10

2.6K 144 2
                                    

[Vote sebelum baca!]

بِسْــــــــــــــــــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ

SELAMAT MENIKMATI

^^

"Bos?"

Faiz tersenyum dan berjabat tangan dengan seorang pria yang lebih muda setahun darinya. "Alhamdulillah baik. Gak usah panggil Bos, panggil saja Faiz, Rian."

Rian menggeleng tegas. "Nggak mau, lah. Nggak sopan, kan Bos lebih tua dari saya," sahut Rian cengengesan.

"Ya sudah panggil saja Gus, jangan Bos."

"Kenapa, atuh?"

Faiz menggeleng. "Gak apa-apa."

Riana dibuat semakin bingung mendengar percakapan dua laki-laki itu. Namun kebingungannya tidak bertahan lama karena Rian menggiring mereka ke salah satu meja yang kosong di dekat kaca yang menampilkan pemandangan di luar. Riana dan Alifa pun segera memesan makanan, sedangkan Faiz hanya memesan jus alpukat. 

Riana menatap ke arah tangga yang terdapat orang berlalu lalang untuk pergi ke lantai dua atau turun. Riana beralih menatap Alifa yang sedang melihat-lihat sekitarnya sembari menunggu pesanan. "Alifa?"

Alifa menoleh. "Kenapa, Na?"

"Gue pengin liat ke atas."

"Ya udah ayo. Aku juga pengen. Soalnya udah cukup lama nggak ke sini."

Riana mengangguk lalu keduanya berjalan ke lantai dua restoran ini setelah Alifa meminta izin kepada Faiz tadi.

Riana mengangguk lalu keduanya berjalan ke lantai dua restoran ini setelah Alifa meminta izin kepada Faiz tadi

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Bagus," puji Riana takjub.

Alifa mengangguk menyetujui. "Di sini sering banget disewa buat acara. Entah itu acara ulang tahun, atau anniversary."

"Kalau di bawah?"

Alifa menggeleng. "Kalau di bawah kadang-kadang. Paling di sewa kalau acaranya besar banget sampai ngebutuhin dua tempat kayak gitu."

Riana mengangguk mengerti. Sebenarnya dirinya mengajak Alifa ke sini karena ingin menanyakan tentang Faiz yang kenapa dipanggil Bos dan para karyawan seperti berbeda ketika bertemu dengan lelaki itu barusan. Tapi siapa sangka kalau cewek itu melupakan pertanyaan itu karena pemandangan lantai dua restoran ini yang sangat nyaman dan malah memilih membahas tentang tempat ini lebih jauh.

•••

"Na, ayo!"

Riana tersadar dari pikirannya ketika Nadia memegang bahu cewek itu. Riana menatap Nadia dengan alis terangkat. "Ke mana?"

Hallo Gus!!Where stories live. Discover now