Fiveteen

3.7K 410 34
                                    

"Steve Jeremy Smith." jawab Axel dengan pelan dan menakutkan.

"Kau jangan bercanda Xel, ini sama sekali tidak lucu."

"Sejak kapan aku pernah bercanda tentang masalah ini? Berkas itu disetujui tadi sore, kemungkinan besar malam ini aksi pembunuhan itu akan berlangsung."

Axel memang cukup dekat dengan pemimpin Snow White hingga ia tahu hal-hal kecil yang seharusnya seorang anggota tidak boleh tahu.

"Siapa yang menerima tugas itu?"

"Alley."

Ray mengumpat, setelah sekian lama Ray berteman dengan Axel, Ray jadi tahu siapa-siapa saja anggota Snow White yang skill nya diatas rata-rata. Dan Alley adalah salah satunya, kemampuan menembak Alley hampir sama dengan kemampuan Axel, bisa diibaratkan bahwa Alley adalah saingan Axel dalam dunia pembunuh bayaran.

"Aku bertemu Alley sore tadi. Sepertinya dia akan berangkat menuju Denver."

"Tidak." jawab Ray. Ia sudah mematikan Macbook nya dan beranjak menuju kamar untuk ganti pakaian. "Las Vegas, Steve ada disana. Will baru saja memberitahu ku tadi. Menurutmu seberapa cepat kita bisa sampai ke sana?"

Ray yakin seribu persen bahwa Axel tengah tersenyum lebar saat ini.

"Kupikir kau tidak akan pernah mengatakan hal itu. Aku sudah ada didepan rumahmu sejak tadi."

"Brengsek kau. Kau bawa Barrett ku?"

"Tentu saja. Aku mau memamerkannya pada Alley."

Ray langsung mengakhiri telpon dan bergegas mengganti pakaiannya. Ia juga mengambil beberapa senjatanya, lawannya kali ini pembunuhan bayaran yang sudah mendapat pengakuan, mungkin juga sudah bersertifikat. Ray tidak boleh salah tingkah kali ini, kalau tidak Steve-nya bisa mati.

Sial. Ray tidak suka memikirkan hal itu. Steve hanya boleh mati jika Ray yang membunuh nya.

Ray bergegas keluar dari dalam rumah dan menghampiri mobil Axel yang terparkir cantik di tepi jalan.

"Kita tidak mungkin berkendara ke Vegas kan?" tanya Ray saat memasuki mobil Axel.

"Aku sudah mencarter sebuah pesawat, dan dia menunggu kedatangan kita."

"Wahh.. Persiapan mu sudah matang sekali ya."

Axel lebih memilih untuk melajukan mobilnya daripada menjawab sindiran Ray.

Setelah menempuh perjalanan hampir dua puluh menit, mereka memasuki sebuah bangunan tua dimana sebuah pesawat carter sedang dipanaskan mesinnya. Setelah mengangkat barang bawaan mereka yang cukup sedikit, mereka pun langsung terbang menuju Las Vegas.

"Aku sudah menghubungi Vero untuk menahan Steve di Casino." kata Axel. "Kau ada rencana?"

"Harusnya aku yang bertanya hal itu padamu." balas Ray.

"Bagaimana kalau kau menemui Steve sedangkan aku menemui Alley? Sudah lama aku tidak bertemu denganya."

"Kau yakin kau masih hidup setelah bertemu dengannya?"

Axel menyeringai, "Kau meremehkan ku ya?"

Dari pada menanggapi perkataan Axel, Ray lebih dulu memilih kembali pada misi mereka. "Memangnya kau tahu Alley akan berada dimana?"

"Disini." Axel yang sudah mengeluarkan tablet nya mulai menunjuk sebuah bangunan yang tidak kalah tinggi dari Vincenzo Casino.

"Gedung ini adalah M88 Casino, saingan terbesar Vincenzo di Las Vegas. Aku yakin Alley berada di sini."

Love Shoot! | Sungsun ✔Where stories live. Discover now