Ambition 3

109 20 3
                                    


1 jam sebelumnya ~

Junkyu heran ini dia mau dibawa kemana sih sama Hyunjin ?

Masa iya dia harus menerobos semak belukar yang terletak tak jauh dari sekolah. Menghindari sawah, kebun pisang, menyebrangi sungai tapi lewat jembatan. Dan berujung di sebuah gubuk dekat jalan yang searah dengan rumahnya.

Kalo gini ceritanya kenapa nggak naik taksi aja ? Toh ujung-ujungnya juga bakal sampai.

" Lah, kok disini ? Kenapa-.....pft !!" kesal Junkyu terhenti karna mulutnya disumpal dengan tangan Hyunjin secara tiba-tiba. Sedangkan pemuda itu celingukan kesana-kemari.

" Sst.. !" bisik Hyunjin masih celingukan. " Gue tau elo pasti mau protes kenapa kita jalannya memutar bukannya langsung aja "

" Ya itu tau. Lantas kenapa hah ??!" brutal Junkyu setelah lepas dari belenggu tangan Hyunjin. " Btw, kok tangan elo wangi sih. Habis nyolek sabun,ya ?"

Junkyu memalingkan wajahnya kala gurauannya malah dibalas dengan tatapan sengit oleh Hyunjin. Pemuda berambut panjang tersebut terlihat sangat kesal.

" Tadi gue mampir ke rumah elo dan nyuri sabun cukur elo," balas Hyunjin dengan nada datar. Tak ada tanda-tanda ingin membalas gurauan Junkyu yang membuat pemuda Koala itu menghela nafas pasrah.

" Ha, " balas Junkyu sama datarnya. " Elo lagi ngajak gue petak umpet ya ? Ngapain jalan muter-muter kesini ?"

" Ternyata elo nggak ada bedanya sama Doyong, nanya mulu. Bisa diem nggak ? Gue mau nunjukin sesuatu ke elo "

" Sok !"

Junkyu berjalan masuk mengikuti Hyunjin yang sudah duluan masuk ke gubuk tersebut. Begitu sampai didalam, ternyata keadaan di dalam gubuk tak seperti dalam benak Junkyu.

Rapi dan bersih. Sungguh tertata dengan cantik. Seperti ada orang yang tinggal di gubuk reok ini.

Junkyu berdecak ketika melihat kursi di bagian tengah bangunan terlihat sungguh bersih. Tercium juga sedikit wewangian membuatnya tambah yakin kalau disini memang ditinggali seseorang.

" Woah....jadi ini rumah elo Hyunjin ? Nggak disangka bersih juga. Rajin juga ternyata elo !" puji Junkyu dengan embel-embel nada menyindir. Pemuda itu mengelilingi rumah yang ia sangka sebagai tempat tinggal Hyunjin.

Tepat setelah ruangan tengah, terdapat dapur serta meja makan yang minimalis. Di atas meja makan ada beberapa makanan yang tersaji menandakan bahwa gubuk ini benar-benar ditinggali.

Ceklek !

Pintu salah satu kamar terbuka yang otomatis membuat keduanya menengok.

" Tunggu bentar, izin nafas dulu !" interupsi Junkyu sebelum percekcokan terjadi. " Kok elo ada disini kak Yoshi ? Bukannya di rumah gue ?"

Yap betul sekali, pemuda yang baru saja keluar dari salah ruangan tak lain adalah Yoshi. Sontak hal itupun membuat Junkyu bingung. Kenapa Yoshi bisa ada dirumah Hyunjin ? Apa dia sudah kenal Hyunjin ?

" Elo kenal Hyunjin ?" tanya Junkyu kemudian.

Hyunjin melirik Junkyu yang sama-sama sedang dilirik Yoshi. Kini pusat perhatian beralih pada pemuda Kim.

" Kan tadi malam-"

" Oh ya gue lupa, " sela pemuda koala tersebut. " Sorry, gue masih kaget dengan semua keadaan yang terjadi. Jadi, elo ngapain ada disini ?"

Mendengar pertanyaan dari Junkyu membuat Hyunjin kembali mengalihkan pandangannya. Dia melirik Yoshi dengan tanda tanya.

" Apa ada masalah ?" tanya Hyunjin langsung pada intinya.

••My Treasure•• √Onde histórias criam vida. Descubra agora