Love Shoot! | Sungsun ✔

One

Vincenzo Casino, Las Vegas

Vincent Marvin Jacob meremas surat kabar yang baru saja ia baca dan melempar gumpalan kertas tersebut ke sembarang arah.

Ia berdiri dari kursi kerjaannya dan berjalan mondar-mandir di sana.

Bagaimana bisa lelaki kampungan yang pernah menceraikannya delapan tahun lalu berubah menjadi lelaki penuh pesona seperti sekarang?

Bryan Marvin Jacob tidak! Bukan lagi! Tapi Bryan Nerithone, atau lebih dikenal sebagai Bry Nerithone, mantan istri yang tidak pernah ia lirik sedetik pun dulu. Mereka menikah hanya karena paksaan, dan Vin tidak pernah memperdulikan keberadaan lelaki itu dulu. Lelaki yang menikahinya hanya karena harta, cihhh... Mereka dijodohkan bagaimana? Jelas-jelas lelaki itu menikahinya karena status nya, di usia muda ia sudah menjadi jutawan, berbekal keberuntungan nya menang di meja judi, Vin mulai mendirikan Casino sendiri dan lihatlah hasilnya. Casino dan hotelnya tidak pernah sepi pengunjung, keuntungannya setiap hari bisa ia belikan tiga buah mobil Ferrari. Dan gelar pengusaha muda terkaya jatuh kepadanya selama bertahun-tahun bahkan sampai saat ini.

Karena itu ia langsung menuruti kemauan Bryan yang meminta cerai darinya, meski di tentang oleh mamanya Vincent tetap mengikuti prosedur perceraian berlaku, sebagai kamuflase agar tidak dihujat publik, Vin memberikan tunjangan perceraian sebesar sepuluh juta dollar. Dan lihat, lelaki itu tidak menolak sama sekali. Terbukti kan kalau wanita itu menikah dengan nya karena uang.

Tidak ada wanita baik di dunia ini kecuali mamanya dan Rani. Ah mengingat Rani membuatnya ia rindu. Sudah berapa minggu mereka tidak bertemu? Status Rani sebagai istri dari seorang Senator membuat mereka harus berhubungan secara sembunyi-sembunyi. Sama sepertinya, Rani juga dijodohkan oleh orang tuanya. Tidak tanggung-tanggung, keluarga Rani yang berasal dari keluarga Politisi menjodohkan Rani dengan seorang Senator yang usia nya sepuluh tahun lebih tua dari Rani. Gila? Memang. Uang dan kekuasaan memang membuat orang jadi gila.

"Wow... Apa ini?"

Vin menoleh kearah pintu kerjanya yang terbuka, pelakunya adalah sahabat masa kecilnya yang tidak pernah meninggalkan saat ia sedang kesusahan. Derrick Sam Ricardo, atau biasa mereka panggil Sam.

Sam memungut gumpalan kertas yang tadi Vin buang sembarangan, dan membukanya. Bibir seksi nya bersiul nyaring setelah tahun kertas apa itu.

"Sepertinya ada yang menyesal pernah bercerai dengan mantan suaminya dulu." ujar Sam. Ia mengikuti langkah Steve yang sudah masuk terlebih dahulu ke dalam ruang kerja Vin yang ber-ac.

Sam memang tidak datang sendiri tadi, ia sudah membuat janji untuk mengunjungi bujangan keren bin bodoh ini sejak kemarin. Dan baru tadi pagi Steve menyetujui usulnya, tentu saja dengan membawa salah satu helikopter tempur Steve mereka bisa lebih cepat sampai ke Las Vegas. Mumpung besok weekend ia ingin sedikit mencicipi meja blackjack di kota penuh dosa ini.

Karena tidak mau dosa sendirian, Sam mengajak Steve bersamanya, menurut Sam, Steve butuh sedikit bersenang-senang terutama dengan para wanita atau pihak submissive. Tiga atau empat orang wanita dan submissive mengelilingi Steve dalam beberapa jam pasti bisa membuat raut tegang di wajah pria itu mengendur.