08

2.4K 147 5
                                    

[Vote sebelum baca!]

بِسْــــــــــــــــــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ

SELAMAT MENIKMATI

^^

"Bacot banget, anj*ng!" gerutu Riana di sepanjang jalan menuju ke asramanya setelah menelepon orang tuanya tadi.

BRUK!!

"Set*n! Siapa, sih!" Riana terduduk di atas tanah karena menabrak seseorang di hadapannya yang sedang membawa banyak buku ditangannya, buku itu pun sudah berserakan saat ini.

Riana menatap orang tersebut lalu berdecak. "Lo kenapa sih, ngeselin banget. Setiap gue nemu lo pasti nabrak kayak gini. Lo jalan pake mata gak, sih!"

Orang itu diam seraya terus memunguti buku-bukunya yang berserakan. 

"LO DENGER GAK, ANJ*NG!" 

Faiz menegakan tubuhnya setelah selesai memunguti buku yang awalnya berserakan dan sekarang sudah berada di tangannya semua. "Jangan mengumpat, dosa!"

"Jalan itu pake kaki bukan pake mata, dan kamu sendiri yang jalan pake kaki tapi mata bergerak nggak tentu arah sehingga nabrak saya," ujar Faiz lalu nyelonong pergi meninggalkan Riana yang mencak-mencak kesal di tempatnya.


"BACOT LO, SET*N. INTINYA LO YANG SALAH!" teriak Riana seperti orang kesetanan.

Riana berdiri lalu pergi dengan mulut yang terus menggerutu. Sesampainya di kamar asramanya ia langsung menyambar snack pedas dari dalam lemarinya. Cewek itu berjalan ke arah kasurnya lalu duduk dengan kaki di sila. "Udah kesel, eh nambah kesel gara-gara si Faiz. Gobl*k, emang."  

"RIANAA!" Via membuka pintu asrama yang berisi Riana seorang di dalamnya dengan tergesa. Cewek itu berlari ke arah Riana disusul Nadia di belakangnya. "Kamu tadi nggak sopan sama ustadzah Nia. Kasian tau."

Riana diam sembari terus memakan snacknya.

"Kok, kamu diem aja? Terus kamu kenapa kaya orang mar—"

"BAC*T! Gue lagi kesel, lo jangan nambah bikin gue kesel!"  Riana menatap Via tajam yang membuat nyali Via menciut begitu saja.

Via bersembunyi di balik punggung Nadia. "Tatapannya tajem banget Na, kayak mau ngebunuh," bisik Via di samping telinga Nadia.

Nadia menatap Via lalu menatap Riana yang sekarang sudah melanjutkan acara makannya kembali. "Kamu lagi PMS ya, Na?" tanya Nadia lembut.

"Hm."

"Pantesan ya, Na?" tanya Via kembali berbisik kepada Nadia.

Nadia mengangguk.

"Kalau lagi PMS terus marah-marah, marahnya mirip banget sama Tika, bedanya Tika suka ngamuk-ngamuk lemparin barang-barang, kalau Riana nyocokin mulut sama snack," bisik Via lagi.

"Walaupun lo bisik-bisik tapi gue tetep denger," celutuk Riana tanpa menoleh.

Via gelagapan. "B-bukan gitu maksud aku, Na."

"Hallo guys," ujar Tika masuk ke dalam bersama kedua sohibnya, siapa lagi kalau bukan Dewi dan Siska.

Via menghela napas lega karena mereka menyelamatkan nyawa dirinya dari Riana saat ini.

Hallo Gus!!Where stories live. Discover now