14

2.8K 159 36
                                    

[Vote sebelum baca!]

بِسْــــــــــــــــــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ

SELAMAT MENIKMATI

^^

"Kenapa? Perasaan gue gak buat salah deh, hari ini. Kok, mau dihukum?" semprot Riana langsung ketika sudah berdiri di hadapan Faiz yang sedang membenarkan lengan kemeja flanelnya.

Faiz menoleh sekilas ke arah Riana, sebelum melanjutkan kegiatannya. "Siapa yang mau dihukum?"

Riana menunjuk dirinya sendiri. "Gue? Biasanya kan, lo kalau nemuin gue cuman mau ngehukum." Riana mengingat jelas selama di pesantren ini, ketika Faiz menemuinya maka pasti akan memberi hukuman.

"Itu kan dulu."

Riana mengangkat satu alisnya bingung. "Terus lo nyuruh gue ke sini ngapain?"

"Mau ikut, gak?"

"Ke mana?"

"Restoran."

Seketika binar di mata Riana muncul dengan indah. "Mau!"

"Buruan siap-siap. Saya kasih waktu 10 menit." Faiz berjalan dan duduk di sofa yang berada di kamar yang sekarang sudah dibagi menjadi milik Riana juga.

"What!? 10 menit!?"

Faiz mengeluarkan handphone dan memainkannya. "Hm."

Riana berkacak pinggang. "10 menit itu sedikit banget waktunya buat siap-siap bagi perempuan!"

"Nambah sedikit kalau kamu masih ngoceh."

"Tambahin, dong! Masa 10 menit, doang!"

Faiz mendongak menatap wajah istrinya yang sedang protes. "Mau ikut, gak? Kalau nggak, yaudah." Laki-laki itu berdiri dan akan melewati Riana sebelum lengannya dicekal terlebih dahulu.

Faiz mengangkat satu alisnya seolah bertanya 'kenapa?'.

Riana menarik tangannya dan mendengus kesal. "Iya, 10 menit. Tungguin tapi!"

Faiz mengangguk lalu duduk kembali di sofa. Sedangkan Riana bergegas untuk bersiap-siap.

Setelah 20 menit lamanya, Riana baru selesai dengan semuanya. Perempuan itu berjalan ke arah Faiz yang sepertinya sangat bosan menunggunya. "Udah. Ayo!"

Faiz menatap jam yang melingkar di pergelangan tangannya. "Ini 20 menit, bukan 10 menit!"

Riana berdecak sebelum menarik lengan Faiz agar berdiri dari duduknya. "Udah deh, jangan protes. Maklumi aja, namanya juga cewek," balas Riana enteng.

Faiz yang mendengar jawaban Riana hanya mampu menghela napas. Keduanya berjalan ke parkiran di mana mobil Faiz terletak. Banyak pasang mata yang menatap iri ke arah keduanya karena Riana belum sadar kalau sedari tadi cewek itu masih memegang lengan Faiz dengan jarak sangat dekat.

Ketika akan memasuki mobil, di situlah Riana sadar akan perbuatannya. Riana menjauhkan tangan dan dirinya dari Faiz secepat kilat. "Maaf," ucapnya pelan. Anjir malu banget gue!

Faiz tidak menanggapi ucapan Riana dan malah memilih masuk dan duduk di kursi pengemudi.

Riana yang melihat tingkah Faiz berdecak kesal. "Ngeselin banget sih, jadi cowok!" Riana membuka pintu mobil kursi belakang dan menutupnya keras.

Hallo Gus!!Where stories live. Discover now