Responsibility

170 25 0
                                    

*Beberapa saat sebelum acara Jaehyuk

Junghwan masih terdiam ditaman. Pandangannya tertuju ke atas sana. Ke langit terang yang berhias bintang. Sungguh indah. Andai bisa digapai, Junghwan hanya menginginkan satu, satu saja sebagai temannya.

"Kenapa kalian selalu bersama sementara gue cuma sendiri ?" tanyanya pada langit malam.

Junghwan terdiam lagi. Gabut sekali dia nanya ke langit, ya pasti nggak ada yang jawab lah. Emangnya langit itu manusia punya mulut buat jawab.

Ya nggak lah.

Didalam aksinya itu tiba-tiba seseorang menepuk pelan pundak Junghwan. Secara cepat Junghwan memutar wajahnya guna melihat siapa gerangan dia.

Orang itu tersenyum simpul. Senyumannya sungguh indah dan...
Aneh ??

Ntahlah, dia cuma tersenyum lalu memberitahu Junghwan kalo mereka pernah bertemu sebelumnya. Tepatnya dimalam saat Mashiho terjatuh dari rooftop.

"Benarkah ?? Tapi gue kok nggak inget,ya ?" ucapnya sambil mengulik kembali ingatannya.

"Elo masih belum kenal dan inget gue,ya ?" tanya orang itu yang buat Junghwan mengerutkan keningnya tajam. "Mau elo inget apa enggak itu gak penting. Yang penting sekarang elo harus cepet-cepet cari siapa pembunuh dari Mashiho sebelum terlambat. Gue takut masalah ini bakal merembet kemana-mana kalo dia nggak secepatnya ditangkap! "

"Tunggu dulu! Pembunuh ?? Maksud elo Mashiho hyung dibunuh gitu, bukannya dia bunuh diri ?"

"Dan elo percaya semua itu? " tanyanya balik. "Elo percaya gitu kalo mashiho mati bunuh diri ? Kalo gue diposisi elo jelas gue nggak bakal percaya. Gue pasti bakal nyari pelakunya"

"Elo aja yang nyari napa mesti ngomong ke gue!"sela Junghwan cepat. "Kalo elo yakin dia dibunuh cari aja pelakunya kenapa mesti nyuruh gue? "

Untuk kedua kalinya orang itu tersenyum. Dia juga menyentuh pundak Junghwan sedikit lebih keras daripada tadi. Alisnya mulai lurus dan wajahnya berubah jadi serius. "Gue nggak bisa karna ini bukan hak gue buat ikut campur masalah elo. Tugas gue disini cuma bantu"

Junghwan dengan cepat melepaskan tangan orang itu. Dia risih dengan hal itu. Baru saja ia bebas, orang itu tiba-tiba mendekat dan membisikkan sesuatu ke telinga Junghwan.

"Gue punya rahasia nih, salah satu diantara Hyunsuk dan Jaehyuk bakal mati malam ini! " bisik orang itu yang sukses buat Junghwan terdiam kehilangan kata-kata.

∆∆∆

Junkyu berlari dengan cepat menuju ruang IGD. Tak lupa ketiga orang itu juga ikut dibelakangnya. Begitu sampai disana mereka melihat teman-temannya yang tengah menunggu dengan gelisah. Ada yang duduk ada juga yang berdiri.

"Orang tua kak Hyunsuk udah ditelpon ?" tanya Junkyu begitu sampai. Jaehyuk segera mengangguk. Dia lalu menyuruh Junkyu buat duduk disamping Yedam yang terlihat paling khawatir diantara yang lain.

"Gimana kak Hyunsuk bisa ditemukan? Siapa yang pertama kali lihat dia kayak gitu? Siapa yang manggil ambulance dan polisi kesana? " tanya Haruto.

"Kata yedam dia dapet chat dari kak Hyunsuk dan nyuruh dia buat dateng ke taman. Kak Hyunsuk bahkan share lokasi dia ke Yedam. Dan setelah yedam ada disana, keadaan kak Hyunsuk udah seperti itu" tutur Jaehyuk sambil melirik ke arah Yedam sesekali.

Yedam masih tertunduk lesu. Junkyu segera merangkul dan mengusap pundaknya dengan lembut.

"Kok bisa sih kak Hyunsuk chat kak Yedam sementara jarak antara rumah kak Yedam sama taman itu nggak jauh-jauh amat,paling lama sepuluh menit. Itu berarti pembunuhannya terjadi di jam itu,kan ?"ungkap Junghwan.

••My Treasure•• √Where stories live. Discover now