Fourteen

3.6K 388 30
                                    

Halooo, kalo kalian lupa sm alur atau character nya kalian bisa baca ulang yaaa😇

Inilah yang namanya hidup. Berbaring di bawah terik matahari, dengan hembusan angin laut yang menyejukkan, dan suara deburan ombak yang menenangkan. Belum lagi goyangan Candice yang memabukkan. Tidak ada yang Harry butuhkan lagi selain ini. Bahkan seorang wanita atau submisive sekalipun, ia suka dengan hidupnya yang melajang. Tidak ada yang mengatur ini dan itu yang menanyakan kabarnya siang dan malam.

Harry membuka kacamata hitam yang membungkus matanya dari terik matahari siang. Saat ini ia ada di tengah perairan Amerika, setelah seminggu kejadian Dillbert berlalu, Harry kembali pada kehidupan yang normal.

Sebenarnya ia sedikit menunggu balasan dari Steve karena berhasil mengusil kekasih pria itu, tapi sepertinya Steve tidak sayang-sayang amat dengan si Kenneth itu. Buktinya meski bunga pemberiannya ditolak, Steve tidak juga menghampirinya untuk memberi pelajaran. Padahal Harry sudah menantikannya dengan hati berdebar.

Ia paling suka membuat Steve marah. Hmmmmmm.... Sepertinya ada suara helikopter. Kening Harry berkerut, ia beranjak duduk dari kursi pantainya dan mencari keberadaan benda terbang itu.

Itu bukan helikopter. Itu pesawat tempur yang sedang berlatih, dan apa itu...? Mata Harry menyipit untuk melihat sesuatu yang meluncur cepat kearahnya.

Brengsek. Itu rudal.

Harry langsung lari terbirit-birit dan masuk ke dalam air bersamaan dengan bunyi menggemparkan yang memekakan telinga. Steve bukannya tidak ingin menghajar Harry, pria itu menunggu Harry berada jauh dari daratan untuk benar-benar melaksanakan aksinya.

"Bajingan kau Smith." umpat Harry setelah muncul dari permukaan air. Ia bisa melihat yacht nya yang terlalap api serta tiga orang abknya berusaha memadamkan api tersebut.

"Candice... Sayangku... " Harry berenang lincah menghampiri kekasihnya yang terbakar.

"Berterima kasihlah Eduardo, aku hanya mengirim bom kecil untuk mu, sehingga tidak merusak sebagaian kapal mu. Setelah ini kau berani mendekati Kenneth lagi kupastikan seluruh yacht mu akan hangus yak tersisa." gumam Steve di balik kursi pilot ia membawa pesawat tempur itu kembali ke markas Evesky sambil melakukan sedikit akrobatik. Bahkan bom kecil yang baru ia kirim pada Harry adalah hasil rakitannya, yang tujuannya memang tidak untuk menghancurkan semua target. Ia sengaja menunggu hari ini, karena selain Harry sudah berada bebas di lautan, bomnya juga baru ia sempurnakan kemarin sore.

Sudah seminggu ini juga Steve tidak bertemu dengan Ray, lelaki itu langsung pergi ke LA setelah keluar dari Rumah sakit. Dengan dalih akan memikirkan perjodohan itu lebih matang, Steve akhirnya membiarkan Felix membawa kekasihnya pulang ke LA. Sesuai janjinya juga Steve tidak akan mengganggu Ray sebelum lelaki itu sendiri yang menghubungi nya. Dan sejak hari Ray pergi, Steve sudah seperti orang yang tidak bernyawa. Bekerja tanpa henti bahkan sampai jauh malam, makan tidak teratur, dan raut wajahnya jauh lebih masam.

Karena itulah nanti malam ia menyetujui ajakan Sam untuk mengunjungi Vin yang sepertinya sedang patah hati. Bryan menolak mentah-mentah pendekatan pria itu, dan meminta Vin untuk tidak muncul dihadapannya lagi. Gosip tentang rujuk mereka sudah tenggelam digantikan dengan gosip baru antara Bryan dan Adam Harrison, mereka akan berduet membawakan lagu ciptaan Adam dan membuat gosip bahwa mereka sedang menjalin hubungan semakin santer terdengar.

Karena urusannya dengan Harry sudah selesai, maka Steve bisa menikmati weekend ini dengan tenang. Mungkin besok minggu ia akan mengunjungi Ray, persetan dengan larangannya lelaki itu agar tidak menemuinya. Steve sudah sangat merindukannya.

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Love Shoot! | Sungsun ✔Where stories live. Discover now