Aiden.

"Ini serius bang~"

"Yayaya Aiden diem, biar Arion cerita dulu. Cepet cerita dek."

"Sebenarnya gue mau bilang ini sejak kemarin tapi gue takut kalian nggak percaya sama gue."

"Terus kenapa sekarang cerita?"

"Ya karena menurut gue ini penting banget."

"Sepenting apa?"

"Udah cukup kalian dengerin gue dulu masalah kalian percaya atau nggak itu terserah kalian berdua."

"Sebenarnya selama ini tanpa kalian berdua ketahui gue selalu mantau mereka lebih dalam. Kemarin lusa gue mencari tahu apa yang terjadi selama ini disana. Dan gue nemuin satu musuh kita neror Wonu, sampai buat traumanya kambuh lagi dan berakhir drop." lanjutnya.

"Lu nggak bohong kan dek?! Sepintar-pintarnya orang nggak mungkin bisa ngelacak segitu detailnya."

"Terserah kalau abang nggak percaya. Pokoknya gue udah bilang sejujur-jujurnya."

"Dek-"

"Stop jangan tanya dulu, gue mau lanjutin cerita." potong Arion yang langsung diangguki oleh kedua abangnya.

Mereka berdua nggak mau sampai adeknya malah emosi gara-gara mereka, apalagi sekarang raut wajahnya dingin banget.

"Dan gue tau kenyataan yang selama ini dia sembunyikan dari saudara-saudaranya."

"Kenyataan apa dek?"

"Kanker darah."

Bugh

"Arghh!"

"Maksud lu apaan bocah?! Jangan ngarang deh!"

Arion tidak merespon kini dia sibuk mengelap darah yang keluar dari sudut bibirnya yang robek akibat pukulan dari abang sulungnya.

"Heh?! Jangan diem aja, lu cuma ngarang kan?!" sekarang abang keduanya yang bertanya.

"B-bang lu segitu nggak percaya nya sama adek lu sendiri? Sampai lu dengan entengnya mukul gue." ucap Arion dengan senyuman miris.

"Itu karena candaan lu nggak lucu bangsat!" bentak Kenzie.

"Lihat bang lihat! Muka gue emang kelihatan lagi bercanda apa?! Hah?! Lihat dengan teliti. Udahlah terserah kalian mau percaya apa nggak sama gue!" bentak Arion balik yang membuat kedua abangnya terdiam.

Setelah mereka melihat kedua mata adeknya, bisa keduanya lihat disana tidak ada kebohongan sama sekali atas ucapnya tadi. Mereka menyesal karena tidak percaya dengan adeknya sendiri.

"Dek?" panggil keduanya.

"Apa?!"

"Maaf udah nggak percaya sama lu, dan gue juga minta maaf karena udah mukul lu tadi."

"Hmm. Sekarang kalian percaya?"

"Mmm kita butuh penjelasan sedetail mungkin."

"Apalagi sih bang yang harus di jelasin? Wonu punya penyakit leukemia abang hiks hisk. Masa kalian mikir kalau gue bercanda. Nggak bang ini bukan buat candaan hiks, nggak mungkin gue bercanda bawa-bawa penyakit kek gini.Penyakit sialan itu beneran ada di tubuh adek kita bang hiks hiks."

HIDDEN DISEASE | SVT ✓Where stories live. Discover now