04

2.7K 157 2
                                    

[Vote sebelum baca!]

بِسْــــــــــــــــــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ

SELAMAT MENIKMATI

^^

Keluarga kecil maheswara saat ini sedang melakukan makan malam. Hanya suara dentingan sendok dan garpu yang beradu di atas piring.

Gadis dengan pakaian baju tidur yang tak lain adalah Riana telah menyelesaikan makanannya. Cewek itu berdiri, lalu berbalik dan melangkah untuk menuju ke arah kamarnya.

"Tunggu!"

Baru saja dua langkah, tetapi Papanya itu sudah memanggilnya. Riana berbalik, menatap Arka dengan satu alis terangkat, menandakan "kenapa?".

"Duduk lagi, Sayang," ujar Elis lembut.

Riana menoleh menatap Elis lalu mengangguk.

Setelah melihat Riana duduk kembali, Arka melipat kedua tangannya di atas meja sembari menatap Riana yang sekarang kebingungan menatapnya. "Keputusan kamu apa?"

Riana mengerutkan keningnya. "Keputusan?" bingungnya.

"Iya! Masih ingat dua pilihan yang Papa bilang sama kamu?"

Riana terdiam untuk mengingat ucapan dari Papanya itu.


"Papa gak mau hal ini terjadi lagi sama kamu! Papa udah pikirkan matang-matang ucapan Papa tadi!" ujar Arka tegas kepada Riana yang saat ini duduk di hadapannya.

"Tapi, Pa. Aku gak mau masuk pesantren apalagi harus dijodohin!"

"Mau atau tidak, Papa akan melakukannya. Yang harus kamu lakukan sekarang adalah memilih antara dijodohkan atau masuk pesantren! Papa tunggu jawaban kamu secepatnya." Arka berdiri lalu meninggalkan Riana yang saat ini memanggilnya terus menerus, tetapi hanya diabaikan olehnya.

Riana menoleh ke arah Mamanya yang berada di sampingnya yang juga sedang menatapnya. Cewek itu memasang wajah semelas-melasnya. "Ma, bantuin lah!" rengek Riana.

"Untuk hal ini, mama gak bisa bantu kamu," jawab Elis.

Riana menghela napas kasar. Bagaimana ini, dirinya tidak mau, pokoknya tidak mau. Tapi... ah sudahlah, itu biar menjadi urusan nanti saja.

Riana ingat sekarang, di mana setelah di introgasi karena kejadian di club, lalu Papanya langsung mengajukan dua pilihan yang harus dia pilih untuk masa depannya.

"Gimana?" tanya Arka kepada Riana
yang sedari tadi diam.

Riana mendongak menatap Papanya itu. "Aku gak mau, Pa!"

"Papa gak butuh jawaban kamu tentang kamu mau atau tidak! Yang papa butuhkan sekarang adalah perjodohan, atau pesantren!" tegas Arka.

Riana menoleh menatap Elis yang berada di samping Arka dengan mimik wajah yang memohon untuk dibantu, tetapi Elis hanya mengangkat bahunya tak acuh sambil melanjutkan acara makannya, sesekali menatap Suami dan Putrinya.

"Kamu pilih apa, Riana?" tanya Arka, lagi.

"Emang harus dijawab sekarang?"

"Iya."

Riana mengerucutkan bibirnya sebal. Dirinya dilanda kebingungan sekarang. Dijodohkan atau pesantren? Ah, tidak ada sedikit pun pikiran cewek itu dari dulu tentang kedua hal tersebut.

Hallo Gus!!Unde poveștirile trăiesc. Descoperă acum