44. Rasa sakit

38.2K 3K 51
                                    

Sehari berlalu sejak kejadian di mana Naya mencoba bunuh diri di danau

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sehari berlalu sejak kejadian di mana Naya mencoba bunuh diri di danau. Kini perempuan itu tengah duduk termenung. Sepanjang hari kegiatannya hanyalah diisi dengan melamun, lalu menangis.

Siapapun yang melihatnya pasti akan menganggap Naya seperti mayat hidup. Kantung matanya menghitam, mata sembab, dan wajahnya pucat pasi.

Dari pagi hingga sekarang menjelang petang, Naya tidak keluar sama sekali dari kamarnya. Dia betah berdiam diri merenungi takdirnya.

Naya hanya takut, jika nantinya ia keluar maka pasti dia akan bertemu Raina. Lalu, mau tidak mau Naya pasti akan mengingat kembali kejadian pahit itu.

Naya tak hanya mengindari Raina. Ia juga mengindari Ana dan juga Andi. Sesekali Naya ingin mementingkan dirinya sendiri, dan tidak melulu menuruti perintah mereka.

Bukankan lebih baik menghindar, dari pada menambah lagi luka yang belum sembuh?

Dengan rambut dicepol asal, perempuan yang kini memakai baju hitam polos itu menatap lurus ke depan. Memandang sebuah pohon besar dari balik jendela kamarnya.

Ia duduk menyamping, menyenderkan badannya pada dinding seraya memeluk kedua lututnya dengan pandangan kosong.

Ting!

Suara ponsel itu memecah keheningan. Naya yang sedari tadi melamun, mengalihkan pandangannya pada ponsel yang berada di atas nakas. Bahkan Naya lupa kalau dia sudah beberapa hari tidak mengecek ponselnya.

Naya mengambil ponselnya, kemudian memandanginya sejenak, di sana terlihat sepasang kekasih yang saling tertawa bahagia, dengan posisi sang lelaki merangkul gadis yang lebih pendek darinya.

Dua orang itu adalah Alvin dan Naya. Foto itu diambil tepat setelah mereka baru saja merayakan anniversary ke dua tahun.

"Aku ingin mengulang masa indah ini, Al," gumam nya seraya membuka password pada ponselnya.

Naya langsung mengernyitkan alisnya, ketika melihat pesan yang baru saja masuk.

WhatsApp

Unknown Number
Hallo bitch! Gimana? Suka kejutan dari gue?Akhirnya kebusukan lo terungkap juga!

Anda
Lo siapa? Kenapa lo ngelakuin ini sama gue?

Unknown Number
Udah gue bilang. Lo gak pantas hidup!
Oh ya, siapa yang paling diuntungkan dari kejadian ini?

Selamat menebak-nebak, Naya.


Pesan terakhir dari peneror itu, membuat Naya berpikir keras. Siapa kira-kira yang paling diuntungkan?

Lama bergelut dengan pikirannya, seketika satu nama terlintas dibenak Naya.

Raina.

NAYANIKA [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang