05

2.2K 96 0
                                    

[Vote sebelum baca!]

بِسْــــــــــــــــــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ

SELAMAT MENIKMATI

^^

Saat ini Riana sedang duduk di atas kasur di kamar pondoknya itu dengan pandangan lurus ke depan. Di kamar ini hanya ada dirinya karena sebagian penghuni kamarnya masih sekolah dan sebagian lainnya sibuk dengan urusannya masing-masing.

Riana menoleh ke arah pintu ketika telinganya mendengar suara berisik dari para santri di depan kamarnya. Sepersekian detik selanjutnya pintu tersebut dibuka oleh seorang perempuan yang memakai baju seragam SMA lalu perempuan itu masuk disusul teman-temannya yang berada di belakang.

Para santri itu terdiam di tempatnya sembari menatap Riana dengan heran, tetapi Riana hanya diam dengan pandangan kembali ke depan. Santri tersebut berjalan ke arah Riana dengan disusul oleh teman-temannya di belakang.

"Kamu santri baru, ya?" tanya santri tersebut ketika sudah berada di samping ranjang Riana.

"Hm," jawab Riana tanpa menoleh.

Santri tersebut mengulurkan tangannya ke depan Riana. "Kenalin nama aku Nadia."

Riana menatap tangan yang terulur itu kepadanya, kemudian mendongak menatap wajahnya. Ia membalas uluran tangannya. "Riana."

Nadia tersenyum lalu jabatan tangan itu terlepas. "Semoga kita berteman dengan baik."

"Hm."

Sedangkan teman-teman Nadia yang berada di belakang Nadia tampak heboh dan menyuruhnya untuk menyingkir karena mereka juga ingin berkenalan. Setelah Nadia menyingkir, kemudian satu persatu dari mereka menjabat tangan Riana dengan menyebutkan nama masing-masing.

"Nama aku Dewi."

"Kalau aku Siska."

"Aku Cantika, panggil aja Tika. Jangan cantik, nanti aku salting dan semakin pede."

"Aku Olivia, panggil aja Via."

Riana mengangguk. "Riana."

Setelah acara berkenalan itu selesai, mereka langsung berganti pakaian dengan pakaian biasa lalu beristirahat karena lelahnya pelajaran yang masuk pada otak. Begitupun dengan Riana, dia merebahkan tubuhnya kemudian mencoba untuk tidur.

•••

"Riana, bangun! Sholat ashar," ujar Nadia seraya menggoyang-goyangkan lengan Riana.

"Eunghh," lenguh Riana, tetapi cewek itu sama sekali tidak membuka matanya.

"Riana ashar, ayo bangun nanti di marahin petugas keamanan!" Tetapi ucapan itu sama sekali tidak dipedulikan oleh Riana, malah cewek itu menutupi kepalanya dengan bantal.

"Gue masih ngantuk. Duluan aja sana!"

"Terus kamu gimana?"

"Nanti nyusul."

"Beneran?"

"Iya. Udah sana!"

Nadia menghela napas pelan lalu berjalan keluar kamar kemudian menutup pintu.

Riana mengintip dari celah bantal untuk memastikan Nadia sudah keluar atau belum. "Tapi boong," ujarnya kemudian memejamkan matanya kembali dengan khidmat.

Namun beberapa menit kemudian acara tidurnya itu terganggu karena ada seorang perempuan yang memukul-mukul pinggiran kasurnya dengan keras ditambah suara milik orang itu yang sengaja dikeraskan.

Hallo Gus!!Where stories live. Discover now