Twelve

3.9K 420 50
                                    

Vin langsung berlari keluar kamar saat pintu kamar mandi Bryan terbuka, dan memunculkan sosok Bryan berbalut bathrobe kuning polkadot sambil membawa pistol

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Vin langsung berlari keluar kamar saat pintu kamar mandi Bryan terbuka, dan memunculkan sosok Bryan berbalut bathrobe kuning polkadot sambil membawa pistol.

"Kamu dapat itu dari mana Bryan sayang? Itu senjata api lho. Tidak boleh buat main-main." kata Vin sambil berjalan mundur menghindari Bryan yang terus mengarahkan moncong pistol milik Ray pada tubuh Vin. "Lukaku yang ini saja belum sembuh, tolong jangan ditambah lagi."

"Duduk diam lah disini, sementara aku memikirkan cara untuk membuat mu kembali keasalmu."

Vin mencebik ingin protes, memangnya dia setan apa harus kembali ke asalnya segala. Ia sama sekali tidak percaya bahwa Bryan bisa menembak, tapi cara memegang senjata yang Bryan lakukan sudah seperti profesional. Ia jadi teringat tembakan Ray, dan bergidik geli saat ingat bagaimana rasanya peluru itu mengenai kulitnya.

Akhirnya dengan pasrah Vin duduk di meja makan. Dan melihat kepergian Bryan yang kembali menuju kamarnya untuk berganti pakaian.

Bryan terkekeh geli melihat betapa pasrahnya Vin, padahal pistol yang ia pegang tidak ada peluru nya sama sekali. Ia menemukan pistol air ini di dalam etalase dinding kamar mandinya. Bryan yang tahu Vin sudah masuk ke dalam kamarnya, akhirnya ia mendapat ide untuk menakut-nakuti pria itu dengan pistol air yang bentuknya seperti pistol sungguhan.

Jika kamu ingin mendapat aksesoris yang menyerupai pistol, hubungi Ray saja. Lelaki itu selalu mendapat berbagai macam benda yang bentuknya seperti pistol sungguhan.

Baru saja Bryan selesai ganti baju, Will sudah menghubunginya lagi.

"Apa-apaan ini Bryan? Tante Caroline diwawancarai beberapa wartawan dan mengatakan kalau kau akan rujuk dengan Vin dalam waktu dekat?"

"APA?"

Tante... Tante itu.. Seenaknya saja.

Ray mendekati mayat Dillbert untuk mencari senjata, tapi tak temukan

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Ray mendekati mayat Dillbert untuk mencari senjata, tapi tak temukan. Ia berpaling pada anak buah Dillbert yang terbujur kaku dengan tembakan di leher, dan menemukan pistol revolver yang pelurunya masih terisi penuh.

Meskipun hanya memiliki lima peluru, setidaknya Ray masih bisa bertahan menggunakan si kecil Ruger LCR ini untuk sementara waktu.

Setelah mengatur nafas agar rasa sakit di perut dan kelapanya hilang, Ray mulai berjalan mengendap menuju ke luar rumah.

Love Shoot! | Sungsun ✔Where stories live. Discover now