07

2.4K 144 1
                                    

[Vote sebelum baca!]

بِسْــــــــــــــــــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ

SELAMAT MENIKMATI

^^

"Na, bukannya kamu hari ini piket ndalem, ya?" tanya Nadia kepada Riana yang sedang duduk di atas kasur.

"Emang iya?"

Mereka saat ini sedang berkumpul di dalam kamar, semuanya berada di sini kecuali pengurus kamar dan teman-teman pengurus kamar itu yang entah kemana.

"Iya deh, coba kamu liat jadwal. Aku kemaren liat dan kamu sama Tika kebagian hari ini."

Tika yang mendengar ucapan Nadia langsung berbinar. "Gue piket ndalem sekarang?"

Nadia mengangguk.

"Wahh kesempatan. Ayo, Na." Tika berdiri dari duduknya dari lantai. Cewek itu mendekati Riana dan menarik tangan Riana tidak sabaran.

Riana mencoba menarik tangannya kembali. "Apaan sih, Tik. Heboh banget," ujar Riana. "Males ah, lo aja."

"Iss.. Ayo, Riana. Ini kesempatan gue buat modus-modus sama Gus Faiz. Biasanya Gus Faiz kalau sore ada di ndalem."

Riana memicingkan matanya curiga. "Lo suka sama si Faiz?"

"Gus Faiz, Na," tegur Nadia.

Riana berdecak. "Iya itu maksud gue. Lo suka?" tanyanya kembali kepada Tika.

"Siapa sih, Na, yang nggak suka sama Gus Faiz. Secara, kan, Gus Faiz ganteng, baik, sopan, sholeh, cuman agak cuek aja."

"Puji teross," sindir Dewi yang sedari tadi memperhatikan dan mendengarkan.

"Lo juga suka sama Gus Faiz dodol!"

Riana melongo mendengar ucapan yang keluar dari Tika barusan. "L-lo? Dodol?" tanyanya sedikit terbata.

Tika menaikan satu alisnya heran. "Kenapa?"

Riana menggeleng. "Gue pikir kalian nggak bisa bahasa gaul."

Tika berdecak. "Ya elah, Na. Gue sering ngomong lo-gue kalau lagi kesel kayak tadi. Nggak semua orang yang mondok itu norak semua."

Riana mengangguk mengerti. "Iya juga ya, tapi dari nada bicara lo kayak orang Jakarta."

"Emang orang jakarta."

"Pantesan."

"Kenapa?"

"Gak."

"Kalian ngobrol terus, kapan mau pergi piket?" tanya Siska yang bosan mendengarkan obrolan Riana dengan Tika.

"Oh iya. Ayo, Na, buruan!" Tika menarik tangan Riana kembali.

"Sabar anj*ng! Tangan gue sakit!"

"Gak boleh ngomong kasar, Na," tegur Via.

Hallo Gus!!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang