30

1.6K 88 8
                                    

[Vote sebelum baca!]

بِسْــــــــــــــــــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ

SELAMAT MENIKMATI

^^


"Ada apa, Ram?"

Riana menyenderkan punggungnya ke sofa, mensecroll beranda Instagram yang sedang ia mainkan.

"Mendadak banget?"

Riana menoleh ke arah Faiz yang sedang menerima telepon, menebak-nebak lelaki itu menerima telepon dari siapa.

"Ya udah saya ke bandara sekarang." Faiz menutup telepon, berjalan mendekati Riana yang menatapnya bingung.

"Siapa?" Pertanyaan pertama muncul dari mulut Riana.

"Rama," balasnya. "Kamu mau ikut atau enggak ke bandara?"

Riana mengernyit. "Bandara? Ngapain ke sana?"

"Jemput Rama, dia udah pulang dari Mesir."

"Lah, bukannya dia lagi kuliah?"

"Nanti saya ceritain. Jadi kamu mau ikut atau enggak?"

Riana mengangguk. "Mau, bosen di sini terus."

"Ya udah siap-siap sana, tapi jangan lama-lama."

Riana mengangguk cepat, kemudian langsung mengambil pakaian yang menurutnya cocok untuk dipakai.

Faiz berganti pakaian menggunakan celana kain hitam panjang dipadukan kaos hitam polos dan sepatu hitam bercampur sedikit putih. Sedangkan Riana menggunakan rok coksu dan baju polos berwarna beige serta kerudung pashmina berwarna senada dengan rok.

Terakhir, Riana mengambil tas selempangnya kemudian sama-sama berjalan ke parkiran dengan tidak lancar—selalu ada saja para santri yang menghampirinya dan salim sebagai tanda hormat. Awal-awal Riana selalu risi karena merasa terganggu, tapi lama-kelamaan ia mulai terbiasa, apalagi kalau bersama Faiz karena sudah pasti banyak para santri yang akan datang menghampiri.

Nadia menutup pintu kamar asrama. Berdiri di depan pintu bersama Via sembari menatap Faiz dan Riana dari kejauhan.

"Aku jadi udah terbiasa liat Gus Faiz sama Riana jalan bareng," celutuk Nadia.

Via menoleh. "Bukan kamu doang, kita semua—seluruh santri yang ada di sini." Via menatap lurus ke arah pasangan yang dikerumuni para santri. "Kita udah sering liat gimana romantisnya hubungan mereka, jadi udah terbiasa. Padahal pas awal-awal ngerasa aneh banget Gus Faiz yang biasanya jalan sendiri, tiba-tiba sekarang sering ada Riana di sampingnya."

Nadia mengangguk. "Nikahnya juga tiba-tiba, bikin semua orang kaget, bahkan waktu itu di mana-mana santri ngomongin pernikahan Gus Faiz sama Riana yang tiba-tiba banget, mana Riana dikenalnya murid baru yang nakal lagi."

Via mengangkat bahunya. "Namanya juga jodoh, enggak ada yang tau mau nikah sama siapa," ucap Via mode bijak.

Nadia mengangguk. "Aku juga mau punya suami kayak Gus Faiz," ucapnya tiba-tiba.

"Semua santri di sini juga mau kali," celutuk Tika yang baru saja datang dari kantin bersama Dewi dengan plastik yang berisi kue di tangannya.

"Kamu mah mau Gus Aidan kali," seloroh Dewi dengan tatapan menggodanya ke arah Tika.

Tika menatap Dewi tajam. "Diem lo," sentaknya.

Riana membuka kemasan snack pedasnya lalu memakannya. Dia menatap Faiz. "Ayo ceritain."

Hallo Gus!!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang