Twenty Four

2.7K 326 26
                                    

"Di sebelah mana dia menciummu?" Steve sudah memegang tengkuk Ray dan mendekatkan wajah mereka.

"Jangan mulai Steve, kau sedang sakit."

Ray meletakkan telunjuknya di depan bibir Steve yang hendak memagut bibirnya. Pria itu malah mengulum jemari Ray hingga Ray dihinggapi perasaan aneh.

"Seperti itulah rasaku saat aku ada di dalam mu." bisik Steve sebelum melumat bibir merah milik kekasihnya.

Ray memegang bahu Steve untuk berpegangan, kalau tidak mungkin dia sudah roboh. la heran kenapa Steve masih bisa menciumnya seganas ini, padahal laki-laki itu sedang sakit.

"Apakah dia menciummu seperti ini?"

Steve sudah menurunkan bibirnya untuk mengecup leher Ray.

Ray menggeleng.

"Seperti ini?" Steve memasukkan lidahnya dan Ray langsung mengerang.

"Aarggh..." Steve mengernyit saat dadanya terasa nyeri.

Entah sejak kapan Ray sudah ia rebahkan di atas tempat tidur, bibir yang bengkak akibat ciumannya, dan kancing baju yang terbuka bagian atasnya.

Sial. Seandainya tubuhnya tidak sedang sakit mungkin Ray sudah ia makan habis-habisan.

Steve menempelkan kening mereka dan berbisik, "Tunggu aku sembuh ya."

Ray terkekeh, "Jangan sakit sering-sering ya. Aku jadi tidak bisa menyiksamu."

Steve mengerang, "Tunggu saja pembalasanku."

Ray tertawa dan mendorong tubuh Steve agar ia bisa bangun, "Ayo tidur."

"Tidur disini ya?" pinta Steve.

"Hmmm"

Steve dan Ray tidur diranjang sempit itu sambil berpelukan.

"Setelah aku sembuh, maukah kau menikah denganku?"

"Hmmm kenapa buru-buru sekali?"

Ray menggenggam tangan Steve yang memeluknya dari belakang.

"Aku hanya takut kejadian hari ini terulang. Belum lagi  Harry sepertinya ada perasaan tersendiri padamu."

"Tapi aku kan tidak suka dengannya."

"Kenapa?"

"Hmmm?"

"Kenapa kau tidak suka dengannya?"

"Kau ingin aku suka dengannya?" Ray mendongak pada Steve dan mendapat kecupan ringan di ujung hidungnya.

"Tidak. Aku hanya ingin tahu alasannya saja."

Ray menggeleng, "Tidak tahu. Aku hanya tidak suka saja, apalagi saat melihatnya atau didekatnya. Tidak seperti..."

Steve menunggu lanjutan cerita Ray.

"Tidak seperti apa?" tanyanya saat Ray diam untuk waktu yang lama.

"Tidak seperti kita. Aku mengantuk Steve, sepertinya efek obat yang kuminum mulai bereaksi."

Steve tersenyum mendengar hal itu, ia mencium puncak kepala Ray.

"Tidurlah."

"

اوووه! هذه الصورة لا تتبع إرشادات المحتوى الخاصة بنا. لمتابعة النشر، يرجى إزالتها أو تحميل صورة أخرى.
Love Shoot! | Sungsun ✔حيث تعيش القصص. اكتشف الآن