Ini cerita tentang Riana yang diberikan dua pilihan oleh Papanya karena sudah pusing menghadapi kelakuan anaknya yang setiap hari semakin menjadi kenakalannya. Pilihan tersebut yaitu, antara masuk pesantren atau dijodohkan.
Dengan berat hati Riana...
Kedua pasangan suami-istri yang mewujudkan keinginan sang istri itu sekarang sedang sama-sama berjalan di Mall yang berada di Bandung. Kaki keduanya melangkah ke Gramedia dan langsung ke bagian novel. Kedua mata Riana tampak berbinar melihat buku-buku novel yang berjejer rapi. Tangannya mengambil novel yang bercover bagus lalu membaca sinopsis-nya terlebih dahulu.
Riana menoleh ke arah Faiz yang senantiasa mengikutinya sedari tadi. "Gus, mau yang ini, ya?" Riana memerlihatkan buku novel yang ia pegang.
Faiz mengambil novel itu dan membaca bagian belakang sampul. Takutnya gadis itu memilih novel yang tidak benar. Faiz mengangguk mengiakan setelah memastikan kalau buku novel tersebut tidak menceritakan hal yang salah.
Riana kembali memilih novel yang menurutnya seru untuk dibaca. Pertama, gadis itu akan memilih cover yang menurutnya bagus, kemudian membaca bagian sinopsis. Tetapi, kalau sinopsisnya tidak membuat dia penasaran, dia tidak akan jadi membelinya.
"Gus, boleh beli berapa?"
"Lima."
Riana mengangguk dan kembali melihat-lihat.
"Saya mau melihat-lihat buku lain dulu. Kalau kamu sudah selesai bisa telfon saya," ujar Faiz yang disetujui oleh Riana.
Setelah cukup lama mencari novel yang menurutnya bagus dan sudah mendapatkan empat novel yang dia sukai, sekarang Riana malah kebingungan memilih novel mana yang akan dia beli di antara kedua novel yang sama-sama bagus di tangannya. "Seru semua kayaknya, deh. Tapi, kan, bolehnya cuman lima," monolognya. "Apa beli semua aja, ya? Gapapa kali kalau lebih satu." Riana mengangguk yakin kemudian memutuskan untuk membeli keduanya.
Riana celingukan. "Kira-kira dia nyari buku di bagian mana, ya?" Tangannya mengambil ponselnya untuk menghubungi lelaki itu. Namun, niatnya dia urungkan sebelum menekan tombol panggilan dan menaruh ponselnya kembali. "Kayaknya lebih baik nyari langsung aja deh sambil liat-liat buku." Sesuai ucapannya barusan, cewek itu berjalan santai mencari Faiz dengan tangan memegang enam buku novel.
Riana memicingkan matanya, menatap dengan tajam apakah itu lelaki yang dia cari atau bukan. Riana berjalan mendekat ke arah laki-laki itu. Dan dugaannya benar kalau laki-laki tinggi yang sedang melihat-lihat buku itu adalah Faiz. Riana yang iseng pun mengambil ponselnya dan mengambil gambar tanpa Faiz sadari.
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Riana tersenyum puas ketika melihat hasil potretannya yang tidak mengecewakan. Kakinya melangkah riang dan langsung menepuk bahu Faiz cukup kuat yang membuat sang empu tersentak kaget.
