Emosi Sedih

137 21 0
                                    

" Orang memandang gue aneh. Mereka pasti ngeremehin gue saat penyakit ini belum hilang. Tapi anehnya mereka merasa takut saat gue minum obat. Mereka bakal mandang gue lebih aneh dari sebelumnya "

~ X-Man

Junkyu termenung sendirian didalam kelas. Teman-temannya sudah pergi sepuluh menit yang lalu ke ruang seni sementara dirinya memilih untuk izin karna merasa tidak enak badan. Sebenarnya tadi pagi pun ia mau absen saja tapi berhubung hari ini ada ulangan biologi, sungkan tak sungkan Junkyu harus berangkat.

Pemuda koala itu kini tengah duduk sambil menelungkupkan kepalanya ke meja. Ia mendesah pasrah. Sakit emang nggak enak.

" Junkyu..!" panggil seseorang lirih. Junkyu membuka kedua matanya yang sempat tertutup.

" Gue anter ke UKS yuk, istirahat disana aja,"

Junkyu menggeleng pelan. " Elo kan masih ada jam pelajaran. Gue nggak mau ngrepotin. Disini aja deh, nggak papa kok !" tolak Junkyu lemah.

" Tadi gue udah ijin sama gurunya. Ayok gue anter !" ajaknya sekali lagi. Entah itu bener atau bohong Junkyu tak tau.

Pada akhirnya Junkyu setuju diantar ke UKS. Meski jalannya sedikit tertatih dia, untung saja dia dapat bantuan.

" Wan, " kata Junkyu disela perjalanan ke UKS. Junghwan hanya bergumam. Pemuda itu tengah fokus membantu Junkyu berjalan.

" Gak jadi deh " lanjut Junkyu bingung.

Junghwan melirik dengan cepat kearah Junkyu. " Kok nggak jadi ? Apa itu hal penting ? " tanya Junghwan. Junkyu hanya menggelengkan kepalanya pelan.

" Kalo gitu gue aja yang ngomong. Kakak udah tau belum tentang kak Yoshi yang dibawa ke rumah sakit kemarin ?

" napa dia ??"

" Keracunan makanan ,"ungkap Junghwan sukses buat Junkyu terpaku. "Untung aja nggak terlalu parah. Dia udah dapet perawatan,"

Junkyu menghela nafas lega setelah mendengarnya. " Syukur deh. Lah kok bisa Yoshi keracunan padahal dia tinggal di penjara makanannya kan cuma dari sana. Kok bisa,ya ?"

Junghwan diam berfikir begitu pula dengan Junkyu. Keduanya terus saja diam sembari berjalan menuju UKS. Sampai pada suatu momen, secara tiba-tiba Junghwan mengagetkan Junkyu dengan sebuah permintaan yang dinilai aneh.

" Kak Junkyu jangan ngomong sama siapa-siapa ya soal ini, Junghwan nggak percaya sama yang lain kecuali Kaka !" ucap Junghwan sukses buat langkah Junkyu terhenti.

" Tapi apa alasannya ?" tanya Junkyu penasaran.

• • • •

Sepertinya keputusan Junkyu untuk bolos pelajaran seni benar. Jika pemuda koala itu nekad masuk maka sakit yang ia rasa bakal semakin parah saja. Bukannya membaik malah tambah parah.

Suasana disana jauh dari kata layak buat belajar. Setelah ditinggal guru, anak-anak mulai berisik. Ditambah lagi telah terjadi pertengkaran antara Jeongwoo dan seorang murid. Alhasil keadaan kelas pun tambah kacau. Semua orang tak lagi fokus belajar, mereka malah sibuk menonton pertengkaran itu.

Kalau udah sekacau ini siapa juga yang harus turun tangan ? Jaehyuk juga. Apalagi dia ini ketua kelasnya. Mau tak mau ia harus menghentikan pertengkaran ini secepat mungkin sebelum terjadi hal-hal yang lebih buruk lagi.

" Berhenti nggak, Stop !!" ucapnya sambil berdiri ditengah-tengah keduanya. " Kalian udah dewasa, jangan bertengkar. Bisa dirundingkan dengan baik-baik,kan ?"

Jeongwoo menatap lawannya dengan mata elang. Pemuda itu sudah larut dalam emosi. Jika bukan karna Haruto yang menahan tubuhnya, pasti dia sudah maju sekarang. Beruntungnya dia kalah kuat dari pemuda Watanabe.

••My Treasure•• √Where stories live. Discover now