Bagian dari Emosi

114 17 0
                                    

" Dari semua emosi yang belum berhasil gue dapat ada satu hal yang ingin gue dapatin lebih cepet, yaitu bagaimana rasanya bahagia. Emosi paling banyak dicari orang-orang di dunia ini "

~ X-Man


















Haruto berjalan dengan lemas menuju kelasnya. Lima menit lagi bel pasti berbunyi. Ia tak akan peduli dengan hal itu. Rasa semangatnya hilang begitu saja.

Bisa Haruto tebak kelasnya pasti sedang sepi karna berita kemarin. Kepergian Jaehyuk begitu berdampak pada kelasnya. Apalagi dia adalah ketua kelas. Semua murid kelas pasti merasa kehilangan.

Sebelum masuk ke kelas, Haruto melihat Junkyu tengah terdiam di ambang pintu. Pemuda Kim itu diam saja tanpa berniat buat masuk ke kelas.

" Minggir gue mau masuk !" desis Haruto. Namun tak digubris. Dia lalu berusaha menyingkirkan tubuh pemuda Kim itu dengan kedua tangannya. Dia dorong tubuh Junkyu buat menjauh dari pintu, tapi ternyata hasilnya gagal.

" Woy, gue mau masuk ke dalam. Jangan halangin pintu !!" ucapnya disertai bentakan. Namun lagi-lagi itu berujung gagal.

Pemuda koala itu terus saja menempel di pintu. Haruto sampe geram melihatnya.

" Ruto, yang Jeongwoo omongin itu bener ?" saut Junkyu tiba-tiba.

Sontak Haruto meliriknya. Rupanya dari tadi Junkyu tengah asik melihat perdebatan di dalam kelas. Pantes nggak mau menyingkir. Haruto yang menyadari kalau ada keributan segera mencabut earphone yang sedari tadi menyumpal telinganya.

" ITU JUGA KARNA ELO ! KAK YOONBIN MATI, DAN KAK JAEHYUK. ITU PASTI ELO, KAN ?" teriak Jeongwoo terdengar jelas di telinga Haruto.

" Kalo Aja Elo Bangun Waktu Itu, Semua Ini Pasti Nggak Bakal Terjadi. Elo Pelakunya So Junghwan !!"

Meski semua murid berusaha keras buat menghentikan pertengkaran itu, tetap saja yang namanya Park Jeongwoo kalo udah marah pasti nggak bisa ditahan.

Bahkan sampe Jihoon turun tangan sendiri, amarah Jeongwoo nggak bisa ditahan. Dia terus saja memberontak hendak mendekati Junghwan. Sementara sang lawan hanya terdiam memandangi.

" Ka Jaehyuk Pasti Tiap Hari Merasa Bersalah Atas Kepergian Kak Yoonbin, Dia Pasti Selalu Nyalahin Dirinya Sendiri. Tapi Elo ? Elo Malah Hidup Dengan Tenang Seakan Nggak Terjadi Apa-apa. Apa Itu Yang Disebut Teman ??" oceh Jeongwoo.

" Gue Rasanya Enek Lihat Muka Elo!!"

" Woo, berhenti nggak. Semua ini bukan salah Junghwan. Kepergian Jaehyuk bukan karna Junghwan pasti ada alasannya "lerai Jihoon. " Elo jangan salahin dia terus !!"

Jeongwoo mendecih. Tatapannya berubah kayak orang yang kesetanan. Perlahan tangannya terangkat. Ia kemudian mengelus rambutnya sendiri secara pelan.

" Nyalahin dia ?? Kalo gue ngomongin fakta, gimana ?" tanyanya menatap Jihoon tajam. " Gue lihat dia ada di sana bahkan sebelum gue. Dia udah disana, di tempat Kak Jaehyuk mati. Menurut elo dia mau apa ??"

Suasana kelas berubah jadi gaduh sesaat setelah Jeongwoo bicara. Banyak siswa yang mulai berbisik-bisik membicarakan kebenaran itu. Mereka mempertanyakan apakah yang Jeongwoo katakan tadi itu benar.

" Ya, bisa aja dia gak sengaja lewat disekitar sana. Pelakunya kan ngirim kita pesan " jawab Yedam.

" Buat apa Junghwan ada disana ? Iseng jalan-jalan ?? Ngaco loh ! Dia pasti mau ngintai Kak Jaehyuk !"

" Yakh Park Jeongwoo ! Berhenti !!" Tukas Haruto dari tempatnya. Ia lalu merangsak masuk melewati Junkyu dengan paksa. Meski sempat dapat makian dari pemuda Kim tersebut, pemuda Watanabe itu nyatanya tak menggubris sama sekali. Ia terus saja masuk dan mendekati Jeongwoo.

••My Treasure•• √Where stories live. Discover now