Nineteen

3.4K 398 96
                                    

Steve bersyukur Ray menolaknya ikut ke kantor tadi, kalau tidak lelaki itu pasti sudah bertemu dengan Harry. Yang tidak ia prediksi adalah wanita ular satu ini, wanita yang dulu sering mengikutinya kemana saja hingga mereka disebut sebagai pasangan.

Lihat saja, meski sudah menikah dan punya dua anak, wanita ini tidak punya malu untuk menatapnya dan tersenyum manis padanya. Jika saja papanya tidak sedang sakit saat ini, sudah pasti Steve tidak akan mau duduk satu ruangan dengan anggota keluarga Fillmore.

Steve tahu betul bagaimana Fillmore membenci Red Bloods, setiap langkah yang Fillmore ambil selalu saja bisa dijegal oleh Red Bloods.

Fillmore memang sudah mengumumkan untuk membubarkan kelompok mafia mereka, tapi dibelakang layar mereka tetap memperjualbelikan berbagai macam senjata dan obat terlarang, yang mereka hapus hanya jual-beli manusia saja. Namun akhir-akhir ini Steve dengar bahwa mereka mulai ikut dalam jual-beli organ dalam manusia.

Menjijikkan. Karena itu Steve tidak suka dengan Fillmore. Tapi berbeda dengan Jessie dulu.

Perlu kalian garis bawahi kata DULU.

Jessie dulu seperti Ray yang sekarang, perempuan mandiri sok jual mahal padanya. Sayangnya satu malam yang mereka habiskan bersama mengubah Jessie menjadi wanita posesif, Steve perlahan mulai menjauh, apalagi keluarga besar Fillmore juga tidak menyukainya karena posisinya sebagai ketua Red Bloods.

Red Bloods hanyalah sebuah kelompok yang Steve dan Van buat untuk iseng-iseng saja. Awalnya kelompok itu hanya berjumlah lima orang, mereka hanya suka melakukan hal-hal yang memacu adrenalin seperti bungee jumping, balap liar, terjun payung, skydiving, dan panjat tebing. Sampai suatu hari Van yang sangat pintar dalam hal teknologi mulai meretas beberapa data pemerintah.

Mereka jadi tahu teknologi kelompok-kelompok mafia yang masih aktif dan apa saja yang akan mereka lakukan. Termasuk dengan para target pembunuh bayaran. Dimulai dari sinilah mereka berhasil menjegal kegiatan para mafia dan membuat nama Red Bloods tidak disukai, karena Red Bloods punya semua data kelemahan mereka yang jika dipublikasikan akan menyebabkan kekacauan sesama anggota.

Jika ada yang mendengar nama Red Bloods secara otomatis mereka akan menghindar.

Sejauh ini hanya nama Van yang mereka kenal sebagai pemimpin, tapi jika mereka sudah tahu siapa Red Bloods sejak dulu, mereka akan kenal juga dengan Steve Smith.

Steve memutuskan mundur dari Red Bloods karena permintaan ayahnya untuk membantu memimpin Evesky yang namanya kian melambung. Tapi sesekali Steve masih berhubungan dengan mereka. Bahkan sebagian besar bawahan Steve di Evesky adalah anggota Red Bloods.

Setiap harinya anggota Red Bloods semakin bertambah, dan semua berkat cara kerja Van. Pria itu merekrut pada hacker pilihannya untuk bergabung dan melatih mereka bertarung. Red Bloods punya satu motto PENGHIANAT PANTAS MATI.

Karena motto itulah anggota Red Bloods terkenal dengan kesetiaan dan attitude mereka. Dan Steve bangga atas kerja keras Van mengurus Red Bloods selama ini.

"Hai... Smith... Terima kasih atas kiriman rudal mu tempo hari." kata Harry saat mereka break untuk makan siang. "Bagaimana kabar Ray?"

Steve sudah tidak berselera makan mendengar celotehan Harry.

"Apa maumu Eduardo?"

Harry tertawa karena Steve masih memakai nama itu untuk memanggilnya, "cuma kamu dan papaku saja yang ku ijinkan memanggilku dengan nama Eduardo. Ngomong-ngomong aku baru saja membeli yacht baru."

"Gak nanya."

"Kau tidak penasaran dengan nama yacht milikku yang sekarang? Setelah kau menghancurkan Miranda, Gigi, dan Candice aku punya nama baru sekarang."

Love Shoot! | Sungsun ✔Where stories live. Discover now