12

2.6K 166 13
                                    

[Vote sebelum baca!]

بِسْــــــــــــــــــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ

SELAMAT MENIKMATI

^^

Kini seluruh penghuni Kamar Az-zahra, kecuali Via yang sudah pulang kerumah satu jam lalu—sedang mengelilingi nampan yang berisi sarapan pagi mereka. Masing-masing dari mereka menyiapkan diri untuk mulai memakannya. Tetapi baru saja mereka ingin memasukkan sarapan itu ke dalam mulut, tiba-tiba saja pintu asrama diketuk dengan ucapan salam yang terdengar.

Rini—ketua asrama berdiri lalu membuka pintu dan terlihatlah seorang gadis yang sedang tersenyum ramah. "Eh, Ning. Ada apa?" tanya Rini.

"Mau cari Riana, Mba," jawab Alifa.

Rini menengok ke belakang menatap Riana yang sedang ribut bersama Dewi karena Dewi melarang Riana yang ingin makan terlebih dahulu tanpa menunggu Rini. "Riana!" panggilnya yang membuat cewek itu menoleh dan memberhentikan perdebatannya dengan Dewi.

"Apa?"

"Dicariin sama Ning Alifa."

Riana berdiri kemudian berjalan ke arah Alifa, sedangkan Rini bergabung kembali dengan penghuni kamarnya. "Kenapa?" tanya Riana.

"Suruh ke ndalem sama Abi."

"Ngapain?"

Alifa menggeleng. "Nggak tau, mendingan ke sana aja."

"Gue baru mau sarapan!"

"Udah nanti sarapan di ndalem aja sama aku dan yang lainnya," balasnya sebelum menarik tangan Riana menuju ndalem.

"Assalamualaikum," salam Alifa ketika sampai di ndalem.

Semua yang berada di ruang tamu menoleh. "Wa'alaikumussalam.."

Riana mematung. "Mama, Papa?"

Elis tersenyum. "Sini, Sayang!" suruhnya lembut.

Riana berlari dan memeluk Elis dengan erat. "Ma, Riana kangen."

Elis mengecup pucuk kepala putrinya. "Mama juga kangen sama putri nakal mama," balasnya terkekeh.

Riana melepaskan pelukannya. "Kenapa Mama baru ke sini?"

"Sebenernya besok lusa Mama sama Papa baru mau ke sini. Tapi tadi Papa ditelfon sama Kiai Furqan karena ada masalah yang terjadi sama kamu dan Faiz." Elis melirik Faiz sebentar yang hanya diam saja sedari tadi.

Baru saja Riana membuka mulut untuk membalas ucapan Elis, tetapi sudah terpotong lebih dulu oleh Umi Anisa. "Udah bahas itunya lanjut nanti aja. Sekarang kita sarapan dulu, ya." 

*

Setelah selesai sarapan bersama, keluarga ndalem dan keluarga Riana berkumpul untuk membahas masalah Riana dan Faiz, terkecuali Alifa yang tidak ikut bergabung karena disuruh menghapal oleh Kiai Furqan.

"Nak, bisa kamu ceritakan apa yang terjadi sama kamu dan Faiz?" tanya Kiai Furqan lembut.

Riana mengangguk ragu. "Gue harus cerita jujur apa bohong? GUE BINGUNG BANGET INII."

"Riana?"

"Ah iya, Pa?"

"Bisa kamu jelasin, Nak?"

Riana mengangguk cepat. "Bisa." Riana melirik Faiz sebentar sebelum menarik napasnya dan menjawab, "Semalem Riana ngegoda Gus Faiz karna Gus Faiz semalem keliatan ganteng banget. Eh abis itu kita malah kebablasan," ujarnya bohong.

Hallo Gus!!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang