Nine

4K 404 36
                                    

Ray belum pulang sejak semalam, ponselnya juga tidak bisa ku hubungi.

Steve melempar ponselnya keatas ranjang dan bergegas membasuh tubuhnya dikamar mandi. Ia kembali ke SR Hotel bersama Caroline setelah sampai jam sepuluh malam berada di rumah Bryan hanya untuk menunggu Ray. Tapi lelaki cantik itu tidak terlihat sama sekali.

Setelah berpesan pada Bryan agar menghubunginya kalau-kalau Ray pulang, barulah Steve mengikuti Caroline menuju SR. Tapi ternyata Ray tidak pulang sama sekali. Van, orang yang paling Steve percayai dalam mencari informasi juga tidak bisa di hubungi sejak semalam. Padahal Steve butuh informasi tentang Ray secepatnya.

Steve merasa ada yang aneh dengan lelaki itu. Jika Ray pikir kelakuannya semalam yang membuat ia mundur, Ray salah. Apalagi setelah pergulatan mereka yang panas, Steve tidak mungkin melepas Ray semudah itu. Ia justru semakin merasa tertantang untuk mendapatkan hati Ray, dan mengeksploitasi lebih lagi tentang jati diri Ray. Siapa lelaki itu sebenarnya?

Submissive acuh yang ia temui di basement hotel? Atau Submissive panas dan bergairah yang sempat menunggangi tubuhnya? Atau Submissive dingin kejam yang memukulnya semalam? Atau masih ada lagi Ray yang lain?

Steve pikir setelah ia bertemu Ray lagi, dia akan membicarakan hubungan mereka baik-baik, tapi Ray malah menghilang. Satu-satunya cara untuk tetap mempertahankan Ray adalah dengan melanjutkan perjodohan itu. Karena itu Steve harus bergegas pulang dan membicarakannya dengan kedua orang tuanya.

"Yoi Smith... "

Van kembali menghubungi Steve saat pria itu dalam perjalanan menuju bandara.

"Apakah yang kau sampaikan padaku tentang Kenneth sudah semua?"

"Huh?"

Jangan membohongi ku Van."

"Woah easy man. Aku tidak bermaksud membohongi mu, tapi info yang ini belum pasti kebenarannya."

"Info apa?"

"Hmmmm sedikit rumit menjelaskannya."

"Van!!!"

"Sorry Smith... Aku janji akan menghubungimu setelah yakin bahwa ini benar."

"Katakan saja sekarang." decak Steve tidak sabaran.

Terdengar suara helaan nafas Van di seberang sana.

"Kau tahu snow white?"

"Snow... Apa?"

"Ini bukan tentang kisah snow white dari disney, Smith. Snow white... Kelompok pembunuh bayaran Submissive atau pihak bawah bahkan wanita yang menggunakan senapan. Sebagai CEO evesky harusnya kau tahu. "

Steve memang pernah mendengar nama itu, tapi tidak pernah ia pikirkan terlalu dalam. "Lalu ada hubungan apa mereka? Jangan bilang dia anggota.....?"

Steve terpaksa menggunakan kata mereka karena ia tidak sedang sendirian di dalam mobil itu. Ada salah satu sopir Sam yang mengantarnya menuju bandara.

"Ini yang aku tidak tahu Smith. Snow white terkenal dengan sistem keamanan nya yang canggih, aku tidak bisa menembusnya. Tapi tidak sekali dua kali aku melihat calon tunangan mu bertemu dengan salah satu anggota snow white. Mereka bahkan sering makan bersama seperti teman lama. Melihat itu kemampuan menembak Kenneth hal itu bukan hal yang mustahil untuk dilakukan. Belum lagi wajahnya yang cantik. Ngomong-ngomong kalau aku dibunuh oleh anggota snow white aku juga rela. Syarat utama untuk masuk menjadi anggota selain jago menembak dan bela diri adalah harus cantik dan elegan. Makanya jarang sekali target pembunuhan snow white bisa lolos, sudah pasti mereka terpesona pada wajah si pembunuh. "

Love Shoot! | Sungsun ✔Where stories live. Discover now