Pentingnya Emosi

111 22 0
                                    

" marah, sedih, kesal, puas, hampa, dendam, kecewa, frustasi, ragu-ragu, khawatir, malu, kaget, panik, benci, dan senang. Itu semua adalah emosi yang bisa dirasakan oleh orang-orang. Tapi mengapa gue enggak ??"

~ X-Man

Seorang anak kecil tengah berdiri mematung di taman sekolah. Matanya fokus menatap ke bawah. Dibawah terdapat bungkus ice cream dengan isinya yang mulai meleleh.

Anak itu terdiam saja dalam waktu yang cukup lama. Dia cuma memandang ice cream miliknya yang berubah mencair.

" Gue cariin elo dari tadi, lagi ngapain disini ?" sapa temannya datang.

Karna bocah laki-laki itu terus saja menatap ke bawah bahkan setelah diajak bicara, temannya akhirnya ikut menatap ke bawah. Tepatnya ke arah cairan berwarna cokelat itu.

" Yah ice cream-nya jatuh, elo pasti sedih ? Kenapa nggak minta lagi sama Jaehyuk dia kan lagi traktir kita ?! " tanyanya ikut sedih.

Anak laki-laki itu mendongakkan kepalanya menatap sang teman. " Kak Yoonbin, apa itu sedih ? Emosi semacam apa ?"

Yoonbin tersentak begitu mendengar pertanyaan barusan. " Oh, itu semacam perasaan sakit hati karena kita kehilangan sesuatu atau kita sedang terluka "

" Bagaimana ekspresi yang benar ?" tanyanya dengan wajah polosnya.

" Eum....," Yoonbin bergumam sambil menaruh tangannya di bawah dagu. " Kalo kakak biasanya nangis atau enggak cemberut "

Anak laki-laki itu mengangguk pelan setelahnya. Dia kemudian menatap ice miliknya yang telah mencair.

" seperti ini !" tunjuk si anak dengan matanya yang sudah berubah berair.

" Yap, itu udah benar. Seratus buat elo !" balas Yoonbin kegirangan. Dia tersenyum senang yang mengakibatkan anak laki-laki dihadapannya juga ikutan tersenyum.

" KAK YOONBIN CEPAT KEMARI !! JEONGWOO NAKAL, DIA AMBIL ICE CREAM MILIKKU !!" teriak Junghwan dari kejauhan.

Yoonbin melirik sebentar, " IYA TUNGGU SEBENTAR !" balasnya tak kalah keras. " Yok ke sana, Junghwan kayaknya lagi berantem lagi sama Jeongwoo !"

" Ayo kak !" ucap anak tersebut lalu pergi mengikuti Yoonbin dibelakangnya.

• • • •

Hari ini merupakan hari tersial bagi seorang Kim Junkyu. Bagaimana tidak, karna terlalu sibuk mencari pelaku Junkyu sampai lupa membawa semua buku pelajaran. Ditambah hari ini dia kelupaan kalau ada pr yang sebenarnya sudah ia kerjakan.

Sebagai hukumannya dia diharuskan untuk merapikan buku-buku di perpustakaan. Dan itu sangat melelahkan, apalagi bagi seorang Kim Junkyu yang lebih menyukai kegiatan tidur ketimbang beraktivitas.

Meski cuma merapikan buku-buku di perpustakaan, nyatanya pekerjaan itu cukup menguras waktu dan tenaga. Terhitung sudah lima jam berlalu semenjak guru biologi memberikan Junkyu hukuman dan pekerjaan merapikan ini mungkin akan berlangsung lebih lama lagi.

Meski sempat mengeluh pada masa awal-awal hukuman, namun setelah dipikir lagi Junkyu merasa senang dan sangat bersyukur diberi hukuman seperti ini. Ayolah, siapa juga yang tidak suka membolos pelajaran sekolah ?

Tidak, kan ?
Jika pada biasanya pemuda Kim itu harus memutar otak sebelum membolos jam pelajaran, kali ini dia diberi kesempatan untuk membolos pelajaran. Sungguh kesempatan yang luar biasa.

" Kapan ya hidup gue bisa sedamai ini ? Gue rasa udah lama deh !" renung Junkyu sejenak berhenti dari aksi beberesnya. Pemuda Kim itu kemudian melirik ke arah tumpukan buku yang sudah siap ia bereskan.

••My Treasure•• √Where stories live. Discover now